Liputan6.com, Jakarta Harga bitcoin secara singkat mencapai USD 47.000 atau setara Rp 730,8 juta (asumsi kurs Rp 15.549 per dolar AS) dalam kenaikan yang tidak terlalu besar setelah Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menyetujui ETF Bitcoin Spot pada Rabu, 10 Januari 2024 waktu AS.
Dilansir dari Yahoo Finance, Kamis (11/1/2024), harga Bitcoin kini diperdagangkan di kisaran USD 46.438 atau setara Rp 722,3 juta. Berita mengenai persetujuan ETF Bitcoin telah beredar sejak beberapa bulan terakhir. Investor dan para pelaku industri telah sejak lama menunggu persetujuan ETF Bitcoin dari SEC.
Baca Juga
SEC menyetujui permohonan ETF dari 11 perusahaan pendaftar yaitu VanEck, Bitwise, Fidelity, Franklin, Valkyrie, Hashdex, Ark Invest, Grayscale, BlackRock, WisdomTree, Invesco Galaxy.
Advertisement
Investor dan para pelaku industri memprediksi dengan hadirnya ETF Bitcoin Spot dapat mendorong harga Bitcoin naik. Sebelumnya, Bank multinasional Standard Chartered memperkirakan harga Bitcoin dapat mencapai USD 200.000 atau setara Rp 3,1 miliar pada akhir 2025 jika ETF Bitcoin Spot disetujui dan berhasil di Amerika Serikat.
SEC telah menentang ETF Bitcoin selama lebih dari satu dekade, sementara sektor kripto secara keseluruhan telah menghadapi kritik keras dari Ketua lembaga tersebut, Gary Gensler.Â
Dia berulang kali menyatakan industri ini penuh dengan penipuan dan pelanggaran. SEC menindak aset digital setelah kehancuran dan keruntuhan pada 2022 seperti kebangkrutan bursa FTX Sam Bankman-Fried.
Namun, SEC tahun lalu kalah dalam pertarungan hukum melawan manajer aset Grayscale Investments, sehingga memicu spekulasi regulator akan menyetujui ETF spot.Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Kripto pada 11 Januari 2024
Sebelumnya diberitakan, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Kamis (11/1/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 0,86 persen dalam 24 jam dan 8,72 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 46.438 atau setara Rp 722,3 juta (asumsi kurs Rp 15.555 per dolar AS).
Ethereum (ETH) kembali menguat. ETH naik 8,51 persen sehari terakhir dan 15,10 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 39,5 juta per koin.Â
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB pulih 1,80 persen, tetapi masih melemah 2,96 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,77 juta per koin.Â
Kemudian kripto Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA melonjak 11,92 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,89 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 8.933 per koin.
Adapun Solana (SOL) masih menguat. SOL naik 3,83 persen dalam sehari dan 4,46 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 1,60 juta per koin.Â
Â
Â
Â
Advertisement
Harga XRP
XRP terpantau kembali berada di zona hijau. XRP menguat 5,95 persen dalam 24 jam dan 3,91 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 9.412 per koin.Â
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 4,69 persen dan 0,46 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.262 per token.
Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,76 triliun atau setara Rp 27.390 triliun.Â
Ketua SEC Minta Investor Waspada Penipuan Kripto di Tengah Optimisme ETF Bitcoin
Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) Gary Gensler mengeluarkan peringatan kepada investor kripto di X (sebelumnya Twitter), karena banyak manajer aset menunggu keputusan akhir mengenai aplikasi dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin (ETF).
Dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (10/1/2024), dalam sebuah utas di X Gensler meminta investor untuk berhati-hati dan waspada terhadap risiko yang terkait dengan cryptocurrency.Â
Dia menekankan penyedia layanan kripto mungkin tidak mematuhi undang-undang sekuritas federal dengan menawarkan sarana investasi kripto dan kripto bisa sangat berisiko dan mudah berubah.
Gensler juga menyoroti penipuan di industri kripto, dengan menyatakan penipu terus mengeksploitasi meningkatnya popularitas aset kripto untuk memikat investor ritel agar melakukan penipuan.Â
Dia mengutip contoh-contoh seperti penawaran koin palsu, skema Ponzi dan piramida, dan pencurian langsung oleh promotor proyek kripto.
Pernyataan ketua SEC muncul hanya beberapa jam setelah beberapa penerbit ETF Bitcoin Spot mengajukan amandemen aplikasi kepada SEC. Pengajuan ini adalah salah satu langkah terakhir dalam proses persetujuan ETF kripto di Amerika Serikat.
Manajer aset termasuk Valkyrie, WisdomTree, BlackRock, VanEck, Invesco dan Galaxy, Grayscale, ARK Invest dan 21Shares, Fidelity, Bitwise dan Franklin Templeton semuanya telah mengajukan aplikasi untuk ETF Bitcoin spot.
SECÂ telah mempertimbangkan permohonan untuk ETF Bitcoin spot selama beberapa tahun tetapi belum menyetujuinya. Badan tersebut telah menyatakan keprihatinannya tentang volatilitas Bitcoin dan potensi manipulasi di pasar spot Bitcoin.
Advertisement