Liputan6.com, Jakarta Survei Otoritas Pasar Keuangan Prancis (AMF), yang melibatkan lebih dari seribu investor ritel baru di Perancis, menunjukkan 24 persen orang dewasa Perancis mempunyai investasi di berbagai instrumen keuangan.
Sebanyak 9 persen telah berinvestasi dalam mata uang kripto. Meskipun investasi tradisional terus mendominasi portofolio, kecenderungan terhadap aset kripto, terutama di kalangan generasi muda, menyoroti pergeseran preferensi investasi dari generasi ke generasi dan adopsi solusi keuangan digital yang progresif di negara ini.
Baca Juga
Profil para investor baru ini lebih muda dan lebih beragam dibandingkan sebelumnya, dengan usia rata-rata 36 tahun dan sebagian besar berada di bawah 35 tahun.
Advertisement
Data menunjukkan para investor ini tidak hanya mencari pertumbuhan finansial namun juga dipengaruhi oleh fenomena sosial. dan tren digital.
Peningkatan kepemilikan aset kripto terutama terlihat pada kelompok demografis ini, yang menunjukkan adanya korelasi antara usia, kecakapan digital, dan pilihan investasi pada teknologi baru.
“Investor baru lebih jarang berinvestasi di pasar saham dibandingkan investor tradisional. Banyak yang tertarik pada aset kripto, 54 persen dari mereka memilikinya (63 persen investor baru berusia 25-34 tahun), dibandingkan dengan 25 persen investor tradisional,” isi laporan AMF, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis (16/11/2023).
Motivasi berinvestasi di kalangan masyarakat Prancis beragam, namun benang merahnya mencakup pencarian keuntungan yang lebih tinggi dan diversifikasi tabungan.
Menariknya, jaringan sosial dan pengaruh rekan kerja telah menjadi faktor penting, dimana banyak investor baru tertarik ke pasar karena apa yang mereka amati secara online atau dengar dari kenalan.
Profil Risiko Hati-Hati
Meskipun antusiasme terhadap aset kripto terlihat jelas, survei ini juga menyoroti profil risiko dan jumlah investasi. Mayoritas investor baru mengadopsi pendekatan hati-hati, lebih memilih investasi berisiko sedang, dengan rata-rata investasi dalam aset kripto rata-rata USD 4.355 atau setara Rp 68,2 juta (asumsi kurs Rp 15.683 per dolar AS).
Studi AMF lebih jauh menyoroti kesenjangan literasi keuangan di kalangan investor baru. Kesalahpahaman tentang dasar-dasar investasi seperti diversifikasi risiko dan dampak inflasi adalah hal biasa, meskipun pemahaman keuangan mereka terlalu tinggi.
Para peneliti AMF berkomentar keterputusan ini menunjukkan perlunya peningkatan pendidikan keuangan, terutama karena bentuk investasi baru seperti aset kripto menjadi semakin umum.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement