Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto dan bitcoin mengalami koreksi dalam pekan terakhir November 2023. Para pelaku pasar nampaknya mulai merasa jenuh dengan pergerakan pasar yang mungkin cenderung stagnan ke depan.
Banyak analis menganggap reli Bitcoin saat ini telah mencapai titik overbought. Dalam situasi ini, beberapa investor mungkin mulai mempertimbangkan untuk mengurangi akumulasi dan mulai menjual aset mereka.
Baca Juga
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan pembelian baru kemungkinan akan mengalami penurunan jika pasar harus menunggu lebih lama untuk persetujuan SEC.
Advertisement
Tekanan terhadap harga Bitcoin juga datang dari analis JPMorgan yang menganggap bahwa ETF Bitcoin Spot bisa memberikan dampak negatif yang signifikan pada harga Bitcoin.
"Nikolaos Panigirtzoglou, seorang analis JPMorgan, percaya reli BTC yang didorong oleh sentimen ETF telah menjadi berlebihan,” kata Fyqieh kepada Liputan6.com, Senin (27/11/2023).
Fyqieh menambahkan, dengan tidak adanya rilis data ekonomi berdampak besar sebagai pendorong pasar dalam minggu ini, kemungkinan besar pasar kripto akan tetap dalam tren sideways.
Investor akan lebih fokus pada laporan ekonomi PCE pada Kamis, yang akan membantu mereka memahami dampak dari kenaikan suku bunga yang diberlakukan oleh The Fed.
Meskipun terdapat sedikit penurunan kehati-hatian di pasar, terlihat pasar kripto masih tetap dalam kategori Greed meskipun Fear & Greed Index mengalami penurunan dari 73 poin pada Minggu menjadi 66 poin.
"Namun, perlu diingat pasar kripto tetap sangat dinamis, sehingga sentimen dapat berubah dengan cepat, dan investor perlu tetap waspada terhadap potensi pergerakan pasar yang tiba-tiba,” pungkas Fyqieh.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Kripto pada 27 November 2023
Sebelumnya diberitakan, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Senin, (27/11/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah 0,22 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 1,87 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 37.686 atau setara Rp 585,3 juta (asumsi kurs Rp 15.532 per dolar AS).
Ethereum (ETH) turut melemah. ETH merosot 0,33 persen sehari terakhir, tetapi masih menguat 4,95 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 32,2 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,48 persen dan 4,98 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 3,61 juta per koin.
Kemudian kripto Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA merosot 1,13 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 2,50 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 6.054 per koin.
Advertisement
Harga Solana
Adapun Solana (SOL) kembali lesu. SOL melemah 1,53 persen dalam sehari dan 4,77 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 899.803 per koin.
XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP melemah 0,32 persen dalam 24 jam dan 0,75 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 9.606 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 1,26 persen dan 2,14 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.208 per token.
Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,43 triliun atau setara Rp 22.211 triliun.
Tether Bekukan Kripto Rp 3,4 Triliun Diduga Terkait Kelompok Perdagangan Manusia
Sebelumnya diberitakan, perusahaan kripto Tether mengatakan pada Senin, 20 November 2023 telah membekukan cryptocurrency senilai USD 225 juta atau setara Rp 3,4 triliun yang terkait dengan kelompok perdagangan manusia di Asia Tenggara.
“Dinas Rahasia AS meminta Tether untuk membekukan token tersebut selama upaya investigasi selama berbulan-bulan oleh Tether dan bursa kripto OKX,” kata Tether dalam sebuah posting blog, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (24/11/2023).
Tether dan OKX berkolaborasi dengan Departemen Kehakiman AS (DOJ) dalam penyelidikan ini, kata Tether tanpa menjelaskan lebih lanjut. Juru bicara DOJ tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Tether menjelaskan, token kripto tersebut terkait dengan sindikat perdagangan manusia internasional di Asia Tenggara yang bertanggung jawab atas penipuan asmara “penyembelihan babi” global.
Modus pig butchering atau "penyembelihan babi" biasanya mengacu pada kejadian ketika penipu membangun kepercayaan korbannya melalui media sosial, aplikasi perpesanan, dan kencan, lalu menekan mereka untuk berinvestasi dalam kripto palsu atau skema perdagangan online.
Tether tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang grup tersebut atau bagaimana mereka menggunakan cryptocurrency. Tether mengatakan ini adalah pembekuan token terbesar yang pernah ada.
Ratusan ribu orang diperdagangkan oleh geng kriminal dan dipaksa bekerja di pusat penipuan dan operasi online ilegal lainnya di Asia Tenggara, menurut laporan PBB pada Agustus 2023.
Tether adalah stablecoin yang dipatok terhadap dolar AS. Ada token tether senilai USD 87,9 miliar atau setara Rp 1.352 triliun yang beredar, menjadikannya mata uang kripto terbesar ketiga setelah bitcoin dan eter, menurut data CoinGecko.
Advertisement