Sukses

Robert Kiyosaki Kembali Ajak Investor Investasi Bitcoin Sebelum Terlambat

Robert Kiyosaki juga mendesak investor untuk keluar dari sistem uang palsu dan segera berinvestasi dalam emas, perak, dan bitcoin.

Liputan6.com, Jakarta - Penulis buku Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki kembali menyarankan investor untuk berinvestasi pada Bitcoin sebelum terlambat. Penulis terkenal itu menulis di platform media sosial X pada Sabtu, 25 November 2023 emas telah mencapai titik tertinggi baru. 

Dilansir dari Bitcoin.com, ditulis Rabu (29/11/2023), Kiyosaki juga mendesak investor untuk keluar dari sistem uang palsu dan segera berinvestasi dalam emas, perak, dan bitcoin sebelum terlambat. Kiyosaki sering menyebut uang kertas sebagai uang palsu. 

Dia sebelumnya menjelaskan dolar AS menjadi uang palsu ketika Presiden Richard Nixon menghapusnya dari standar emas pada 1971. Sebaliknya, dia menyebut emas dan perak sebagai uang Tuhan, sedangkan bitcoin adalah “uang rakyat.”

Awal bulan ini, Robert Kiyosaki menekankan uang kertas tidak aman, dan mendesak investor untuk melindungi diri dari para bankir sentral.

Penulis terkenal ini telah berulang kali mengatakan dia tidak mempercayai Federal Reserve, pemerintahan Biden, dan Wall Street, serta memperingatkan The Fed dan Departemen Keuangan sedang menghancurkan dolar AS.

Penulis terkenal telah lama merekomendasikan emas, perak, dan bitcoin. Pekan lalu, dia mengatakan bitcoin adalah perlindungan terbaik terhadap hiperinflasi. Kiyosaki telah membuat sejumlah prediksi bullish tentang harga BTC, mulai dari USD 135.000 atau setara Rp 2 miliar (asumsi kurs Rp 15.505 per dolar AS) dalam waktu dekat hingga USD 1 juta atau setara Rp 15,5 miliar jika terjadi krisis ekonomi global. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde Akui Anaknya Rugi Investasi Kripto

Sebelumnya diberitakan, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Christine Lagarde mengakui, pada Jumat, 24 November 2023 putranya kehilangan hampir semua investasinya dalam aset kripto. Lagarde dikenal sebagai salah satu penentang kripto.

Lagarde sempat menyebut kripto sebagai aset spekulatif, tidak berharga, dan merupakan alat yang sering digunakan oleh penjahat untuk melakukan aktivitas terlarang.

"Dia mengabaikan saya secara terhormat, yang merupakan hak istimewanya dan dia kehilangan hampir seluruh uang yang telah diinvestasikan.” kata Christine Lagarde, dikutip dari Yahoo Finance, Senin (27/11/2023). 

Lagarde menjelaskan, anaknya hanya kehilangan sekitar 60 persen dari investasi aset kriptonya. Dia juga menambahkan, anaknya tidak menerima perkataan Lagarde benar terkait aset kripto.

Ketua ECB ini memiliki dua anak laki-laki berusia pertengahan 30-an tetapi tidak mengatakan siapa yang dimaksudnya. 

ECB telah menyerukan regulasi global terhadap aset kripto untuk melindungi konsumen yang tidak menyadari risikonya dan untuk menutup celah yang dapat digunakan untuk menyalurkan dana kepada teroris atau memungkinkan penjahat mencuci uang tunai.

Kekhawatiran mata uang yang diterbitkan swasta dapat menggantikan uang pemerintah adalah salah satu alasan ECB meluncurkan proyek euro digitalnya sendiri, tetapi bank tersebut masih membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menerbitkan uang digital.

Bulan lalu bank tersebut memulai “tahap persiapan” untuk euro digital tetapi mengatakan akan memerlukan dua tahun lagi sebelum dapat memutuskan apakah akan meluncurkannya atau tidak.

3 dari 4 halaman

Microstrategy Kembali Serok 5.912 Bitcoin pada Kuartal III 2023

Sebelumnya diberitakan, Microstrategy (Nasdaq: MSTR) dalam pengumuman pers yang dirilis pada Rabu, 2 November 2023 mengatakan telah mengakuisisi sekitar 158.400 bitcoin hingga saat ini sebagai bagian dari strategi investasi kripto.

Perusahaan menambahkan 5.912 bitcoin pada kuartal tiga 2023, sehingga total kepemilikannya untuk kuartal tersebut menjadi 158.245 bitcoin yang diperoleh dengan harga pembelian agregat USD 4,68 miliar atau setara Rp 74,1 triliun asumsi kurs Rp 15.852 per dolar AS).

Microstrategy membeli Bitcoin biaya rata-rata USD 29.582 atau setara Rp 468,9 juta per bitcoin. Perusahaan kemudian akan menambahkan 155 koin lagi ke tumpukannya, setelah kuartal tiga.

Meskipun kerugian penurunan nilai kumulatif hingga saat ini, Microstrategy mengatakan pihaknya tetap berkomitmen pada tesis investasi bitcoinnya.

Kepala keuangan Microstrategy, Andrew Kang mengatakan semakin meningkatkan total kepemilikan bitcoin menjadi 158.400 bitcoin, menambahkan 6.067 bitcoin sejak akhir kuartal kedua.

“Komitmen kami untuk memperoleh dan mempertahankan bitcoin tetap kuat, terutama dengan latar belakang potensi peningkatan adopsi institusional yang menjanjikan,” kata Kang, dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (3/11/2023).

Hasil keuangan Microstrategy untuk kuartal ketiga telah diumumkan di tengah kegembiraan dan antisipasi besar seputar potensi otorisasi dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin (ETF). 

Banyak lembaga keuangan, termasuk Blackrock, Fidelity, Valkyrie, dan Vaneck, telah mengajukan permohonan mereka ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), dengan sabar menunggu persetujuan dari badan pengawas.

4 dari 4 halaman

Saham Microstrategy Melonjak 206% Sejak Adopsi Bitcoin

Sebelumnya diberitakan, saham perusahaan intelijen bisnis Microstrategy (Nasdaq: MSTR) telah meningkat 206 persen sejak perusahaan mengadopsi strategi bitcoinnya, kata Ketua Eksekutif Michael Saylor di Twitter.

Tiga tahun lalu hari ini Microstrategy telah mengadopsi bitcoin sebagai Aset Cadangan Treasury Utamanya, membeli 21.454 BTC seharga USD 250 juta atau setara Rp 3,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.323 per dolar AS).

Microstrategy mengadopsi strategi bitcoinnya pada 10 Agustus 2020. Sebagai perbandingan, selama periode waktu yang sama, bitcoin telah mengalami peningkatan 145 persen, sedangkan S&P 500 telah meningkat 33 persen dan Nasdaq 25 persen. Sementara itu, emas mengalami penurunan sebesar 5 persen, dan perak mengalami penurunan sebesar 19 persen.

Awal bulan ini, Microstrategy mengungkapkan bahwa mereka sekarang memiliki 152.800 bitcoin, diperoleh dengan total biaya USD 4,53 miliar atau setara Rp 69,4 triliun. Perusahaan juga berencana untuk membeli lebih banyak BTC dengan penjualan saham hingga UDS 750 juta atau setara Rp 11,4 triliun.

Saylor menjelaskan pada Agustus 2020 strategi bitcoin perusahaannya berusaha memaksimalkan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.

“Sejak didirikan lebih dari satu dekade yang lalu, bitcoin telah muncul sebagai tambahan yang signifikan pada sistem keuangan global, dengan karakteristik yang berguna baik bagi individu maupun institusi,” kata Saylor, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (15/8/2023).

Dia juga menggambarkan kripto terbesar di dunia sebagai penyimpan nilai yang dapat diandalkan dan aset investasi yang menarik dengan potensi apresiasi jangka panjang daripada memegang uang tunai.

Video Terkini