Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah El Salvador bersama perusahaan stablecoin Tether mengumumkan inisiatif bersama yang disebut "Adopting El Salvador Freedom” atau Adopsi Kebebasan El Salvador yang memungkinkan orang asing peroleh paspor Salvador dengan imbalan USD 1 juta dalam bentuk bitcoin.
Dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (9/12/2023), Presiden El Salvador Nayib Bukele telah lama bermitra dengan Bitfinex, perusahaan afiliasi Tether, stablecoin terkemuka di dunia. Pada April, Bitfinex menjadi perusahaan pertama yang menerima lisensi dalam rezim peraturan kripto baru di El Salvador. Pemerintah meminta perusahaan tersebut untuk membantu meluncurkan obligasi yang didukung bitcoin yang telah lama tertunda.
Baca Juga
Menurut pernyataan dari Tether kepada Fortune, program visa baru ini memungkinkan peserta mendapatkan paspor Salvador melalui pembayaran satu kali USD 1 juta dalam bentuk bitcoin. Perusahaan menggambarkan itu sebagai investasi, meski tidak jelas di mana pendanaan akan diarahkan. Program ini mencari individu-individu visioner termasuk investor dengan kekayaan bersih yang besar.
Advertisement
Untuk memulai proses, pelamar harus bayar deposit yang tidak dapat dikembalikan sebesar USD 999 dalam bentuk bitcoin dan ether, diikuti dengan proses “kenali pelanggan Anda” yang tidak ditentukan. Pernyataan itu menyertakan tautan pemerintah ke halaman aplikasi dengan spanduk bertuliskan didukung oleh tether.
Program kewarganegaraan ini muncul bersamaam dengan kekhawatiran warga El Salvador kalau masuknya wisatawan, terutama di kota-kota pesisir seperti El Zonte yang menarik perhatian pelaku industri di kripto mendorong keluarnya keluarga berpenghasilan rendah.
Pada akhir November 2023, Mala Yerba melaporkan 25 keluarga menghadapi penggusuran di El Zonte karena pembangunan tamanu mum yang disebut “bitcoin beach club de Playa”.
Individu yang Visoner
Pengumuman pada Kamis, 7 Desember 2023 mewakili fase baru dalam komitmen El Salvador terhadap bitcoin, didukung oleh pernyataan Bukele yang belum terverifikasi kalau investasi di bitcoin hasilkan keuntungan berkat reli harga baru-baru ini.
Adopsi Bitcoin
El Salvador menjadi negara pertama yang adopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah mengamanatkan bisnis menerima kripto sebagai bentuk pembayaran pada 2021. Selain itu, ada peluncuran dompet digital yang disebut Chivo yang memberikan insentif kepada warganya untuk ikut serta dengan bonus pendaftaran USD 30 dalam bentuk bitcoin.
Usaha ini terbukti kontroversial. Masyarakat Salvador memprotes langkah itu dan juga protes terhadap pergeseran otokratis dari Presiden Nayib Bukele dan penerapannya berjalan lambat dengan sebagian besar warga bertahan pada uang tunai.
Sementara itu, pengeluaran Bukele puluhan juta dana federal untuk bitcoin terbukti membawa bencana. Harga bitcoin anjlok dari level tertinggi sepanjang masa sekitar USD 69.000 atau sekitar Rp 1,07 miliar (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.562) pada November 2021 saat Bukele mengumumkan pengembangan kota bitcoin menjadi di bawah USD 17.000 atau sekitar Rp 264,60 juta pada awal 2023.
Namun, El Salvador telah terbukti populer di kalangan pendukung bitcoin dari seluruh dunia. Menteri Pariwisata El Salvador mengumumkan pada Mei, wisatawan berbondong-bondong mengunjungi negara itu dalam jumlah besar didorong komitmen terhadap kripto.
Hal ini mencakup banyak “bitcoin maxis” yang paling menonjol di komunitas internasional seperti perusahaan bitcoin Swan yang membuka rumah di El Zonte, kota selancar yang terkenal karena memulai eksperimen bitcoin di negara tersebut.
Advertisement
Investasi Bitcoin Microstrategy Hasilkan Laba Rp 24,7 Triliun
Sebelumnya diberitakan, Microstrategy (Nasdaq: MSTR) telah mengalami pertumbuhan penting setelah lonjakan bitcoin (BTC) melewati angka USD 39.000 atau setara Rp 603,6 juta (asumsi kurs Rp 15.477 per dolar AS).
Dilansir dari Bitcoin.com, Rabu (6/12/2023), perusahaan menginvestasikan total USD 5,3 miliar atau setara Rp 82 triliun dengan nilai bitcoin saat ini mencapai USD 6,9 miliar atau setara Rp 107 triliun, menandai keuntungan besar sebesar USD 1,5 miliar atau setara Rp 24,7 triliun. Pada pembaruan terbaru, perusahaan memiliki 174,530 BTC yang mengesankan.
Menurut data yang diarsipkan dari “There Is No Second Best” di blockchaincenter, analisis ini melacak margin keuntungan Microstrategy dengan investasi BTC, membandingkannya dengan potensi pendapatan jika perusahaan berinvestasi di ethereum (ETH).
Saat ini, Microstrategy berdiri sebagai pemegang bitcoin terbesar, melampaui entitas publik dan swasta, dengan pengecualian pemerintah dan produk yang diperdagangkan di bursa seperti GBTC Grayscale.
Kinerja saham Microstrategy juta tumbuh cukup besar, dengan saham MSTR meningkat sebesar 167 persen selama setahun terakhir. Sejak awal tahun, MSTR telah memperoleh keuntungan sebesar 262 persen, dan dalam sebulan terakhir saja, sahamnya telah meningkat sebesar 22 persen.
Saat memeriksa aset teratas berdasarkan penilaian pasar, yang mencakup dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), kripto, dan logam mulia, kapitalisasi pasar Microstrategy menempati peringkat 1,768 terbesar secara global.
Saat ini, bitcoin memiliki penilaian pasar tertinggi ke-11 di seluruh dunia, berada tepat di bawah Berkshire Hathaway milik Warren Buffet.