Sukses

Harga Kripto Hari Ini 30 Januari 2024: Bitcoin Cs Kompak Menguat

Deretan kripto teratas terpantau kompak kembali menguat pada perdagangan Selasa (30/1/2024). Harga bitcoin naik 3,3 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Selasa (30/1/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 3,30 persen dalam 24 jam dan 8,41 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 43.151 atau setara Rp 682,8 juta (asumsi kurs Rp 15.825 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) kembali pulih. ETH menguat 2,99 persen sehari terakhir dan 0,12 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 36,6 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB tumbuh 2,01 persen dan 1,36 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,90 juta per koin. 

Kemudian kripto Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA naik 7,98 persen dalam 24 jam terakhir dan 9,15 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 8.314 per koin.

Adapun Solana (SOL) masih menguat. SOL melonjak 6,31 persen dalam sehari dan 20,00 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 1,59 juta per koin. 

XRP terpantau kembali berada di zona hijau. XRP naik 2,62 persen dalam 24 jam dan 1,51 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.488 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali pulih. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 3,95 persen dan 0,98 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.293 per token.

Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,66 triliun atau setara Rp 26.269 triliun. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

2 dari 4 halaman

Peretas Curi Rp 26,9 Triliun Kripto Sepanjang 2023

Sebelumnya diberitakan, peretas platform cryptocurrency mencuri sekitar USD 1,7 miliar atau setara Rp 26,9 triliun (asumsi kurs Rp 15.853 per dolar AS) pada 2023, sekitar 54,3% lebih rendah dari tahun sebelumnya, menurut laporan Chainalysis pada Rabu, 24 Januari 2024.

Dilansir dari Yahoo Finance, ditulis Minggu (28/1/2024), serangan dunia maya telah menjadi tantangan yang terus-menerus bagi industri kripto, dan peretasan yang meluas adalah salah satu alasan mengapa sebagian besar regulator di seluruh dunia tidak menyukai kripto.

Meskipun dana curian berkurang lebih dari setengahnya, jumlah insiden peretasan individu meningkat menjadi 231 tahun lalu dari 219 pada 2022. 

Jumlah peretasan yang dilakukan oleh organisasi yang terkait dengan Korea Utara meningkat menjadi 20 pada tahun lalu, yang merupakan rekor tertinggi. Chainalysis memperkirakan, mereka mencuri sedikit lebih dari USD 1 miliar atau setara Rp 15,8 triliun, dibandingkan dengan USD 1,7 miliar pada 2022.

Chainalysis sebelumnya menemukan nilai yang diterima oleh alamat mata uang kripto ilegal hingga 2023 berjumlah USD 24,2 miliar atau setara Rp 378,5 triliun.Ini merupakan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan nilai tertinggi sepanjang masa sebesar USD 39,6 miliar atau setara Rp 619,6 triliun pada 2022. 

Pemimpin Penelitian Kejahatan Dunia Maya di Chainalysis, Eric Jardine menjelaskan meningkatnya kematangan aset digital kelas ini dibuktikan lebih lanjut dengan fakta kejahatan kripto hanya menyumbang 0,34% dari total volume transaksi on-chain tahun lalu. 

 

 

3 dari 4 halaman

Mantan Bos Kripto Ini Prediksi Harga Terendah Bitcoin Sentuh Rp 315,5 Juta

Sebelumnya diberitakan, partner di perusahaan modal ventura Placeholder dan mantan pimpinan kripto di Ark Invest, Chris Burniske menyebut harga Bitcoin belum mencapai titik terendahnya dari koreksi baru-baru ini.

Burniske melihat harga turun untuk Bitcoin bisa ke kisaran USD 30.000 atau setara Rp 473,2 juta (asumsi kurs Rp 15.775 per dolar AS) hingga USD 36.000 atau setara Rp 567,9 juta dan tidak akan terkejut jika mencapai USD 20.000 atau setara Rp 315,5 juta diuji sebelum akhirnya bergerak menuju harga tertinggi baru sepanjang masa.

"Seperti biasa, kesabaran adalah temanmu. Jalan menuju ke sana akan bergejolak mungkin saja ada yang palsu dan akan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikannya,” kata Burniske, dikutip dari CoinDesk, Minggu(28/1/2024). 

Meskipun tren jangka panjang tetap kuat, ia menambahkan, investor baru saja melihat banyak sentimen pertama dalam siklus ini, dan kini sentimen tersebut mulai rusak. Sentimen ekonomi Makro menurut Burniske juga terlihat genting di beberapa tingkatan. Inovasi produk baru sudah dekat, tapi belum cukup sampai di sana. 

Sebelum reli 5% pada Sabtu, 27 Januari 2024 bitcoin telah anjlok hampir 20% menjadi di bawah USD 40.000 atau setara Rp 631 juta setelah pembukaan perdagangan ETF spot bitcoin pada 11 Januari. Harganya mencapai USD 41.700 atau setara Rp 657,8 juta.

“Tidak pernah mengatakan saya mengurangi risiko secara besar-besaran, lebih dari sekadar menghitung peluru dan mengasah pedang saya,” pungkas Burniske.

 

 

4 dari 4 halaman

Harga Bitcoin Anjlok 20% Sejak Peluncuran ETF Bitcoin Spot

Sebelumnya diberitakan, Bitcoin telah anjlok hampir 20% sejak peluncuran ETF Bitcoin Spot pada 11 Januari karena investor menjadi lebih berhati-hati terhadap potensi dampak produk tersebut.

Bitcoin sempat melonjak menjadi USD 49.021 atau setara Rp 767,4 juta (asumsi kurs Rp 15.655 per dolar AS) pada hari pertama ETF Bitcoin Spot diluncurkan. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (23/1/2024), tetapi pada Selasa, 23 Januari 2024, harga Bitcoin turun ke level USD 39.718 atau setara Rp 621,8 juta.

Sembilan dana spot Bitcoin baru di AS mulai diperdagangkan pada 11 Januari, iShares Bitcoin Trust milik BlackRock dan Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund mengumpulkan sebagian besar arus masuk, sementara USD 2,8 miliar atau setara Rp 43,8 triliun keluar dari dana Grayscale. 

Salah satu penyebab keluarnya dana dari Grayscale adalah properti pertukaran kripto FTX yang bangkrut, melepaskan sebagian besar sahamnya di Grayscale. Namun Pelepasan oleh FTX berpotensi menghilangkan kelebihan pasokan, menunjukkan tekanan jual yang kuat dari GBTC akan segera mereda.

Selain itu, selama dua minggu terakhir, Bitcoin telah ditantang oleh kondisi makro yang lebih ketat dibuktikan dengan kenaikan suku bunga dan penguatan dolar dan tekanan jual yang signifikan dari para pedagang yang melepaskan posisi arbitrase GBTC mereka bersama dengan aset kebangkrutan FTX.

Bitcoin melonjak hampir 160% tahun lalu, mengungguli aset tradisional seperti saham, di tengah spekulasi ETF akan mengkatalisasi adopsi  kripto yang lebih luas oleh investor institusi dan individu. Token tersebut telah mengalami kemunduran sejak pergantian tahun dan tertinggal di pasar global.

Token seperti Ether dan BNB juga mengalami kesulitan bersama dengan Bitcoin, aset digital terbesar.