Sukses

Dana Keluar Rp 4 Triliun di Pertukaran Kripto HTX Usai Insiden Peretasan

Dana tersebut meninggalkan bursa antara dimulainya kembali pada 25 November dan 10 Desember, menurut data DefiLlama, sebuah tanda beberapa klien merasa gelisah dengan insiden keamanan bulan lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Pertukaran kripto HTX telah mengalami arus keluar bersih sebesar USD 258 juta atau setara Rp 4 triliun (asumsi kurs Rp 15.600 per dolar AS) sejak kembali beroperasi setelah mengalami peretasan besar-besaran.

Dilansir dari Yahoo Finance, Senin (11/12/2023), dana tersebut meninggalkan bursa antara dimulainya kembali pada 25 November dan 10 Desember, menurut data DefiLlama, sebuah tanda beberapa klien merasa gelisah dengan insiden keamanan bulan lalu. 

HTX mengatakan, pihaknya kehilangan token kripto senilai USD 30 juta atau setara Rp 468,5 miliar karena pelanggaran tersebut dan untuk sementara menangguhkan penarikan dan penyetoran setelah serangan tersebut.

Justin Sun yang juga terhubung dengan bursa Poloniex dan HECO Bridge, jaringan yang disiapkan oleh HTX untuk memungkinkan transfer antar blockchain. Poloniex dan HECO juga diretas pada November.

Setelah insiden HTX pada November, Sun mengatakan dalam sebuah postingan di X penyelidikan sedang dilakukan dan bursa akan sepenuhnya mengkompensasi kerugian hot wallet HTX.

HTX, yang dulu dikenal sebagai Huobi, memiliki volume perdagangan rata-rata USD 1,6 miliar atau setara Rp 24,9 triliun dalam 24 jam terakhir, menempatkannya di 20 bursa kripto teratas berdasarkan metrik tersebut, menurut angka CoinMarketCap.

Investor aset digital menjadi lebih terbiasa dengan perubahan arus dan cadangan di bursa mata uang virtual setelah runtuhnya platform FTX tahun lalu yang mengakibatkan lubang besar dalam pembukuannya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Bank di Brasil, Itau Unibanco Luncurkan Layanan Perdagangan Kripto

Sebelumnya diberitakan, Bank Brasil Itau Unibanco pada Senin, 4 Desember 2023 meluncurkan layanan perdagangan mata uang kripto untuk klien platform investasinya, menjadikan pemberi pinjaman terbesar di negara itu sebagai pemain lokal terbaru yang memasuki pasar pertukaran aset digital.

Kepala aset digital Guto Antunes mengatakan, awalnya layanan baru Itau akan memungkinkan perdagangan bitcoin, mata uang kripto paling populer, serta eter, tetapi pemberi pinjaman nanti berencana menambahkan yang lain.

"Ini dimulai dengan bitcoin, namun rencana strategis utama kami adalah memperluas ke aset kripto lainnya di masa depan,” kata Antunes dalam sebuah wawancara, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (8/12/2023). 

Antunes menambahkan ekspansi apa pun akan bergantung pada bagaimana regulasi kripto di negara tersebut berkembang. Langkah ini membuat Itau Unibanco bersaing di Brasil dengan lokal lainnya seperti pertukaran kripto MB dan unit aset digital bank investasi BTG Pactual, Mynt, serta raksasa global seperti Binance.

“Itau berpendapat perusahaan ini akan menonjol dibandingkan para pesaingnya karena perusahaan ini juga bertindak sebagai kustodian, menjaga aset pengguna,” jelas Antunes.

Langkah ini terjadi sekitar sebulan setelah dua pemain lokal mengumumkan mereka meninggalkan pasar kripto. Perusahaan pialang dan investasi XP tidak mengatakan mengapa mereka menutup layanan kripto-nya, tetapi perusahaan jasa keuangan PicPay, yang dimiliki oleh konglomerat J&F yang juga mengendalikan pengepakan daging JBS, mengutip ketidakpastian peraturan.

3 dari 4 halaman

Brasil Tunjuk Bank Sentral dan Komisi Sekuritas Jadi Regulator Pasar Kripto

Sebelumnya diberitakan, pejabat Brasil telah menunjuk Bank Sentral negara itu dan Komisi Sekuritasnya sebagai yang bertanggung jawab untuk mengawasi pasar kripto, menurut sebuah keputusan yang diterbitkan pada Rabu, 14 Juni 2023.

Dilansir dari CoinDesk, Kamis (15/6/2023), komisi Sekuritas akan melakukan kontrol atas aset yang dianggap sekuritas, sementara Bank Sentral akan menentukan peraturan yang harus diikuti oleh bursa, termasuk persyaratan lisensi untuk beroperasi, rincian keputusan tersebut.

Pada Desember 2022, mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyetujui RUU regulasi kripto yang disahkan oleh Kamar Deputi dan Senat Brasil. Undang-undang menciptakan lisensi "penyedia layanan virtual" dan menetapkan kejahatan penipuan yang melibatkan aset virtual, dengan hukuman antara empat dan enam tahun penjara ditambah denda.

Brasil telah menjadi pusat kripto regional, dengan tingkat adopsi stablecoin yang tinggi dan pasar tempat perusahaan dan protokol kripto besar seperti Coinbase, Bitget, dan Metamask telah membuka operasinya.

Selain ramah kripto, Brasil juga telah ramah dengan aset digital Non Fungble Token (NFT). Salah satu penyelenggara turnamen catur Brasil sebelumnya mengatakan mereka akan menghadiahkan pemenang dengan NFT. Acara turnamen tersebut akan berskala nasional dan diselenggarakan oleh perusahaan fintech bernama Inkluziva.

Acara ini terbuka untuk siswa dalam sistem pendidikan nasional berusia enam tahun ke atas. Lima kategori usia akan dibuka, artinya total lima juara nasional akan bertanding dalam laga final pada 25 November 2023.

4 dari 4 halaman

Bank Sentral Inggris Usulkan Peraturan Lebih Ketat untuk Stablecoin

Sebelumnya diberitakan, stablecoin telah mendapatkan daya tarik yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena potensinya dalam mengurangi volatilitas yang sering dikaitkan dengan mata uang kripto seperti Bitcoin.

Dilansir dari Coinmarketcap, Kamis (7/12/2023), ada kekhawatiran mengenai stabilitas dan keamanan Stablecoin telah mendorong badan pengawas di seluruh dunia untuk mempertimbangkan kembali pendirian mereka mengenai penerbitan dan pengelolaannya. 

Proposal baru Bank Sentral Inggris (BoE) mencerminkan sentimen hati-hati yang diungkapkan oleh Federal Reserve awal tahun ini ketika memperingatkan terhadap model bisnis stablecoin tertentu. 

Model yang dimaksud melibatkan stablecoin yang didukung oleh sekumpulan aset, termasuk mata uang tradisional dan sekuritas. Sedangkan pendekatan ini bertujuan untuk menjaga kestabilan nilai mata uang digital. Hal ini juga menimbulkan kompleksitas dan potensi risiko yang dianggap mengkhawatirkan oleh regulator.

Inti masalahnya terletak pada sifat stablecoin yang didukung aset ini, di mana penerbitnya memiliki cadangan aset untuk menjamin nilai stablecoin tersebut.

Proposal Bank Sentral Inggris berupaya untuk memperketat pengawasan peraturan terhadap penerbit stablecoin dengan mewajibkan persyaratan cadangan dan praktik manajemen risiko yang lebih ketat. 

Peraturan yang diusulkan akan menuntut peningkatan transparansi dari penerbit stablecoin mengenai komposisi cadangan aset mereka. BoE berpatokan terhadap mata uang tradisional tetap aman. 

Selain itu, BoE bertujuan untuk menerapkan stress test dan audit rutin untuk menilai ketahanan penerbit stablecoin terhadap fluktuasi pasar. Sementara beberapa pihak berpendapat peraturan yang diusulkan ini merupakan langkah penting untuk menjaga stabilitas keuangan.