Sukses

Alasan Harga Bitcoin Kembali Melonjak hingga Sentuh Rp 554,63 Juta

Kenaikan harga bitcoin mendorong kripto yang terkenal mudah berubah ini memiliki nilai lebih dari dua kali lipat pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin meroket hingga sentuh USD 35.000 atau Rp 554,63 juta (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.846) pada Selasa pagi, 24 Oktober 2023 untuk pertama kali sejak Mei 2022. Harga bitcoin naik 20 persen selama lima hari terakhir.

Dikutip dari CNN Money ditulis Selasa pekan ini, kripto yang terkenal mudah berubah ini memiliki nilai lebih dari dua kali lipat pada 2023. Hal ini seiring investor semakin semangat dengan prospek bitcoin untuk dapat beli dana bitcoin yang diperdagangkan di bursa saham dibandingkan terus berurusan dengan bursa saham kuno.

Katalis positif terbaru terjadi seiring dana yang diperdagangkan di BlackRock. Angin segar terjadi ketika dana yang diperdagangkan di BlackRock untuk bitcoin muncul dalam daftar yang dikendalikan oleh the Depository Trust and Clearing Corp , lembaga kliring untuk saham dan ETF yang dioperasikan Nasdaq, menurut Reuters.

BlackRock mengajukan permohonan pada Juni untuk mendaftarkan ETF spot bitcoin yang sedang menanti persetujuan. Perusahaan ini penyedia ETF terbesar di dunia mengelola aset triliunan dolar AS. ETF bitcoin BlackRock akan memberi kripto rasa legitimasi baru.

"Pencatatan di DTCC tidak benar-benar dana tersebut telah diluncurkan atau hal ini pasti akan terjadi. Namun, ini mungkin muncul sebagai bagian dari persiapan BlackRock untuk segera meluncurkan ETF,” ujar Analis XS.com, Sames Hasn.

Perusahaan lain juga telah mengajukan permohonan persetujuan untuk meluncurkan ETF bitcoin serupa termasuk Grayscale Investments.

2 dari 4 halaman

Analis Sebut Kenaikan Bitcoin Berlebihan

Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat atau the US Securities and Exchange Commision (SEC) menentang ETF Grayscale, panel tiga hakim di Pengadilan Banding DC pada Agustus menolak keputusan regulator tersebut. Panel itu mengatakan, regulator telah gagal menjelaskan secara memadai mengapa menolak permohonan perusahaan itu. Hal ini telah membantu meningkatkan kripto sepanjang musim panas. Namun, SEC belum setujui dana tersebut, dan investor mungkin akan mengambil risiko.

“Saya pikir kenaikan pesat bitcoin ini agak berlebihan. Kekhawatiran terhadap peraturan dan perundang-undangan masih mengaburkan pasar ini. Saya tidak melihat ada peluang untuk segera menghilangkan kekhawatiran ini seiring dengan berlanjutnya perjuangan hukum,” ujar Hasn.

Namun, ada alasan lain mengapa bitcoin mungkin meningkat, yakni rasa takut. Ketika investor ingin diversifikasi portofolio mereka pada masa yang tak pasti, beberapa orang beralih ke bitcoin, ironisnya sebagai semacam tempat berlindung yang aman secara digital. Kadang disebut emas digital, bitcoin telah menjadi cara bagi investor perluas jangkauan di luar saham dan obligasi.

3 dari 4 halaman

Harga Kripto pada Selasa 24 Oktober 2023

Sebelumnya diberitakan, harga kripto jajaran teratas kompak menghijau pada perdagangan Selasa pagi (24/10/2023). Harga bitcoin melonjak signifikan.

Berdasarkan data Coinmarketcap, harga bitcoin (BTC) melambung 11,21 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga bitcoin meroket 16,75 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 33.245,76 atau sekitar Rp 528,32 juta (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.896).

Demikian juga harga Ethereum (ETH) menguat dalam 24 jam terakhir. Harga Ethereum bertambah 6,86 persen. Selama sepekan terakhir, harga Ethereum melonjak 11,18 persen.

Harga binance coin (BNB) bertambah 5,87 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga BNB menguat 7,36 persen. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 230,21.

Harga XRP menguat 4,83 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga XRP melambung 10,07 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,5464.

4 dari 4 halaman

Harga Solana