Sukses

Simak Kinerja Kripto XVS Coin yang Melonjak 34,78 Persen Sehari

Mekanisme XVS Coin memungkinkan pengguna untuk meminjam dan meminjamkan secara instan tanpa perantara.

Liputan6.com, Jakarta - Venus (XVS) adalah platform pinjaman DeFi yang berfungsi sebagai pasar uang algoritmik dan protokol stablecoin sintetis. Kripto asli Venus XVS Coin diluncurkan secara eksklusif di Binance Smart Chain (BSC).

Dilansir dari Coinmarketcap, mekanisme ini memungkinkan pengguna untuk meminjam dan meminjamkan secara instan tanpa perantara. Dalam sistem ini, peminjam dapat meminjam pinjaman berbasis kripto dengan biaya lebih rendah, dan pemberi pinjaman diberi insentif untuk menyediakan layanan pinjaman.

Venus dibangun dan dihosting di Binance Smart Chain, yang berarti tokennya, XVS atau Venus Coin, adalah token BEP-20. 

Sistem Venus juga memungkinkan pencetakan Stablecoin yang disebut VAI. VAI adalah stablecoin BEP-20 dan dipatok dengan nilai dolar AS. 

Sistem Venus memungkinkan pengguna untuk mencetak VAI dengan beragam cryptocurrency yang didukung sebagai jaminan, termasuk Binance Coin (BNB), USDT, USDC, Swipe (XSP), BUSD, dan Venus Coin (XVS). Semua token yang didukung di Venus adalah token standar BEP-20.

Token XVS digunakan dalam tata kelola jaringan di mana pemegang XVS dapat mengusulkan perubahan pada jaringan dan memberikan suara pada proposisi mengenai penambahan jaminan baru, protokol, peningkatan, dan elemen penting lainnya.

Bagaimana Venus Bekerja?

Pengguna dapat mengakses protokol pinjaman Venus untuk meminjam dan meminjamkan dana berbasis cryptocurrency. Jaringan ini mudah digunakan, sehingga dirancang untuk menghitung jumlah pinjaman yang diambil pengguna berdasarkan agunan yang disetorkan. 

Pengguna dapat meminjam dana kripto dengan menyetorkan beberapa mata uang kripto yang didukung pada protokol Venus dengan biaya transparan dan rendah dalam pasar otomatis tanpa perantara.

Siapa Pendiri Venus?

Protokol Venus didirikan dan dikembangkan oleh tim pengembang proyek Swipe, yang dipimpin oleh Joselito Lizarondo. Swipe adalah penerbit global kartu debit cryptocurrency, sementara tim yang sama merancang protokol peminjaman Venus untuk memenuhi kebutuhan akan protokol DeFi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pendiri Venus

Venus (XVS) diluncurkan pada 2020 dan merupakan proyek yang relatif baru di sektor DeFi dengan tiga kasus penggunaan inti. Venus dibuat dengan ide untuk memungkinkan pencetakan stablecoin VAI, pinjaman yang dijaminkan, dan memberi insentif kepada pemasok aset jaminan yang didukung oleh protokol. 

Tidak ada koin XVS yang ditambang sebelumnya untuk pengembang atau tim Venus, sehingga pemegang memiliki kendali penuh atas jaringan dan tokennya.

Harga Venus Coin (XVS)

Berdasarkan data Coinmarketcap, Senin (6/11/2023), harga XVS adalah Rp 119.912 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 2,36 triliun.

XVS berhasil menguat 34,78 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 257 dengan kapitalisasi pasar Rp 1,87 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 12.170.524 XVS dari maksimal suplai 29.960.733 XVS.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Raksasa Pembayaran PayPal Terdaftar Jadi Penyedia Layanan Kripto di Inggris

Sebelumnya diberitakan, PayPal, raksasa pembayaran global, telah berhasil terdaftar sebagai penyedia layanan mata uang kripto di Financial Conduct Authority Inggris (FCA). Informasi ini berdasarkan situs FCA yang telah memasukan PayPal dalam daftarnya.

Dilansir dari Yahoo Finance, ditulis Sabtu  (4/11/2023), PayPal UK Limited diizinkan untuk melakukan aktivitas aset kripto tertentu di Inggris, menurut daftar FCA. Pendaftaran ini memungkinkan perusahaan untuk menyetujui upaya pemasaran terkait kripto di bawah rezim peraturan yang baru diberlakukan.

Peraturan baru FCA mulai berlaku pada 8 Oktober, mewajibkan pengungkapan risiko yang lebih jelas bagi perusahaan kripto serta masa tenggang 24 jam bagi pelanggan untuk mempertimbangkan kembali investasi mereka.

PayPal mengumumkan pada Agustus mereka akan menghentikan penjualan kripto di Inggris selama minimal tiga bulan mulai 1 Oktober, sebagai tanggapan terhadap peraturan baru FCA. Perusahaan tersebut mengatakan pada Agustus mereka mengharapkan untuk memulai kembali penjualan kripto pada awal 2024.

Di luar Inggris, raksasa fintech ini terus memperluas layanan kriptonya. Pada awal Agustus, mereka meluncurkan PayPal USD, stablecoin yang didukung dolar AS di Ethereum.

Stablecoin Paypal, PYUSD, telah beroperasi sejak Agustus 2023 Penerbit token, Paxos, telah mengeluarkan laporan transparansi terkait cadangan koin. 

PYUSD didukung oleh cadangan uang tunai dan surat utang negara AS. Per 31 Agustus 2023, cadangan PYUSD berisi USD 45,36 juta atau setara Rp 719 miliar (asumsi kurs Rp 15.852 per dolar AS) mendukung PYUSD, yang memiliki nilai nasional sekitar USD 44,50 juta atau setara Rp 705,4 miliar. 

Dari total tersebut, USD 43,86 juta atau setara Rp 695,2 miliar dijamin dengan surat utang negara, dan USD 1,5 juta atau setara Rp 23,7 miliar dijamin dengan cadangan tunai. 

4 dari 4 halaman

Mantan Bos PayPal Sebut Bitcoin Bisa Jadi Pembayaran Global

Sebelumnya diberitakan, mantan Presiden PayPal David Marcus berbagi visi yang berani untuk bitcoin , yang bertujuan untuk membentuknya menjadi jaringan pembayaran di seluruh dunia dalam acara Squawk Box CNBC baru-baru ini.

Marcus, yang saat ini menjabat sebagai CEO perusahaan infrastruktur Lightning Network, Lightspark, menekankan perlunya memperluas peran Bitcoin lebih dari sekadar penyimpan nilai.

Marcus menjelaskan, selama dekade terakhir, Bitcoin telah mencapai kemajuan luar biasa, berevolusi dari mata uang digital yang tidak jelas menjadi penyimpan nilai yang diakui dan lindung nilai terhadap inflasi. 

“Namun, potensi Bitcoin masih perlu direalisasikan sepenuhnya dan dapat memainkan peran yang lebih luas dalam lanskap keuangan global,” kata Marcus, dikutip dari Coinmarketcap, Selasa (17/10/2023). 

Marcus menambahkan, Bitcoin memiliki potensi untuk menjadi jaringan pembayaran global, beroperasi pada jaringan Bitcoin terdesentralisasi, mirip dengan PayPal tetapi dengan keunggulan berbeda. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini