Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto, khususnya bitcoin (BTC), sedang mengalami periode koreksi setelah melonjak mendekati harga USD 36.000 atau setara Rp 567 juta (asumsi kurs Rp 15.751 per dolar AS).
Kenaikan tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh keputusan The Fed untuk menghentikan peningkatan suku bunga dan berita tentang pembelian tambahan Bitcoin oleh MicroStrategy.
Baca Juga
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan koreksi yang terjadi pada Bitcoin, yang mengakibatkan penurunan harga lebih dari 2 persen, terjadi menjelang akhir pekan ini.
Advertisement
“Penurunan ini dipicu oleh beberapa faktor, utamanya penurunan volume perdagangan on-chain yang memicu pertimbangan bagi investor untuk mungkin mengambil keuntungan,” kata Fyqieh dalam siaran pers, Jumat (3/11/2023).
Data dari Glassnode menunjukkan meskipun harga Bitcoin mengalami penurunan, persentase wallet yang saat ini mengalami keuntungan cukup tinggi. Lebih dari 81 persen pemegang Bitcoin baik jangka pendek maupun jangka panjang saat ini mendapatkan keuntungan.
Aksi pengambilan untung pada awal November ini didukung oleh peningkatan volume penjualan. Kombinasi penurunan volume perdagangan dan jumlah keuntungan investor yang tinggi dapat menyebabkan harga Bitcoin terus turun jika lebih banyak investor dan trader mulai merealisasikan keuntungan mereka.
Ketidakpastian SEC Terkait ETF Bitcoin
“Selain itu, investor juga mulai merasa adanya ketidakpastian jangka pendek di pasar kripto. Tampaknya SEC siap untuk terus menunda keputusan untuk menyetujui ETF Bitcoin spot hingga 2024,” ujar Fyqieh.
Fyqieh menambahkan, dengan penurunan harga Bitcoin saat ini, dana kripto institusional mengalami aliran masuk mingguan terbesar dalam lebih dari satu tahun pada 30 Oktober 2023, menurut Glassnode.
Sentimen Ekonomi AS
Di samping itu, harga Bitcoin terus mendapat dampak langsung dari peristiwa makroekonomi, di mana pada Jumat waktu setempat di AS akan ada rilis data Nonfarm Payrolls (NFP). Para pelaku pasar akan memantau NFP dengan cermat.
NFP yang sangat dinanti diharapkan akan menambahkan 180 ribu pekerjaan di bulan Oktober, sementara Tingkat Pengangguran diharapkan akan tetap stabil di 3,8 persen. Jika NFP tetap tinggi, Bitcoin kemungkinan akan tetap mengalami koreksi.
Konflik Israel-Hamas
Selanjutnya, menurut Fyqieh adanya kemungkinan eskalasi lebih lanjut dalam konflik antara Israel dan Hamas, tindakan regulasi, dan kenaikan suku bunga akan terus berdampak pada harga BTC.
“Meskipun Ketua The Fed, Jerome Powell, telah menghentikan kenaikan suku bunga, harga Bitcoin belum langsung bereaksi positif,” pungkas Fyqieh.
Dalam jangka panjang, pelaku pasar masih memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan pulih, terutama karena semakin banyak lembaga keuangan yang tampaknya menggunakan BTC.
Target harga Bitcoin untuk mencapai USD 40.000 atau setara Rp 630,1 juta pada akhir 2023 masih dianggap realistis.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Harga Kripto pada 3 November 2023
Sebelumnya diberitakan, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Jumat, (3/11/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah 1,40 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 1,75 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 34.799 atau setara Rp 551,5 juta (asumsi kurs Rp 15.851 per dolar AS).
Ethereum (ETH) turut kembali melemah. ETH merosot 2,69 persen sehari terakhir dan 0,60 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 28,47 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 1,42 persen dan 3,20 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 3,66 juta per koin.
Kemudian kripto Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA naik 4,57 persen dalam 24 jam terakhir dan 11,75 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.099 per koin.
Harga Solana
Adapun Solana (SOL) kembali melemah. SOL ambles 6,85 persen dalam sehari dan 22,64 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 632.177 per koin.
XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP melemah 0,88 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 9,15 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 9.585 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali memerah. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 1,43 persen dan 6,10 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.074 per token.
Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,29 triliun atau setara Rp 20.449 triliun.
Advertisement