Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Kamis, (26/10/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih menguat 1,32 persen dalam 24 jam dan 22,08 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 34.584 atau setara Rp 550,8 juta (asumsi kurs Rp 15.928 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) masih menguat. ETH naik 0,03 persen sehari terakhir dan 14,47 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 28,51 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 1,64 persen, tetapi masih menguat 5,75 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 3,54 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA naik 0,17 persen dalam 24 jam terakhir dan 15,14 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 4.469 per koin.
Adapun kripto Solana (SOL) kembali menguat. SOL terbang 6,71 persen dalam sehari dan 36,43 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 512.337 per koin.
XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP merosot 1,37 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 13,47 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.903 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali lanjutkan penguatan. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 3,44 persen dan 18,25 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.102 per token.
Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,27 triliun atau setara Rp 20.219 triliun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Amerika Utara Pertahankan Juara Pasar Kripto Sejak 2022
Sebelumnya diberitakan, Amerika Utara mempertahankan posisinya sebagai pasar mata uang kripto terbesar di dunia dengan perkiraan nilai transaksi on-chain sebesar USD 1,2 triliun atau setara Rp 19.003 triliun (asumsi kurs Rp 15.861 per dolar AS) yang diterima dari Juli 2022 hingga Juni 2023, menurut data intelijen blockchain Chainalysis.
"Amerika Utara mewakili hampir seperempat transaksi global dengan lebih dari USD 1 triliun atau setara Rp 15.861 triliun berasal dari Amerika Serikat,” kata Chainalysis dalam laporannya yang diterbitkan baru-baru ini, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (25/10/2023).
Wilayah ini masih memiliki tingkat adopsi keuangan terdesentralisasi (DeFi) tertinggi, tetapi aktivitas kripto di Amerika Utara telah menurun selama setahun terakhir setelah ledakan FTX pada November 2022 dan krisis perbankan pada Maret 2023.
"Pasar kripto di Amerika Utara lebih didorong oleh aktivitas institusional dibandingkan wilayah lain mana pun dengan 76,9 persen volume transaksi didorong oleh transfer sebesar USD 1 juta atau setara Rp 15,8 miliar atau lebih,” Chainalysis melaporkan.
Aktivitas kripto di AS tetap tinggi meskipun ada banyak tindakan penegakan hukum terhadap pelaku industri di negara tersebut. Pada September, David Hirsch, kepala aset kripto dan unit siber di Komisi Sekuritas dan Bursa, mengatakan badan tersebut akan mengenakan lebih banyak biaya ke bursa kripto, perantara, dan entitas DeFi.
Meskipun aktivitas kripto tetap tinggi di wilayah tersebut, penggunaan stablecoin menurun. Dari Februari hingga Juni 2023, pangsa stablecoin dalam volume transaksi on-chain di Amerika Utara turun dari 70,3 persen menjadi 48,8 persen.
Advertisement
Harga Bitcoin Melonjak Bikin Likuidasi Rp 6,3 Triliun di Pasar Kripto
Sebelumnya diberitakan, lonjakan harga besar-besaran untuk Bitcoin dan mata uang kripto utama lainnya telah mengakibatkan likuidasi senilai hampir USD 400 juta atau setara Rp 6,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.864 per dolar AS) bagi pedagang dengan leverage selama 24 jam terakhir.
Likuidasi mengacu pada saat bursa menutup paksa posisi leverage pedagang karena hilangnya sebagian atau seluruh margin awal pedagang. Hal ini terjadi ketika seorang trader tidak mampu memenuhi persyaratan margin untuk posisi leverage gagal memiliki dana yang cukup untuk menjaga perdagangan tetap terbuka.
Dilansir dari Coinmarketcap, Rabu (25/10/2023), sebagian besar posisi yang dilikuidasi adalah posisi short, karena pasar kripto membuat banyak pedagang lengah dengan momentum kenaikan yang tiba-tiba.
Menurut data dari CoinGlass, short Bitcoin (BTC) mengalami likuidasi sebesar USD 177,15 juta atau setara Rp 2,8 triliun, sedangkan short Ethereum (ETH) memiliki posisi senilai USD 42.23 juta atau setara Rp 670,6 miliar yang dilikuidasi.
Secara total di pasar kripto, 94.168 pedagang dilikuidasi dalam 24 jam terakhir, dengan perintah likuidasi BTC tunggal terbesar senilai USD 9,98 juta atau setara Rp 158,4 miliar pada pasangan perdagangan BTCUSDT.
Likuidasi terjadi ketika Bitcoin melonjak melewati USD 34.900 atau setara Rp 554,2 juta untuk pertama kalinya sejak Mei 2022, naik lebih dari 10 persen dalam 24 jam terakhir. Ether, Chainlink, dan altcoin besar lainnya juga membukukan keuntungan signifikan.
Pengawasan Aset Luar Negeri AS Berikan Sanksi terhadap Pertukaran Kripto di Gaza
Sebelumnya diberitakan, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) telah memberikan sanksi kepada perusahaan pertukaran mata uang kripto yang berbasis di Gaza yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok militan Palestina Hamas.
Pada Rabu, 18 Oktober 2023 OFAC mengumumkan mereka menjatuhkan sanksi terhadap 10 entitas utama yang diyakini terkait dengan Hamas, termasuk anggotanya, operasi dan fasilitator keuangan.
Departemen Keuangan melaporkan pada 2021, Biro Nasional Pembiayaan Teror Israel menyita dompet kripto yang terkait dengan kampanye penggalangan dana Hamas. Menurut firma intelijen blockchain yang berbasis di New York, Chainalysis, salah satu alamat ini milik Buy Cash.
"Beli Uang Tunai, meskipun terlibat dalam aktivitas kripto Hamas, juga memfasilitasi transfer untuk kelompok teroris lainnya terutama, transfer Bitcoin pada tahun 2019 dari afiliasi al-Qaeda dan pengadaan infrastruktur online pada tahun 2017 atas nama ISIS,” kata Chainalysis dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (20/10/2023).
Selain bisnis kripto yang berbasis di Gaza, OFAC mengatakan pihaknya menjatuhkan sanksi terhadap individu yang terlibat dalam portofolio investasi rahasia Hamas dan seorang agen yang memiliki hubungan mendalam dengan rezim Iran.
Israel menyatakan perang terhadap Hamas pada 7 Oktober setelah kelompok militan tersebut melakukan serangan di Israel, yang memicu serangan udara balasan di Gaza.
Advertisement