Liputan6.com, Jakarta Data inflasi AS untuk Oktober lebih baik dari perkiraan, dengan Indeks Harga Konsumen (CPI) utama untuk bulan tersebut datar dibandingkan perkiraan ekonom yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,1 persen. Suku bunga inti naik hanya 0,2 persen, mengalahkan ekspektasi sebesar 0,3 persen.
Inflasi AS tidak berubah pada Oktober meskipun ada fenomena harga bensin yang lebih rendah. Dalam 12 bulan hingga Oktober, CPI naik 3,2 persen setelah naik 3,7 persen pada September.
Baca Juga
Dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (15/11/2023), harga bitcoin (BTC) melonjak hampir 1 persen dalam beberapa menit setelah informasi tersebut dan diperdagangkan di kisaran USD 36.700 atau setara Rp 567,3 juta (asumsi kurs Rp 15.459 per dolar AS).Â
Advertisement
Namun, tak lama harga Bitcoin kembali turun sekitar 2 persen dan diperdagangkan di kisaran USD 35.664 atau setara Rp 551,3 juta.
Meskipun inflasi umum CPI telah menurun selama berbulan-bulan, namun tetap berada di atas target 2 persen Federal Reserve AS. Selain itu, tingkat suku bunga inti tetap bertahan di atas 4 persen selama beberapa bulan berjalan.Â
Anggota Fed telah mengisyaratkan mereka mungkin tertarik pada kenaikan suku bunga satu kali lagi sebelum akhirnya mengakhiri siklus pengetatan moneter sekitar 20 bulan.
Pasar kripto telah mengalami kebangkitan pada November 2023. Dalam satu bulan terakhir (per 10 November 2023), harga bitcoin melonjak 37,4 persen. Kenaikan harga yang signifikan ini telah memperbarui minat dan kegembiraan di dunia kripto setelah periode relatif stagnasi.
Sentimen bullish ini mengikuti pemulihan yang kuat selama tujuh bulan pertama tahun ini, yang telah membantu menghapus kekecewaan yang terjadi pada tahun sebelumnya. Bitcoin naik 124 persen sepanjang tahun ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.