Liputan6.com, Jakarta - Polygon (sebelumnya Matic Network) adalah platform pertama yang terstruktur baik muda dan muda digunakan untuk meningkatkan skala dan pengembangan infrastruktur Ethereum. Kerangka kerja modular dan fleksibel milik Polygon mendukung pembuatan berbagai jenis aplikasi.
Dilansir dari Coinmarketcap, Polygon (sebelumnya Matic Network) adalah solusi untuk meningkatkan skala Layer 2 blockchain yang didukung oleh Binance dan Coinbase. Proyek ini berupaya mendorong adopsi massal kripto untuk menyelesaikan masalah skalabilitas di banyak blockchain.
Baca Juga
Koin kripto asli jaringan Polygon yaitu MATIC Coin akan terus ada dan akan memainkan peran seminting yang penting, sistem sistem adalah untuk membuat dan mengizinkan tata kelola.
Advertisement
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin (4/12/2023) MATIC Coin melemah 0,15 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 5,85 persen sepekan. Harga MATIC saat ini berada di level Rp 12.659 dengan volume perdagangan 24 jam terakhir sebesar Rp 7 triliun.
Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 14. MATIC memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 117,4 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 8,7 miliar MATIC dari maksimal suplai 10 miliar koin.
Pendiri Polygon
Polygon diluncurkan pada Oktober 2017. Polygon didirikan dengan Oheh Jaynt Kani, Sandeep Nailwal, dan Anurag Arjun, dua pengembang blockchain berpengalaman dan konsultan bisnis.
Sebelum pindah ke jaringannya pada 2019, tim Polygon adalah kontributor utama dalam ekosistem Ethereum. Tim telah bekerja tag untuk menerapkan MVP plasma, protokol DalletConnect, dan mesin pemberitahuan insiden belati yang banyak digunakan dalam Ethereum.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Kripto pada 4 Desember 2023
Sebelumnya diberitakan, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Senin (4/12/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih menguat 1,77 persen dalam 24 jam dan 6,41 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 40,061 atau setara Rp 618,2 juta (asumsi kurs Rp 15.433 per dolar AS).
Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik 2,32 persen sehari terakhir dan 6,15 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 34 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,06 persen dan 1,61 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 3,52 juta per koin.
Kemudian kripto Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA menguat 0,58 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,11 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 6.131 per koin.
Advertisement
Harga Solana
Adapun Solana (SOL) masih perkasa. SOL naik 1,27 persen dalam sehari dan 10,19 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 982.975 per koin.
XRP terpantau kembali berada di zona hijau. XRP naik 1,01 persen dalam 24 jam dan 1,02 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 9.647 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) masih perkasa. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 0,04 persen dan 10,12 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.323 per token.
Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,5 triliun atau setara Rp 23.150 triliun.
Glassnode Ungkap ETF Bitcoin Genjot Permintaan Baru Rp 1.087 Triliun
Sebelumnya diberitakan, menurut laporan baru-baru ini oleh perusahaan data on-chain Glassnode, ada permintaan signifikan yang belum terpenuhi dari investor untuk dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin (ETF).
Glassnode memperkirakan modal baru hingga USD 70 miliar atau setara Rp 1.087 triliun dapat mengalir ke pasar Bitcoin setelah persetujuan ETF Bitcoin spot.
Proyeksi ini didasarkan pada asumsi 10 persen uang yang saat ini diinvestasikan dalam ETF saham dan obligasi utama akan beralih ke ETF Bitcoin, bersama dengan 5 persen modal yang dialokasikan ke ETF emas.
Laporan tersebut menunjukkan berkurangnya pasokan Bitcoin yang tersedia untuk diperdagangkan guna memenuhi potensi lonjakan permintaan ini.
Data Glassnode menunjukkan persentase pasokan Bitcoin yang dimiliki oleh investor jangka pendek baru-baru ini mencapai titik terendah dalam beberapa tahun. Sementara itu, jumlah pemegang Bitcoin jangka panjang mencapai angka tertinggi sepanjang masa di atas 76 persen pada Oktober.
"Kelangkaan Bitcoin yang siap diperdagangkan dapat memperkuat volatilitas pasar dan pergerakan harga sebagai respons terhadap masuknya modal yang didorong oleh ETF,” kata Glassnode dalam laporannya, dikutip dari Coinmarketcap, Jumat (1/12/2023).
Regulator AS belum menyetujui ETF Bitcoin spot. Persetujuan ini dapat memperluas akses dan permintaan Bitcoin secara signifikan dari investor institusi.
Glassnode berpendapat ETF Bitcoin spot dapat memiliki dampak yang sebanding dengan ETF emas AS pertama yang diluncurkan pada 2003. Pada dekade berikutnya, harga emas naik lebih dari 400 persen di tengah permintaan investasi yang lebih besar.
Advertisement