Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Selasa, (28/11/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah 1,60 persen dalam 24 jam dan 1,16 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 37.048 atau setara Rp 574,8 juta (asumsi kurs Rp 15.515 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) turut melemah. ETH merosot 2,87 persen sehari terakhir dan 0,21 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 31,3 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 2,73 persen dan 11,22 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 3,51 juta per koin.
Kemudian kripto Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA merosot 3,87 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,57 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.808 per koin.
Adapun Solana (SOL) masih lesu. SOL melemah 5,82 persen dalam sehari dan 4,03 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 845.589 per koin.
XRP terpantau masih berada di zona merah. XRP melemah 2,89 persen dalam 24 jam dan 2,29 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 9.321 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 0,25 persen dan 0,21 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.208 per token.
Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,39 triliun atau setara Rp 21.551 triliun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Departemen Kehakiman AS Sita Rp 140,7 Miliar Kripto Tether Terkait Penipuan
Sebelumnya diberitakan, Departemen Kehakiman AS (DOJ) pada Selasa mengumumkan penyitaan kripto tether senilai hampir USD 9 juta atau setara Rp 140,7 miliar (asumsi kurs Rp 15.555 per dolar AS). Tether adalah mata uang kripto yang nilainya dipatok ke dolar AS.
Pejabat Asisten Jaksa Agung, Nicole Argentieri dari Divisi Kriminal Departemen Kehakiman menjelaskan para penipu ini menargetkan investor reguler melalui situs web yang menipu, dengan secara keliru mengklaim investasi mereka menghasilkan keuntungan.
“Sebenarnya para pelaku kriminal internasional ini hanya mencuri mata uang kripto dan tidak memberikan apa-apa kepada korbannya,” kata Argentieri, dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (24/11/2023).
Argentieri menjelaskan dana yang disita ini dilacak ke alamat mata uang kripto yang diduga terkait dengan sebuah organisasi yang mengeksploitasi lebih dari 70 korban melalui penipuan percintaan dan penipuan kepercayaan mata uang kripto, yang secara luas dikenal sebagai modus pig butchering atau penyembelihan babi.
“Departemen berharap pemulihan aset ini akan membawa penyelesaian dan rasa keadilan bagi lebih dari 70 korban yang terkena dampak serangkaian penipuan ini.” jelas Argentieri.
Dokumen pengadilan mengungkapkan penjahat berkolaborasi untuk meyakinkan korban agar menyimpan mata uang kripto dengan secara salah menggambarkan transaksi tersebut sebagai investasi dengan perusahaan dan bursa mata uang kripto terkemuka.
Minggu ini, Tether mengumumkan mereka secara sukarela membekukan USD 225 juta atau setara Rp 3,4 triliun dalam USDT sehubungan dengan investigasi DOJ terkait dengan skema kripto pemotongan babi. Tether menyebutnya sebagai pembekuan USDT terbesar yang pernah ada dalam sejarah.
Advertisement
2 Platform Kripto Terkait Justin Sun Diretas, Kerugian Sentuh Rp 1,7 Triliun
Sebelumnya diberitakan, dua platform mata uang kripto yang terkait dengan pengusaha digital terkenal Justin Sun diretas dalam dua eksploitasi. Peretas telah mencuri sekitar USD 115 juta atau setara Rp 1,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.558 per dolar AS) hingga saat ini.
Proyek yang ditargetkan termasuk pertukaran mata uang digital HTX, yang sebelumnya dikenal sebagai Huobi, di mana peretas menghabiskan mata uang kripto senilai sekitar USD 30 juta atau setara Rp 466,7 miliar.
HTX juga mengonfirmasi jembatan blockchain Heco Chain, juga diretas. Justin Sun, yang merupakan investor di HTX dan terkait dengan Heco Chain, membenarkan kejadian tersebut.
Jembatan blockchain menghubungkan jaringan yang berbeda untuk memungkinkan pertukaran dan pergerakan cepat berbagai mata uang kripto. Rantai ini terbukti rentan terhadap peretasan.
Perusahaan analisis pasar CryptoQuant menilai total cryptocurrency senilai USD 85,4 juta atau setara Rp 1,3 triliun telah dicuri dari Heco Chain. Sebagian besar berdenominasi stablecoin USDT dan Ether.
"Kami telah menerapkan langkah-langkah mendesak untuk melindungi aset pengguna,” kata HTX dalam pernyataan, dikutip dari CNBC, Jumat (24/11/2023)
Pertukaran tersebut untuk sementara menangguhkan layanan penyetoran dan penarikan di HTX dan Heco Chain sebagai tindakan pencegahan. Perusahaan juga mengatakan mereka akan mengkompensasi sepenuhnya segala kerugian yang timbul akibat serangan dompet panas. Dompet panas mengacu pada dompet mata uang kripto yang terhubung ke internet.
Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde Akui Anaknya Rugi Investasi Kripto
Sebelumnya diberitakan, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Christine Lagarde mengakui, pada Jumat, 24 November 2023 putranya kehilangan hampir semua investasinya dalam aset kripto. Lagarde dikenal sebagai salah satu penentang kripto.
Lagarde sempat menyebut kripto sebagai aset spekulatif, tidak berharga, dan merupakan alat yang sering digunakan oleh penjahat untuk melakukan aktivitas terlarang.
"Dia mengabaikan saya secara terhormat, yang merupakan hak istimewanya dan dia kehilangan hampir seluruh uang yang telah diinvestasikan.” kata Christine Lagarde, dikutip dari Yahoo Finance, Senin (27/11/2023).
Lagarde menjelaskan, anaknya hanya kehilangan sekitar 60 persen dari investasi aset kriptonya. Dia juga menambahkan, anaknya tidak menerima perkataan Lagarde benar terkait aset kripto.
Ketua ECB ini memiliki dua anak laki-laki berusia pertengahan 30-an tetapi tidak mengatakan siapa yang dimaksudnya.
ECB telah menyerukan regulasi global terhadap aset kripto untuk melindungi konsumen yang tidak menyadari risikonya dan untuk menutup celah yang dapat digunakan untuk menyalurkan dana kepada teroris atau memungkinkan penjahat mencuci uang tunai.
Kekhawatiran mata uang yang diterbitkan swasta dapat menggantikan uang pemerintah adalah salah satu alasan ECB meluncurkan proyek euro digitalnya sendiri, tetapi bank tersebut masih membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menerbitkan uang digital.
Bulan lalu bank tersebut memulai “tahap persiapan” untuk euro digital tetapi mengatakan akan memerlukan dua tahun lagi sebelum dapat memutuskan apakah akan meluncurkannya atau tidak.
Advertisement