Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Rabu (27/12/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah. Bitcoin turun 2,58 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 0,33 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 42.480 atau setara Rp 654,4 juta (asumsi kurs Rp 15.407 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) turut melemah. ETH merosot 2,26 persen sehari terakhir, tetapi masih menguat 2,37 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 34,3 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 10,21 persen dan 16,74 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,53 juta per koin.
Kemudian kripto Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA anjlok 3,01 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 5,27 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 9.338 per koin.
Adapun Solana (SOL) turut terkoreksi. SOL ambles 6,24 persen dalam sehari, tetapi masih menguat 53,82 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 1,72 juta per koin.
XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP turun 3,67 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 2,52 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 9.573 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 3,14 persen, tetapi masih menguat 1,42 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.409 per token.
Harga kripto hari ini seperti stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,65 triliun atau setara Rp 25.421 triliun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Solana Salip BNB Jadi Top Kripto Keempat Terbesar Secara Global
Seperti diberitakan sebelumnya, Solana (SOL) baru saja mencapai tonggak sejarah baru sebagai kripto paling berharga keempat, mengalahkan BNB di posisi kelima. Hal ini terjadi di tengah fenomena Ethereum-killer yang berlangsung pada 2023.
Melansir Yahoo Finance, Minggu (24/12/2023), Solana melampaui BNB Chain (BNB) dalam kapitalisasi pasar antara 22 dan 23 Desember.
Menurut Coinmarketcap, kapitalisasi pasar Solana saat ini tercatat sebesar USD 46,54 miliar sedangkan kapitalisasi BNB yakni USD 41,3 miliar.
Solana (SOL) memimpin penguatan di jajaran kripto teratas per 24 Desember 2023 pagi. Dalam 24 jam terakhir, harga Solana naik 14,19 persen ke level USD 108,88, atau sekitar Rp 1,68 juta.
Dalam sepekan, harga Solana naik 47,73 persen. Sedangkan harga BNB (BNB) naik 1,02 persen dalam 24 jam terakhir ke level USD 272,26, setara Rp 4,2 juta. Dalam sepekan, harga BNB naik 11,53 persen.
Sementara itu, Tether (USDT) yang berada di posisi ketiga dengan kapitalisasi USD 91,3 miliar, turun 0,4 persen dalam 24 jam terakhir ke level USD 1,00, setara Rp 15.466,85. Sedangkan dalam sepekan naik tipis 0,13 persen.
Bitcoin (BTC) masih menjadi mata uang kripto yang mendominasi dengan kapitalisasi USD 858,56 miliar, diikuti oleh Ethereum (ETH), yang bernilai USD 274,90 miliar.
Lonjakan peringkat ini tidak boleh dianggap remeh, karena hal ini merupakan konsekuensi langsung dari meningkatnya minat terhadap ekosistem Solana.
"Pada dasarnya, total value locked (TVL) Solana telah memainkan peran penting dalam pertumbuhan DeFi pada 2023. Ekosistem keuangan terdesentralisasi bahkan melampaui perekonomian negara (PDB) dengan mata uang kripto senilai USD 52 miliar yang diinvestasikan dalam protokol ini," kata Pendiri dan CEO Cyber Capital, Justin Bons.
Advertisement
Perhatian Pasar
Menurut unggahan Bons pada laman X (sebelumnya Twitter), pasar mengalihkan perhatiannya ke skalabilitas lapisan-1.
"Apa yang terjadi dalam cryptocurrency saat ini sungguh luar biasa. Telah terjadi pergeseran narasi dari ETH ke L1 yang dapat diskalakan seperti SOL, AVAX, NEAR & EGLD. Memvalidasi kritik terhadap peta jalan penskalaan L2 ETH. Masa depan sangat cerah karena trilema blockchain telah terpecahkan!" cuit Justin Bons.
Secara khusus, proyek seperti SOL bertujuan untuk menawarkan pengalaman pengguna yang lebih efisien di DeFi dan Web3.
Mereka menggunakan inovasi teknologi untuk meningkatkan kapasitas setiap jaringan tanpa terlalu bergantung pada lapisan kedua, seperti Ethereum.
Oleh karena itu, investor mata uang kripto harus bersiap untuk belajar dan menyesuaikan diri seiring perkembangan pasar. Perubahan biasanya membawa tantangan namun juga mendorong peningkatan dan peluang.
India, Nigeria hingga Vietnam Pimpin Indeks Adopsi Kripto Global Chainalysis
Sebelumnya, perusahaan analisis blockchain Chainalysis merilis indeks adopsi kripto global tahunan keempat yang berasal dari laporan Geography of Cryptocurrency 2023.
Chainalysis menggabungkan data on-chain dan nyata untuk mengukur negara mana yang memimpin dunia dalam adopsi kripto. Ada 154 negara yang menjadi sumber untuk evaluasi.
"Kami telah merancang indeks adopsi kripto global untuk mengidentifikasi negara-negara di mana sebagian besar penduduknya investasikan sebagian besar kekayaan mereka dalam kripto,” demikian mengutip dari Bitcoin, Kamis (14/9/2023).
Selain itu, perusahaan merinci indeks adopsi kripto global terdiri dari lima sub-indeks yang menambahkan masing-masing sub indeks tersebut didasarkan pada penggunaan berbagai jenis layanan kripto di suatu negara.
Menurut indeks tersebut, India menempati peringkat pertama secara keseluruhan. Kemudian diikuti Nigeria, Vietnam, Amerika Serikat, Ukraina, Filipina dan Indonesia.
“Dari kesimpulan utama yang dapat diambil dari sini adalah kawasan Asia Tengah dan Selatan serta Oseania (CSAO) mendominasi posisi teratas indeks, dengan enam dari 10 negara teratas berada di kawasan tersebut,”
Di tengah adopsi kripto di seluruh dunia sedang menurun, Chainalysis menunjukkan banyak negara teratas dalam indeks adopsi kripto global berada dalam kategori pendapatan menengah dan bawah dengan pendapatan per kapita berkisar USD 1.086-USD 4.255.
"Secara keseluruhan, negara pendapatan menangah dan bawah telah mengalami pemulihan terbesar dalam adopsi kripto selama setahun terakhir,”
Dalam indeks adopsi kripto glonal Chainalysis pada 2022, Vietnam menempati peringkat pertama, diikuti Filipina, Ukraina, India, Amerika Serikat, Pakistan dan Brazil.
Advertisement