Sukses

Harga Kripto Hari Ini 23 Januari 2024: Bitcoin dkk Kembali Koreksi

Deretan kripto teratas terpantau masih melanjutkan koreksi pada perdagangan Selasa (23/1/2024). Harga bitcoin turun 4,7 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Selasa (23/1/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih terkoreksi. Bitcoin turun 4,73 persen dalam 24 jam dan 6,98 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 39.687 atau setara Rp 621,6 juta (asumsi kurs Rp 15.663 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) turut terkoreksi. ETH ambles 6,05 persen sehari terakhir dan 7,91 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 36,2 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut terkoreksi. Dalam 24 jam terakhir BNB anjlok 4,72 persen dan 3,16 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,77 juta per koin. 

Kemudian kripto Cardano (ADA) masih berada di zona merah. ADA merosot 4,70 persen dalam 24 jam terakhir dan 9,09 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 7.538 per koin.

Adapun Solana (SOL) masih terpuruk. SOL ambles 8,38 persen dalam sehari dan 10,79 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 1,31 juta per koin. 

XRP terpantau masih berada di zona merah. XRP anjlok 3,67 persen dalam 24 jam dan 8,52 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.274 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali terkoreksi. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 5,19 persen, tetapi berhasil menguat 0,08 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.265 per token.

Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,57 triliun atau setara Rp 25.579 triliun. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Mantan Pejabat SEC Sebut Kripto Dapat Pengaruhi Hasil Pemilu AS 2024

Sebelumnya diberitakan, mantan pejabat Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) John Reed Stark telah berbagi pandangannya tentang kripto dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi hasil pemilihan presiden AS 2024. 

“Pergerakan kripto memegang kunci pemilihan presiden 2024. Setiap calon presiden harus segera menunjuk tim kripto internal untuk bertindak sebagai juru bicara kripto untuk kandidat tersebut,” kata Stark dikutip dari Bitcoin.com, Senin (22/1/2024).

Stark menambahkan tim kripto harus bergabung dalam tahapan semua ruang kripto dan berpartisipasi dalam semua simposium atau pertemuan kripto untuk memobilisasi para penggemar kripto dan mengeluarkan proklamasi mengenai posisi kandidat capres AS mengenai isu-isu terkait kripto.

Perusahaan dan pemimpin kripto terkemuka telah berkontribusi untuk mendukung kandidat pro-kripto dalam pemilu 2024, mengumpulkan USD 78 juta atau setara Rp 1,2 triliun (asumsi kurs Rp 15.619 per dolar AS) pada Desember tahun lalu. 

Pendukungnya termasuk perusahaan modal ventura Andreessen Horowitz, Ark Invest, Coinbase dan CEO-nya Brian Armstrong, Blockchain Capital, Wences Casares, Circle, Kraken, Ripple, Fred Wilson, Cameron Winklevoss, dan Tyler Winklevoss.

Data terbaru dari platform prediksi berbasis kripto terdesentralisasi Polymarket menunjukkan Donald Trump, presiden Amerika Serikat ke-45, saat ini memimpin dengan peluang kemenangan sebesar 48%. 

Trump meskipun telah menyatakan skeptisisme terhadap kripto dan bitcoin di masa lalu, ia diperkirakan akan menjadi lebih ramah terhadap kripto jika ia kembali ke Gedung Putih. 

Beberapa analis, termasuk di perusahaan manajemen aset Vaneck, memperkirakan harga bitcoin akan mencapai rekor tertinggi jika Trump memenangkan pemilihan presiden AS pada November 2024.

 

 

3 dari 4 halaman

CEO JPMorgan Wanti-Wanti Investor Jauhi Aset Kripto

Sebelumnya diberitakan, CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, kembali menyarankan investor untuk menjauhi Bitcoin. Komentarnya muncul di tengah meningkatnya minat institusional terhadap kripto dan persetujuan ETF Bitcoin Spot oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

“Saran pribadi saya adalah jangan terlibat. Tetapi saya tidak ingin memberi tahu siapapun apa yang harus dilakukan. Ini adalah negara bebas,” kata Dimon, dikutip dari Bitcoin.com, Sabtu (20/1/2024).

Eksekutif tersebut menambahkan dia juga tidak peduli dengan Blackrock, manajer aset terbesar di dunia, yang menggunakan bitcoin. Dimon tetap bersikeras kasus penggunaan cryptocurrency adalah aktivitas terlarang.

BlackRock meluncurkan ETF bitcoin spot, Ishares Bitcoin Trust, minggu lalu dengan JPMorgan sebagai peserta resmi utama. Dimon telah lama menjadi seorang yang skeptis terhadap bitcoin dan kripto. Dia mengatakan pada Desember tahun lalu dia akan menutup kripto jika dia menjadi pemerintah.

Meskipun memberikan kritik pada Bitcoin, tetapi Dimon tetap memuji teknologi blockchain yang mendasari aset kripto. 

“Blockchain itu nyata. Itu adalah sebuah teknologi. Kami menggunakannya. Ini akan memindahkan uang, akan memindahkan data, dan efisien. Kami juga telah membicarakan hal itu selama 12 tahun,” jelas dia. 

Dimon menambahkan, pada bitcoin ada kasus penggunaan untuk penipuan, anti pencucian uang, penghindaran pajak, perdagangan seks dan itu adalah kasus penggunaan kripto yang nyata.

 

4 dari 4 halaman

Cegah Pencucian Uang, Korea Selatan Bakal Terbitkan Peraturan Kripto

Sebelumnya diberitakan, otoritas keuangan Korea Selatan bakal mengeluarkan peraturan khusus pencampuran mata uang kripto di Korea Selatan untuk menghentikan kelompok kriminal menggunakan alat ini untuk pencucian uang yang diperoleh secara ilegal. 

Dilansir dari Bitcoin.com, Jumat (19/1/2024), pihak berwenang Korea Selatan sedang mendiskusikan apakah akan mengizinkan penyedia layanan aset virtual (VASP) untuk menolak transaksi dari layanan peningkatan privasi ini.

Menurut laporan lokal, Unit Intelijen Keuangan (FIU) akan mempertimbangkan penerapan kerangka hukum yang menargetkan platform pencampuran mata uang kripto, yang bertujuan untuk mengekang pencucian uang ilegal oleh kelompok kriminal.

Pencampuran kripto adalah sebuah proses yang mencakup pengaburan asal dana suatu transaksi atau serangkaian transaksi. Cara ini sebelumnya telah menjadi sasaran Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan Departemen Keuangan AS (FinCEN), yang telah mengusulkan aturan yang berupaya meningkatkan transparansi seputar platform yang menyediakan layanan ini.

Pada Oktober 2023, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) memberikan sanksi kepada Sinbad, sebuah platform pencampuran yang terkait dengan peretas Korea Utara, Lazarus. Pada Agustus 2022, kantor tersebut juga menandai Tornado Cash, sebuah platform pencampuran berbasis Ethereum.

Sikap AS terhadap platform pencampuran aset virtual telah memengaruhi diskusi peraturan yang sedang berlangsung di Korea Selatan.

Pencampuran kripto merupakan persoalan yang dihadapi secara internasional, sehingga diperlukan kerja sama dari masing-masing negara. Karena ini adalah sistem pertama yang diperkenalkan oleh AS diskusi internasional belum mengalami kemajuan secara mendalam.