Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Selasa, (31/10/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah tipis 0,63 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 3,72 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 34.483 atau setara Rp 546,6 juta (asumsi kurs Rp 15.854 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) masih menguat. ETH naik 0,23 persen sehari terakhir dan 1,74 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 28,69 juta per koin.Â
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 0,19 persen, tetapi kembali melemah 0,37 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 3,62 juta per koin.Â
Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA naik 2,03 persen dalam 24 jam terakhir dan 13,45 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 4.728 per koin.
Adapun kripto Solana (SOL) kembali menguat. SOL terbang 3,79 persen dalam sehari dan 12,82 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 523.939 per koin.
XRP terpantau kembali berada di zona hijau. XRP menguat 2,16 persen dalam 24 jam dan 7 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.878 per koin.Â
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali memerah. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 0,45 persen, tetapi masih menguat 3,65 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.102 per token.
Harga kripto hari ini Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,28 triliun atau setara Rp 20.291 triliun.Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Gubernur Bank Sentral China Bakal Berantas Perdagangan Spekulasi Kripto
Sebelumnya diberitakan, Gubernur bank sentral China yang baru, Pan Gongsheng berjanji untuk menghentikan spekulasi terkait transaksi mata uang kripto di negara tersebut. Gongsheng menyampaikan janjinya dalam sebuah laporan yang merinci langkah-langkah untuk menjaga stabilitas pasar keuangan China dan mencegah risiko.
Dilansir dari Bitcoin.com, Senin (30/10/2023), dokumen tersebut menyajikan tanggapan otoritas moneter terhadap perubahan situasi ekonomi dan mengungkapkan niatnya untuk meningkatkan kepercayaan terhadap sistem keuangan negara, mencegah risiko, memperluas permintaan domestik, dan mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
Laporan tersebut, yang dikutip oleh media Tiongkok, menandai beberapa bidang utama yang menjadi fokus PBOC. Hal ini termasuk menerapkan kebijakan moneter yang hati-hati, memperkuat dan meningkatkan pengawasan keuangan, memperdalam reformasi keuangan, dan menjaga stabilitas operasi pasar keuangan.
Sebagai bagian dari upaya untuk mencegah dan mengatasi risiko keuangan yang tersembunyi, bank sentral Tiongkok berjanji untuk menindak keras aktivitas keuangan ilegal dan penggalangan dana ilegal serta dengan tegas mengekang spekulasi transaksi mata uang virtual dalam negeri.
Tiongkok menindak aktivitas terkait kripto, terutama penambangan, yang merupakan salah satu aktivitas terbesarnya, pada tahun 2021. Secara paralel, pemerintah di Beijing telah mempromosikan penggunaan mata uang digital bank sentral (CBDC) yang diterbitkan oleh PBOC, yaitu yuan digital, dengan uji coba sudah mencakup 26 kota.
Regulator China juga akan terus mengintensifkan investigasi dan penanganan kasus pencucian uang, berdasarkan laporan yang disampaikan oleh gubernur yang baru dilantik. Pan Gongsheng mengambil alih jabatan pimpinan PBOC pada Juli tahun ini.
Â
Advertisement
Transaksi Kripto Binance di China
Sebelumnya diberitakan, pengguna Binance di China memperdagangkan aset terkait cryptocurrency senilai sekitar USS 90 miliar pada Mei 2023. Catatan itu menjadikan China sebagai pasar pertukaran kripto terbesar, meski pemerintah setempat melarang transaksi kripto.
Melansir Yahoo Finance, Rabu (2/8/2023), Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa transaksi senilai USD 90 miliar menyumbang 20 persen dari volume perdagangan kripto di seluruh dunia, tidak termasuk perdagangan oleh beberapa pedagang besar.
Faktanya, terlepas dari larangan yang berlaku di negara tersebut, tim investigasi pertukaran bekerja sama dengan penegak hukum China untuk mendeteksi potensi aktivitas kriminal di antara lebih dari 900.000 pengguna aktif di negara tersebut.
Pertukaran terbesar di dunia membantu pengguna di China menghindari pembatasan dengan mengarahkan pada situs web yang berbeda dengan alamat domain China sebelum mengalihkan mereka ke platform.
Pada tahun 2021, China melarang semua aktivitas terkait cryptocurrency, termasuk penambangan dan perdagangan token sambil mempromosikan penggunaan mata uang digital bank sentralnya, e-CNY.
Â
Â
Tujuan Penambangan Bitcoin
Meskipun ada larangan, perlu dicatat bahwa China telah meraih rekor yang tidak terduga. Seperti yang dilaporkan pada Mei 2022, wilayah ini terus menjadi tujuan penambangan Bitcoin teratas, setelah AS. Selain itu, China tercatat sebagai pusat crypto utama kedua di Asia.
Dilaporkan bahwa ada 5,6 juta pengguna berbasis China yang terdaftar di Binance. Di antara mereka, 911.650 aktif, menurut Mission Control.
Selain itu, dokumen internal dan mantan karyawan mencatat bahwa sekitar 100.000 pengguna Binance di China per Januari dianggap sebagai orang yang terpapar secara politik.
Korea Selatan adalah runner-up dalam volume perdagangan crypto Binance, dengan pangsa 13 persen lebih dari USD 58 miliar.
Diikuti oleh Turki, Vietnam dan British Virgin Islands. Binance saat ini menghadapi pengawasan peraturan di A.S., di mana Komisi Sekuritas dan Bursa menggugat Binance dan chief executive officer Changpeng Zhao atas 13 tuduhan termasuk menjual sekuritas keuangan yang tidak terdaftar dan penyalahgunaan dana pelanggan.
Â
Advertisement