Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin melonjak di atas USD 45.000 atau setara Rp 695,8 juta (asumsi kurs Rp 15.462 per dolar AS) pada Selasa, 2 Januari 2024 untuk pertama kalinya sejak April 2022.Â
Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (2/1/2024), mata uang kripto terbesar di dunia ini memulai Tahun Baru dengan ledakan yang didukung oleh optimisme seputar kemungkinan persetujuan ETF Bitcoin Spot.
Baca Juga
Bitcoin menyentuh puncaknya dalam 21 bulan di USD 45.532 atau setara Rp 704,1 juta, setelah naik 156% pada 2023 dalam kinerja tahunan terkuatnya sejak 2020, tetapi harga Bitcoin masih jauh dari rekor tertinggi USD 69.000 atau setara Rp 1 miliar yang dicapai pada November 2021.
Advertisement
Fokus investor tertuju pada apakah regulator sekuritas AS akan segera menyetujui ETF bitcoin spot, yang akan membuka pasar bitcoin bagi jutaan investor lagi dan menarik miliaran investasi.
Komisi Sekuritas dan Bursa AS telah menolak beberapa permohonan untuk meluncurkan ETF bitcoin spot dalam beberapa tahun terakhir, dengan alasan pasar mata uang kripto rentan terhadap manipulasi.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, terdapat peningkatan tanda-tanda regulator siap untuk menandatangani setidaknya beberapa dari 13 usulan ETF bitcoin spot, dengan ekspektasi keputusan tersebut kemungkinan akan diambil pada awal Januari.
Selain itu, meningkatnya spekulasi bank sentral besar akan memangkas suku bunga tahun ini juga merupakan keuntungan bagi mata uang kripto, membantu menghilangkan kesuraman yang terjadi di pasar kripto setelah runtuhnya FTX dan kegagalan bisnis kripto lainnya pada 2022.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Kripto Hari Ini 2 Januari 2024: Bitcoin Cs Kompak Menguat
Sebelumnya diberitakan, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Selasa (2/1/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 3,43 persen dalam 24 jam dan 0,17 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 43.694 atau setara Rp 672,4 juta (asumsi kurs Rp 15.390 per dolar AS).
Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik 2,40 persen sehari terakhir dan 2,46 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 35,9 juta per koin.Â
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 10,67 persen dan 17,41 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,82 juta per koin.Â
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA naik 4,02 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah 0,99 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 9.524 per koin.
Â
Advertisement
Harga Solana
Adapun kripto Solana (SOL) turut menguat. SOL naik 7,15 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 9,62 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 1,66 juta per koin.Â
XRP terpantau kembali berada di zona hijau. XRP naik 2,56 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 2,47 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 9.681 per koin.Â
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 6,31 persen, tetapi masih melemah 2,95 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.410 per token.
Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,7 triliun atau setara Rp 26.163 triliun.Â
Â
Perusahaan Keamanan Blockchain Ungkap Modus Pencurian Kripto Pakai Skype
Sebelumnya diberitakan, perusahaan keamanan Blockchain SlowMist telah mengungkap modus baru serangan phishing yang melibatkan aplikasi Skype palsu yang dirancang untuk mencuri mata uang kripto dari korban yang tidak menaruh curiga.Â
Dilansir dari Coinmarketcap, Sabtu (30/12/2023), korban yang mengunduh aplikasi Skype dari internet, dananya dicuri. Hal ini menunjukkan risiko yang dihadapi pengguna, khususnya di wilayah seperti Tiongkok di mana pengunduhan langsung berfungsi sebagai pengganti toko aplikasi resmi yang tidak tersedia.
Karena tidak adanya Google Play di Tiongkok, pengguna sering kali terpaksa mengunduh aplikasi langsung dari internet, sehingga rentan terhadap aplikasi palsu.Â
Investigasi SlowMist mengidentifikasi beberapa tanda bahaya di aplikasi Skype palsu, termasuk sertifikat yang baru dibuat pada September dan informasi tanda tangan yang menunjukkan asal Tiongkok.
Aplikasi Skype palsu diisi dengan kode berbahaya, memantau dan mengunggah file dan gambar dari perangkat pengguna untuk menangkap informasi sensitif.Â
Ini secara khusus menargetkan alamat blockchain Ethereum dan Tron, menggantinya dengan alamat berbahaya untuk merutekan ulang pembayaran. Penyerang berhasil menyedot hampir USD 200.000 atau setara Rp 3,1 miliar dalam USDT melalui salah satu alamat Tron yang berbahaya.
Khususnya, domain phishing awalnya meniru pertukaran kripto Binance sebelum beralih meniru backend Skype. SlowMist menyarankan pengguna untuk menggunakan saluran pengunduhan aplikasi resmi dan meningkatkan kesadaran keamanan untuk mengurangi risiko menjadi korban serangan phishing.
Â
Advertisement