Sukses

Kapitalisasi Kripto Berbasis AI Sentuh Rp 51,2 Triliun, Menguat dalam 3 Bulan Terakhir

Sepanjang tiga bulan terakhir telah terjadi pemulihan dalam lanskap kripto yang berfokus pada Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Liputan6.com, Jakarta - Kripto berbasis AI pada akhir Juli 2023 turun signifikan menjadi USD 2,6 miliar atau setara Rp 40,1 triliun (asumsi kurs Rp 15.424 per dolar AS). Penurunan ini terjadi setelah berkembang pesat kripto berbasis AI pada awal 2023.

Dilansir dari Bitcoin.com, Senin (20/11/2023), terlepas dari penurunan ini, sepanjang tiga bulan terakhir telah terjadi pemulihan dalam lanskap kripto yang berfokus pada AI, dengan nilainya meningkat menjadi USD 3,32 miliar atau setara Rp 51,2 triliun, didukung oleh pemasukan sekitar USD 720 juta atau setara Rp 11,1 triliun.

Token AI adalah aset digital dalam inisiatif kripto berbasis AI, yang berperan dalam menanamkan kecerdasan buatan ke dalam berbagai proyek. 

Usaha-usaha ini mencakup manajemen aset dan seni generatif hingga prediksi harga, serta berfungsinya organisasi otonom terdesentralisasi (DAO), di antara aplikasi lain seperti Web3 dan Internet of Things (IoT).

Mata uang kripto terkait AI terkemuka dalam hal kapitalisasi pasar adalah Graph (GRT Coin), dengan valuasi USD 1,15 miliar atau setara Rp 17,7 triliun. Minggu ini, GRT mengalami penurunan sebesar 7,55 persen, tetapi telah melonjak sebesar 60,26 persen terhadap dolar AS selama sebulan terakhir.

Saat pasar mata uang kripto AI melewati tahun yang penuh fluktuasi, masa depannya masih belum pasti. Pertemuan teknologi dan keuangan ini, meskipun menjanjikan, menimbulkan pertanyaan yang belum terjawab mengenai dampak jangka panjang dan stabilitas mata uang digital berbasis AI dalam ekosistem keuangan global.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Peluncuran Perusahaan Kecerdasan Buatan xAI Elon Musk Picu Lonjakan Kripto Bertema AI

Sebelumnya diberitakan, pengusaha sekaligus CEO Tesla, SpaceX, dan pemilik Twitter, Elon Musk, baru-baru ini mengumumkan usaha terbarunya, sebuah perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bernama xAI.

Pengumuman ini datang hanya beberapa bulan setelah Musk memperkenalkan TruthGPT. Tim xAI terdiri dari para profesional berpengalaman yang memiliki banyak pengalaman di bidang kecerdasan buatan. Orang-orang ini sebelumnya pernah bertugas di perusahaan ternama yakni DeepMind, OpenAI, Google Research, Microsoft Research, Twitter, dan Tesla, membawa beragam keahlian dan pengetahuan ke meja.

Melansir Coinotag, Kamis ( 13/7/2023), langkah Elon Musk baru-baru ini dalam mengembangkan rival ChatGPT memiliki dampak yang signifikan di pasar, terutama pada token bertema AI.

Menyusul pengumuman xAI, token bertema AI seperti SingularityNET (AGIX) dan Fetch.ai (FET) mengalami peningkatan signifikan masing-masing sebesar 6 persen dan 4 persen. Namun, kenaikan token lain seperti BTO, GFT, dan OCEAN relatif terbatas. Perlu dicatat Musk sebelumnya telah menyatakan kritik keras terhadap Microsoft dan perangkat AI-nya, termasuk ChatGPT.

Dia menekankan pentingnya memperoleh pengetahuan nyata dan mengumumkan rencana untuk meluncurkan platform TruthGPT. Bersamaan dengan pengumuman tersebut April lalu, Musik juga dikabarkan bahwa dia telah menandatangani perjanjian yang signifikan dengan produsen chip Nvidia dan telah membeli ribuan prosesor GPU. Elon Musk sendiri dikenal vokal terhadap perkembangan AI.

Ia juga pernah meminta perhatian lebih terhadap pengembangan kecerdasan buatan . Dalam konferensi di London baru-baru ini, pemilik Twitter ini mengingatkan risiko AI. Menurut Musk, secara umum teknologi memiliki kemungkinan untuk mengontrol manusia. Oleh karenanya, manusia harus hati-hati mengenai seberapa j

 

3 dari 4 halaman

Pasar Kripto dan Bitcoin Diprediksi Fluktuatif Pekan Ini, Ada Apa?

Sebelumnya diberitakan, pasar kripto dan bitcoin mengalami kenaikan signifikan saat memasuki pekan ketiga November 2023. Bitcoin (BTC) berhasil naik hampir 3 persen dalam 24 jam terakhir, menembus level USD 37.300 atau setara Rp 574,4 juta (asumsi kurs Rp 15.379 per dolar AS). 

Sementara Ethereum juga berhasil melampaui angka USD 2.000 atau setara Rp 30,8 juta. Kenaikan ini mendorong investor untuk terus melakukan akumulasi atau aksi pembelian. 

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan kenaikan harga Bitcoin dan kripto lainnya ini dipicu oleh kemenangan Javier Milei sebagai presiden Argentina dalam pemilu, mengalahkan Sergio Massa. 

"Banyak Bitcoiner dan penggemar kripto yang mendukung Milei karena pemandangannya yang positif terhadap BTC. Meskipun masa depan Bitcoin di Argentina masih belum pasti, kemenangan Milei diharapkan dapat meningkatkan adopsi BTC secara lebih luas,” kata Fyqieh dalam siaran pers, Senin (20/11/2023).

Fyqieh menambahkan, sentimen positif yang diakibatkan oleh kemenangan Milei dapat bersifat sementara, karena secara keseluruhan belum ada dorongan positif yang cukup kuat untuk mendorong harga Bitcoin dan pasar kripto secara signifikan. Sentimen terkait persetujuan ETF Bitcoin juga terus melemah, karena belum ada perkembangan positif yang terlihat.

4 dari 4 halaman

Pasar Kripto Diprediksi Fluktuatif

Pasar kripto juga diperkirakan akan sangat fluktuatif dalam minggu ini, karena para investor mulai berhati-hati menjelang perilisan risalah FOMC Oktober. Risalah rapat FOMC yang dijadwalkan pada Selasa, 21 November 2023, akan menjadi sorotan utama para pelaku pasar, karena mereka mencari isyarat terkait kesehatan ekonomi saat ini.

Selain itu, data sentimen konsumen Amerika Serikat (AS) juga dijadwalkan akan dirilis pada Rabu , yang dapat memberikan wawasan mengenai sentimen pasar saat ini. Data tersebut memiliki potensi untuk memicu reli pasar atau sebaliknya. 

"Selain itu, perayaan Thanksgiving di AS juga dapat mempengaruhi aktivitas pasar dan membuatnya menjadi lebih tenang selama pekan ini,” pungkas Fyqieh.

 

Video Terkini