Sukses

Investor Kripto Korea Selatan Diprediksi Sentuh 6 Juta pada 2024

Jumlah investor kripto di negara tersebut diproyeksikan mencapai sekitar enam juta pada paruh pertama 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Korea Selatan telah menjadi pusat global untuk investasi mata uang kripto dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini telah mengubah lanskap keuangan dan menyoroti dominasi bursa terpusat di pasar kripto Korea. 

Dilansir dari Crypto Potato, Selasa (31/10/2023), menurut survei yang dilakukan oleh Korea Financial Intelligence Unit (KoFIU), jumlah investor kripto di negara tersebut diproyeksikan mencapai sekitar enam juta pada paruh pertama 2024, mewakili lebih dari 10 persen dari total populasi negara tersebut.

Mayoritas investor ini terutama terlibat dalam aktivitas investasi yang berpusat di bursa terpusat. Pertukaran mata uang kripto Korea Selatan telah menunjukkan ketahanan meskipun terjadi penurunan volume perdagangan global sejak Maret. 

Pertukaran Korea ini telah mempertahankan volume perdagangan sekitar 10 persen dibandingkan dengan Binance dan bahkan telah melampaui jumlah Coinbase, menggarisbawahi pengaruh mereka yang semakin besar di pasar internasional.

Investor Korea Menyukai Altcoin

Investor Korea Selatan memiliki preferensi berbeda dalam hal mata uang kripto. Loom Network (LOOM) mencatat volume perdagangan tertinggi di antara investor Korea, dengan rasio 62 persen, diikuti oleh eCash (XEC) sebesar 55 persen dan Flow (FLOW) sebesar 43 persen.

Stacks (STX) dan Bitcoin SV (BSV) juga masuk daftar dengan rasio masing-masing 37 persen dan 34 persen. Hal ini menunjukkan preferensi terhadap altcoin dibandingkan koin arus utama di kalangan investor Korea.

Meskipun volume perdagangan BTC dan ETH di Upbit hanya sebagian kecil dari total, Coinbase, bursa mata uang kripto utama AS, memiliki porsi volume yang signifikan dalam mata uang kripto ini.

Hal ini menunjukkan strategi investasi yang kontras di seluruh pasar, dengan investor Upbit menunjukkan minat yang besar pada altcoin dengan potensi keuntungan tinggi, sementara investor institusi Coinbase memprioritaskan stabilitas portofolio.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 3 halaman

Studi: Pertukaran Kripto Upbit Mendominasi Pasar Korea Selatan

Sebelumnya diberitakan, sebuah studi baru yang dilakukan oleh perusahaan konsultan Web3 DeSpread.io mengungkapkan keadaan perdagangan mata uang kripto di Korea Selatan. Studi ini menunjukkan bursa terpusat memegang posisi dominan di pasar. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Sabtu (28/10/2023), analisis ini berfokus pada empat bursa teratas Korea yaitu Upbit, Bithumb, Coinone, dan Korbit. Studi ini menemukan meskipun terjadi penurunan volume perdagangan global sejak Maret, bursa Korea telah melawan tren tersebut. 

Volume perdagangan di bursa utama Korea naik 37 persen dari Juni hingga Juli. Hal ini menunjukkan semakin besarnya pengaruh platform dalam negeri. Saat ini, bursa teratas Korea Selatan menyumbang sekitar 10 persen volume dibandingkan dengan Binance, dan 16 persen dibandingkan dengan Coinbase.

Upbit berdiri sendiri di posisi teratas di Korea Selatan, bertanggung jawab atas 80 persen volume di pasar Korea. Jalur Bithumb berada di posisi kedua dengan pangsa 15-20 persen. Coinone dan Korbit memiliki kehadiran minimal.

Dalam upaya untuk merebut pangsa pasar, Bithumb memperkenalkan struktur tanpa biaya pada awal Oktober. Namun, kebijakan ini tidak memiliki dampak jangka panjang, sehingga volume Bithumb kembali turun di akhir bulan.

3 dari 3 halaman

Investor Kripto Korea Selatan Memiliki Selera Risiko Tinggi

Analisis menunjukkan pedagang Korea memiliki selera risiko yang tinggi, dengan volume Bitcoin dan Ethereum yang minimal dibandingkan dengan pasar global. Sebaliknya, altcoin seperti Loom Network, eCash, dan Flow merupakan perdagangan terbesar.

Laporan tersebut juga menemukan bahwa bursa Korea bertindak sebagai gerbang fiat, dengan pengguna menarik diri ke platform seperti Binance untuk mengakses produk yang tidak ditawarkan di dalam negeri. Jaringan Tron lebih disukai untuk transfer melalui Ethereum, karena biayanya lebih rendah.

Laporan lengkapnya memberikan analisis lebih mendalam tentang pola perdagangan, perilaku investor, kebijakan bursa, dan aspek lain dari lanskap mata uang kripto Korea.

Â