Sukses

Elon Musk Akui Perusahaannya Masih Simpan Sejumlah Kripto

Tesla dan Spacex saat ini menerima dogecoin untuk beberapa barang dagangan dan Musk’s Boring Company juga menerima pembayaran DOGE untuk perjalanan di loop Las Vegas Transit System.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Tesla Elon Musk telah mengungkapkan dia masih memiliki banyak meme cryptocurrency dogecoin (DOGE) dan perusahaan manufaktur pesawat ruang angkasanya, Spacex, masih memiliki banyak bitcoin (BTC). 

“Saya masih memiliki banyak dogecoin, dan Spacex memiliki banyak bitcoin,” kata Musk dalam sebuah diskusi pekan lalu, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (17/1/2024).

Dikenal di komunitas dogecoin sebagai Dogefather, CEO Tesla itu telah lama menjadi pendukung meme crypto. Dia sebelumnya mengungkapkan bahwa dia secara pribadi memiliki DOGE bersama BTC dan ETH. Pada Juni 2022, Musk mengatakan dia akan terus membeli dan mendukung dogecoin.

Tesla dan Spacex saat ini menerima dogecoin untuk beberapa barang dagangan dan Musk’s Boring Company juga menerima pembayaran DOGE untuk perjalanan di loop Las Vegas Transit System. 

Miliarder tersebut menawarkan untuk makan Happy Meal di TV jika McDonald's menerima pembayaran dalam dogecoin. Musk juga telah meminta hakim untuk menolak gugatan tersebut, bersikeras men-tweet dukungan untuk DOGE tidak melanggar hukum. 

Sementara sebagian besar pendukung DOGE menyambut baik dukungan Musk, beberapa investor menggugat miliarder tersebut, menuduh dia dan perusahaannya terlibat dalam skema piramida kripto (alias skema Ponzi) melalui mata uang kripto dogecoin. 

Musk sebelumnya mengungkapkan Spacex memiliki bitcoin sementara perusahaan kendaraan listriknya, Tesla, mengungkapkan aset digital bersih sebesar USD 184 juta atau setara Rp 2,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.638 per dolar AS) di neraca kuartal III perusahaan. 

Tesla menginvestasikan USD 1,5 miliar atau setara Rp 23,4 triliun dalam bitcoin  pada kuartal 1 2021 tetapi menjual 75% kepemilikannya pada kuartal II 2022. Musk menuturkan, pada saat itu perusahaan pasti terbuka untuk meningkatkan kepemilikan bitcoin di masa depan.

Tesla mencatat penjualan tersebut karena kekhawatiran. tentang likuiditas perusahaan secara keseluruhan, mengingat penutupan akibat Covid-19 di China.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Elon Musk Pastikan Platform X Twitter Tak akan Luncurkan Kripto

Sebelumnya diberitakan, Elon Musk memastikan dirinya tak akan meluncurkan token kripto untuk platform X, atau yang semula dikenal dengan Twitter.

Elon Musk mengumumkan hal itu melalui sebuah unggahan akun pribadi Musk pada platform tersebut. Pernyataan Musk datang sebagai tanggapan atas peringatan dari pengguna @cb_doge, yang mendesak pengguna untuk tidak tertipu oleh token atau memecoin palsu yang menyamar sebagai proyek crypto resmi yang disetujui X.

"Elon Musk dan X tidak pernah meluncurkan token crypto," tulis seorang pengguna, yang dijawab Musk, "Dan kami tidak akan pernah."

Mungkin tidak mengejutkan bagi sebagian orang, ada banyak token berkapitalisasi rendah dengan nama yang diasosiasikan dengan X, Twitter, atau Musk. Seperti X/TWITTER, ELON BUYS TWITTER (EBT), CryptoTwitter (CT), TWITTERDOGE (TDOGE) dan banyak lainnya.

Melansir The Block, Sabtu (5/8/2023), Musk sendiri telah lama terkait erat dengan Dogecoin, salah satu memecoin yang dominan di pasarnya.

Pemilik X itu juga pernah mengubah logo Twitter saat itu menjadi logo Dogecoin, menyebabkan lonjakan harga koin sebesar 27 persen.

Sebelumnya, beredar rumor bahwa Musk akan meluncurkan token X untuk Twitter. Menurut utas terperinci dari pedagang terkenal dan pakar analisis teknis, Cycl0p dengan nama pengguna @nobrainflip, mengumumkan bahwa versi perkembangan terbaru dari Twitter yang diganti namanya menjadi 'X', telah menerapkan koin X.

3 dari 4 halaman

Peluang Monetisasi

Cycl0p menjelaskan, Koin X yang akan datang dapat menambah lapisan baru peluang monetisasi untuk pembuat konten (content creator).

Di mana sistem bagi hasil Twitter memungkinkan pembuat konten untuk memonetisasi konten mereka. Tetapi dengan koin X, pembuat konten berpotensi memonetisasi pelanggan.

Pendekatan baru ini akan menawarkan cara untuk mendukung pembuat konten yang memberikan nilai bagi pembaca, mengalihkan fokus dari spam ke konten berkualitas.

Rincian lebih lanjut dari token X tetap dirahasiakan, tetapi Cycl0p memperkirakan token ini kemungkinan akan menampilkan biaya minimal, memungkinkan donasi dalam jumlah berapapun.

Mengingat kecenderungan Elon Musk untuk melakukan pompom koin, Cycl0p menilai kecil kemungkinan X akan menjadi stablecoin. Sebaliknya, itu lebih cenderung menjadi token biasa, membuka pintu untuk spekulasi harga.

Cycl0p menyimpulkan utasnya dengan prediksi bahwa jika Twitter benar-benar mengimplementasikan crypto, itu dapat membawa banyak likuiditas ke pasar, berpotensi memicu bull run baru dan menandakan puncak adopsi massal.

Saran terakhirnya untuk pembuat konten, fokus pada loyalitas dan keterlibatan pembaca, memberikan nilai melalui unggahan, dan responsif terhadap audiens.

 

4 dari 4 halaman

Proyek Kripto Milik Venezuela Resmi Dihentikan

Sebelumnya diberitakan, Venezuela telah secara resmi menghentikan cryptocurrency Petro-nya. Diluncurkan pada 2018, mata uang digital yang didukung minyak ini pernah disebut-sebut oleh Presiden Nicolas Maduro sebagai solusi terhadap kesulitan ekonomi negaranya dan cara untuk menghindari sanksi AS. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (17/1/2024), Petro telah menghadapi kritik dan skeptisisme yang luas sejak awal, dan banyak yang mempertanyakan legitimasi dan efektivitasnya. 

Petro diperkenalkan sebagai bagian dari upaya Venezuela untuk merevolusi perekonomiannya dan memulihkan stabilitas keuangan. Petro adalah mata uang kripto pertama yang dikeluarkan oleh pemerintah federal, didukung oleh cadangan minyak negara yang sangat besar. 

Petro berjuang untuk mendapatkan daya tarik baik di dalam negeri maupun internasional. Kurangnya transparansi, ditambah dengan sanksi ekonomi, menghambat penerapannya dan melemahkan potensinya sebagai alat pembebasan finansial.

Langkah untuk mematikan Petro merupakan indikasi tantangan yang lebih luas yang dihadapi perekonomian Venezuela. Negara ini sedang bergulat dengan hiperinflasi, depresiasi mata uang nasional, dan sanksi ekonomi yang mengisolasi negara ini dari sebagian besar sistem keuangan global.

Pemerintah Venezuela belum mengumumkan rencana yang jelas untuk menggantikan Petro atau mengatasi permasalahan mendasar yang menyebabkan kegagalannya.

Pada tahun lalu, Seorang oposisi Venezuela Leopoldo Lopez memuji kripto sebagai alat untuk mengatasi sensor tetapi juga mengatasi ketergantungannya pada bank yang korup. 

Ketika Venezuela sedang berjuang menghadapi krisis kemanusiaan, kripto telah menjadi alat penting bagi banyak warga Venezuela yang ingin mempertahankan tabungan mereka. Pada saat yang sama, bolivar (VES), mata uang resmi Venezuela, telah kehilangan nilainya.