Liputan6.com, Jakarta - Pengawas keuangan Kanada mengatakan pihaknya sedang mencari masukan mengenai aturan pengungkapan publik atas aset kripto oleh lembaga keuangan yang diatur pemerintah federal.
Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (6/2/2024), Kanada bergabung dengan regulator global dalam meningkatkan pengawasan terhadap sektor yang bergejolak ini. Konsultasi oleh Kantor Pengawas Lembaga Keuangan (OSFI) Kanada dilakukan setelah badan tersebut pada Juli mengusulkan pedoman baru untuk aset kripto dengan alasan lingkungan yang berisiko.
Baca Juga
Pasar mata uang kripto membaik pada 2023 setelah jatuhnya bursa FTX dan pemain besar lainnya yang memukul harga dan mendorong regulator di seluruh dunia untuk melihat lebih dekat bank-bank yang berurusan dengan aset kripto.
Advertisement
Konsultasi OSFI akan berjalan bersamaan dengan Basel Committee on Banking Supervision (BCBS), sebuah badan pengawas global yang juga meminta masukan dari bank-bank yang aktif secara internasional mengenai pengungkapan eksposur aset kripto.
Baru-baru ini Regulator Kanada juga meluncurkan aturan terkait rencana modal untuk bank dan asuransi yang memegang aset kripto. Rencana tersebut memberi bank pilihan antara formula yang lebih komprehensif yang membedakan antara kripto berdasarkan risiko yang dirasakan, atau opsi yang lebih sederhana namun tidak terlalu diskriminatif.
Kantor Pengawas Lembaga Keuangan mengatakan proposal tersebut didasarkan pada proposal yang diajukan oleh Komite Basel untuk Pengawasan Perbankan pada Desember, yang dapat menentukan sejauh mana sistem keuangan tradisional bergabung dengan inovasi blockchain.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Tak Ada Kejelasan Aturan di AS, Coinbase Puji Regulasi Kripto di Kanada
Sebelumnya diberitakan, raksasa pertukaran kripto Coinbase (COIN) mengatakan mereka mencintai Kanada, di mana aturan telah ditetapkan dan perusahaan dapat terlibat dengan regulator, dibandingkan dengan kurangnya kejelasan dan regulasi AS.
Bukan rahasia lagi Coinbase sempat berselisih dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), yang telah memperingatkan Coinbase akan menjadi sasaran tindakan penegakan hukum karena melanggar undang-undang sekuritas.
Sementara itu, Kanada juga memberikan tekanan pada industri ini melalui rezim Pre-Registration Undertaking (PRU) untuk pertukaran kripto, yang membuat beberapa pemain besar meninggalkan negara tersebut, terutama Binance, grup pertukaran terbesar berdasarkan volume.
Namun, ketika ditanya tentang bagaimana PRU Kanada dibandingkan dengan situasi di AS, VP internasional dan pengembangan bisnis di Coinbase, Nana Murugesan mengatakan dia lebih menyukai pendekatan Kanada.
"Ada beberapa cara kami melihat regulator bertindak satu adalah regulasi dengan keterlibatan; yang lainnya adalah regulasi dengan penegakan,” kata Murugesan dalam sebuah wawancara, dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (3/2/2024).
Rencana Coinbase sekarang untuk memberikan pengalaman fiat ke kripto yang lebih mulus bagi pelanggan Kanada dengan memperkenalkan cara pembayaran baru. Dengan kejelasan peraturan yang diberikan oleh regulator, Kanada menghadirkan peluang yang solid untuk Coinbase.
Tindakan keras peraturan AS juga telah menakuti banyak perusahaan dan investor, yang sudah ingin pindah ke yurisdiksi lain.
Advertisement
CEO JPMorgan Wanti-wanti Investor Jauhi Aset Kripto
Sebelumnya diberitakan, CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, kembali menyarankan investor untuk menjauhi Bitcoin. Komentarnya muncul di tengah meningkatnya minat institusional terhadap kripto dan persetujuan ETF Bitcoin Spot oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
“Saran pribadi saya adalah jangan terlibat. Tetapi saya tidak ingin memberi tahu siapapun apa yang harus dilakukan. Ini adalah negara bebas,” kata Dimon, dikutip dari Bitcoin.com, Sabtu (20/1/2024).
Eksekutif tersebut menambahkan dia juga tidak peduli dengan Blackrock, manajer aset terbesar di dunia, yang menggunakan bitcoin. Dimon tetap bersikeras kasus penggunaan cryptocurrency adalah aktivitas terlarang.
CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, kembali menyarankan investor untuk menjauhi Bitcoin. Komentarnya muncul di tengah meningkatnya minat institusional terhadap kripto dan persetujuan ETF Bitcoin Spot oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
“Saran pribadi saya adalah jangan terlibat. Tetapi saya tidak ingin memberi tahu siapapun apa yang harus dilakukan. Ini adalah negara bebas,” kata Dimon, dikutip dari Bitcoin.com, Sabtu (20/1/2024).
Eksekutif tersebut menambahkan dia juga tidak peduli dengan Blackrock, manajer aset terbesar di dunia, yang menggunakan bitcoin. Dimon tetap bersikeras kasus penggunaan cryptocurrency adalah aktivitas terlarang.