Liputan6.com, Jakarta - CEO pertukaran kripto Indonesia Tokocrypto, Yudhono Rawis mengungkapkan regulasi dalam pengaturan dan pengawasan perdagangan aset kripto akan menentukan tren pasar ke depan.
Menurut Yudhono, di Indonesia sendiri, sedang memasuki masa transisi peralihan pengawasan dan pengaturan aset kripto dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga
“Pelaku usaha di industri kripto Tanah Air, kini sedang menunggu rancangan Peraturan OJK (POJK) sebagai regulasi teknis dari pelaksanaan pengawasan kripto dan turunan dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK),” kata Yudhono, dalam siaran pers, dikutip Senin (1/1/2024).
Advertisement
Yudho menjelaskan regulasi kripto oleh OJK dapat membuka kesempatan bagi berkembangnya industri aset digital secara lebih luas. Ini termasuk potensi kerja sama antara institusi keuangan, seperti perbankan dan pedagang aset kripto, serta integrasi edukasi untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada publik mengenai risiko dan peluang di pasar kripto secara lebih masif.
“Di samping itu, kami juga menghargai upaya Bappebti yang telah memajukan industri ini dengan cepat dalam satu hingga dua tahun terakhir. Langkah ini telah meningkatkan kepercayaan masyarakat dan mempercepat adopsi kripto di Indonesia," jelas Yudho.
Yudho berharap industri kripto di Indonesia dapat tumbuh lebih baik lagi. Ia menyebutkan nilai transaksi kripto di Indonesia pada Oktober 2023 mencapai 104,9 triliun rupiah, dengan jumlah investor naik menjadi 18,06 juta.
Namun, angka ini masih lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022, di mana transaksi mencapai Rp 306,4 triliun. Meskipun ada tantangan di pasar, Tokocrypto tetap dalam kondisi perusahaan yang sehat, stabil, dan profit.
Jumlah Pengguna
Transaksi di platform Tokocrypto naik 40% dalam dua kuartal terakhir 2023, termasuk peningkatan jumlah trader aktif dan pengguna baru. Hal ini menunjukkan perusahaan telah mampu mengatasi tantangan industri dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan profitabilitas.
Data terkini menunjukkan jumlah pengguna terdaftar di Tokocrypto mencapai lebih dari 3,2 juta investor dengan transaksi Tokocrypto dalam satu tahun terakhir ini juga menunjukkan tren positif.
Seiring dengan pasar kripto yang mulai tumbuh kembali, Tokocrypto mencatatkan pertumbuhan dengan rata-rata daily trading volume mencapai lebih dari kurang lebih rata-rata USD 18.000 atau sekitar Rp 277 juta per hari.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Tokocrypto Optimistis Pasar Kripto Bullish pada 2024, Ini Faktornya
Sebelumnya diberitakan, platform pertukaran kripto lokal, Tokocrypto mengungkapkan optimisme terhadap pertumbuhan industri kripto pada 2024, secara global maupun khususnya Indonesia. CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis mengungkapkan ada beberapa faktor yang mendukung pandangan bullish pada tren pasar kripto pada 2024.
Pertama, adalah potensi semakin meningkatnya adopsi kripto dilakukan oleh institusi keuangan tradisional, yang pada dasarnya dipengaruhi oleh upaya pengajuan ETF kripto oleh manajemen aset besar di Amerika Serikat. Hal ini diharapkan juga akan berdampak pada pasar kripto di Indonesia.
"Apabila ETF Bitcoin spot akan disetujui diperkirakan kapitalisasi pasar Bitcoin bisa menyentuh USD 1 triliun atau setara Rp 15.390 triliun (asumsi kurs Rp 15.390 per dolar AS),” kata Yudhono dalam siaran pers, dikutip Minggu (31/12/2023).
Yudhono menambahkan, hal tersebut pada akhirnya dapat mendorong harga BTC ke atas USD 50.000 atau sekitar Rp 770 juta, bahkan melebihi angka tertingginya sepanjang masa di angka USD 68.000 atau setara Rp 1 miliar pada November 2021 lalu.
Di sisi lain dari kondisi makroekonomi, potensi penurunan suku bunga bank sentral AS atau The Fed di tahun depan juga diprediksi akan membuat pasar kripto meraih sentimen positif.
Yudhono menuturkan apabila suku bunga AS turun, umumnya investor akan lebih berani beralih ke kripto, karena dianggap mampu menawarkan peluang keuntungan lebih tinggi dari aset konvensional.
Faktor lainnya adalah Bitcoin halving atau pengurangan setengah imbalan para miner atau penambang BTC diperkirakan akan terjadi pada 2024. Peristiwa ini secara tidak langsung juga berdampak pada jumlah Bitcoin yang beredar.
Bitcoin Halving
Siklus kenaikan harga BTC umumnya berkisar pada peristiwa Bitcoin halving, yang umumnya akan mengalami kenaikan pesat satu tahun setelah halving, tentu diprediksi puncak kenaikan harga BTC atau all-time high terjadi pada 2025.
Menurut Yudhono kondisi makroekonomi dan peristiwa Bitcoin halving akan menjadi katalis yang kuat bagi tren bullish pasar kripto pada 2024. Penurunan suku bunga The Fed akan membuat investor lebih berani beralih ke kripto, karena dianggap sebagai aset yang lebih menguntungkan.
“Sementara itu, Bitcoin halving akan mengurangi pasokan BTC, sehingga dapat mendorong kenaikan harga Bitcoin," pungkas Yudhono.
Advertisement