Sukses

Bos CBOE Digital Sebut ETF Bitcoin Baru Bisa Tarik Investor Institusional Bila Ini Terjadi

John Palmer melihat persetujuan tersebut akan membuka jalan bagi dana pensiun dan dana berbasis RIA untuk dapat berinvestasi dalam aset di ETF Bitcoin spot

Liputan6.com, Jakarta Presiden CBOE Digital, John Palmer mengungkapkan investor institusional baru akan berbondong-bondong beralih ke aset Bitcoin jika regulator AS menyetujui ETF Bitcoin Spot pertama.

Palmer melihat persetujuan tersebut akan membuka jalan bagi dana pensiun dan dana berbasis RIA untuk dapat berinvestasi dalam aset di ETF Bitcoin spot.

“Mereka mungkin tidak dapat memperoleh akses tersebut saat ini hanya dalam token Bitcoin spot asli,” kata Palmer, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (5/1/2024).

Bitcoin melampaui USD 45.000 atau setara Rp 698 juta (asumsi kurs Rp 15.511 per dolar AS) untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun. Kenaikan ini terjadi menjelang batas waktu 10 Januari bagi Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk memutuskan apakah akan menyetujui ETF Bitcoin spot. 

Beberapa pelamar, termasuk BlackRock Inc. dan Fidelity, mengajukan perubahan pengajuan minggu lalu seiring dengan semakin dekatnya tenggat waktu. 

Palmer juga memperkirakan produk turunan Bitcoin akan berkembang dengan potensi hadirnya ETF spot. Pemain institusional akan semakin bersandar pada derivatif tersebut” untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko.

CBOE Digital, yang dibuat setelah CBOE mengakuisisi ErisX pada 2022, menawarkan perdagangan kripto spot dan berjangka untuk token tertentu. Ia berencana untuk meluncurkan Bitcoin dan Ether berjangka pada 11 Januari, yang akan memungkinkan klien untuk memperdagangkan berjangka tanpa harus membayar jaminan penuh di muka.

2 dari 3 halaman

Harga Bitcoin Datar

Memasuki awal tahun 2024, pasar kripto mengalami pergerakan harga yang mencapai titik tertinggi baru di atas USD 45.800 atau setara Rp 710,6 juta (asumsi kurs Rp 15.516 per dolar AS. Namun, keadaan berubah dengan cepat saat tekanan jual datang dan memaksa harga Bitcoin bergerak datar. 

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menuturkan, penurunan ini terjadi seiring dengan munculnya ekspektasi penolakan terhadap ETF Bitcoin, yang berdampak pada sentimen investor.

Meskipun begitu Fyqieh menuturkan, dalam jangka waktu harian, harga BTC tetap dalam kendali bullish, dengan harga kembali mengikuti garis tren naik. Rebound yang terjadi baru-baru ini dari posisi terendah menunjukkan investor tetap optimis terhadap kemungkinan persetujuan ETF oleh SEC.

"Harga Bitcoin kembali melonjak di atas level resistensi kunci sebesar USD 44.000 atau setara Rp 682,8 juta, yang merupakan indikasi bullish bahwa harga mungkin akan terus naik dalam beberapa hari ke depan,” kata Fyqieh dalam siaran pers, Jumat (5/1/2024).

 

3 dari 3 halaman

Sentimen Jelang Akhir Pekan

 

Selain itu, kenaikan harga Bitcoin pada Jumat ini, 5 Desember 2023 banyak dipengaruhi oleh publikasi FOMC Minutes dari The Fed, yang menciptakan suasana positif di seluruh pasar kripto

Dokumen tersebut menunjukkan optimisme dalam mengurangi risiko inflasi dan mencatat bahwa tingkat suku bunga sudah mencapai puncaknya. 

“Meskipun begitu, pejabat The Fed belum menentukan waktu pemotongan suku bunga, meski mempertimbangkan kemungkinan pada 2024,” jelas Fyqieh.

Menghadapi akhir pekan ini, pasar kripto dan Bitcoin diperkirakan akan kembali mengalami volatilitas. Hal ini terkait dengan sentimen pasar yang berkaitan dengan pengumuman Non-Farm Payrolls (NFP) Jumat, 5 Januari 2024 dan kemungkinan persetujuan ETF Bitcoin spot yang sangat diantisipasi. 

Data NFP menjadi salah satu faktor penting bagi manajemen aset dan investor, karena dapat memberikan petunjuk tentang kebijakan selanjutnya dari The Fed, yang berpotensi mempengaruhi pergerakan pasar.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Video Terkini