Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Jumat (22/12/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih menguat. Bitcoin naik 0,94 persen dalam 24 jam dan 2,03 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 43.961 atau setara Rp 678,9 juta (asumsi kurs Rp 15.445 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik 2,39 persen sehari terakhir, tetapi masih melemah 2,98 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 34,6 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 4,45 persen dan 7,06 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,18 juta per koin.
Kemudian kripto Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA naik 6,32 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah 2,34 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 9.722 per koin.
Adapun Solana (SOL) turut pulih. SOL menguat 15,76 persen dalam sehari dan 24,59 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 1,46 juta per koin.
XRP terpantau kembali berada di zona hijau. XRP naik 0,79 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 1,61 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 9.634 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali menguat tipis. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 5,06 persen, tetapi masih melemah 2,61 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.480 per token.
Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,66 triliun atau setara Rp 25.638 triliun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Asosiasi Bankir AS Bantu Susun Undang-Undang Anti-Kripto
Sebelumnya diberitakan, Organisasi pelobi untuk industri perbankan AS, Asosiasi Bankir Amerika diminta untuk membantu undang-undang anti-kripto, menurut komentar Senator baru-baru ini.
Melansir Cointelegraph, Rabu (20/12/2023), bank-bank besar telah membantu Senator Amerika Serikat Roger Marshall dan Elizabeth Warren menyusun rancangan undang-undang anti-kripto mereka yang kontroversial.
Video pada 20 Desember yang muncul di X (sebelumnya Twitter), menunjukkan cuplikan Senator Marshall yang mengakui bahwa dia dan Senator Warren mendekati organisasi lobi terbesar untuk industri perbankan AS, yakni American Bankers Association (ABA) untuk mendapatkan bantuan dalam menyusun Undang-Undang Anti Pencucian Uang Aset Digital.
Undang-Undang Anti Pencucian Uang Aset Digital, yang pertama kali diperkenalkan pada Desember 2022, bertujuan untuk membawa teknologi kripto seperti non-custodial wallets, validator, dan kumpulan penambangan di bawah peraturan perbankan yang ketat di Amerika Serikat.
“Hal pertama yang kami lakukan adalah menemui American Bankers Association dan berkata 'bantu kami mewujudkannya',” katanya.
Marshall juga menyebutkan pertemuan Warren dengan CEO JPMorgan Jamie Dimon di mana mereka berdua sepakat bahwa “kripto hanyalah alat untuk penjahat”. Rekaman itu bersumber dari forum intelijen keamanan parlemen awal bulan ini.
Menanggapi video tersebut, CEO Coinbase Brian Armstrong mengungkapkan kekecewaannya karena Senator Warren dan Marshall kini melobi bank. “Menjadi anti-kripto adalah strategi politik yang sangat buruk memasuki tahun 2024,” tambahnya.
Advertisement
Dibuat untuk Kejahatan
Sementara itu, pengacara keuangan Scott Johnsson menyarankan agar pemilih yang marah pada Senator Warren harus fokus pada kursi rentan yang mendukung kampanyenya tahun lalu.
Pada 11 Desember, RUU tersebut mendapatkan lima Senator baru sebagai co-sponsor, termasuk tiga anggota Komite Perbankan. Selain itu, kelompok advokasi perbankan AS, Bank Policy Institute (BPI), juga mendukung undang-undang anti-kripto yang diperkenalkan oleh Senator Warren.
Komentator anti-kripto sering kali membuat klaim bahwa aset digital sebagian besar digunakan untuk aktivitas jahat, meskipun banyak bukti yang menyatakan sebaliknya. Platform analisis Blockchain Chainalysis menunjukkan bahwa kurang dari 0,2% kripto digunakan untuk tujuan terlarang.
Pendukung anti-kripto juga sering gagal untuk mengakui tingkat aktivitas kriminal di dunia keuangan tradisional, dengan JPMorgan menjadi salah satu bank dengan denda paling besar. Bank Wall Street telah membayar denda hampir USD 40 miliar untuk berbagai pelanggaran sejak 2000, menurut Violation Tracker.
Diretas, Dompet Kripto Ledger Siap Ganti Rugi Korban
Produsen perangkat keras dompet kripto Ledger telah mengalami peretasan baru-baru ini yang mengakibatkan pencurian aset pengguna senilai USD 600.000 atau setara Rp 9,3 miliar (asumsi kurs Rp 15.523 per dolar AS).
Ledger pun telah berjanji untuk meningkatkan protokol keamanannya dengan menghilangkan Blind Signing, sebuah proses di mana transaksi ditampilkan dalam kode dan bukan bahasa biasa, pada Juni 2024.
Dalam sebuah pernyataan, Ledger menekankan fokusnya untuk mengatasi insiden keamanan baru-baru ini dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Ledger juga akan bertanggung jawab bagi para korban yang terdampak peretasan dengan memberikan kompensasi penuh.
Menurut pernyataan itu, Ledger telah memulai kontak dengan pengguna yang terkena dampak dan secara aktif bekerja sama dengan mereka untuk menyelesaikan kasus spesifik mereka.
CEO Ledger Pascal Gauthier mengatakan Ledger akan meningkatkan standar keamanan produk mereka dan bersedia membantu para individu yang terdampak.
“Komitmen pribadi saya, Ledger akan mendedikasikan sebanyak mungkin sumber daya internal dan eksternal untuk membantu individu yang terkena dampak memulihkan aset mereka,” kata Gauthier, dikutip dari Coinmarketcap, Kamis (21/12/2023).
Ledger mengatasi serangan tersebut dengan menerapkan perbaikan asli untuk Connect Kit dalam waktu 40 menit setelah terdeteksi. Kode yang disusupi tetap dapat diakses untuk waktu terbatas karena sifat jaringan pengiriman konten (CDN) dan mekanisme cache.
Ledger mengakui risiko yang dihadapi seluruh industri dalam melindungi pengguna dan menekankan perlunya terus meningkatkan standar keamanan di dApps.
Advertisement