Sukses

Intip Kinerja STORJ Coin Hari Ini 19 Februari 2024

Storj memiliki kripto-nya sendiri dengan nama yang sama yaitu STORJ Coin. STORJ merupakan kripto yang diterbitkan pada blockchain Ethereum.

Liputan6.com, Jakarta - Storj, atau bisa dibaca "storage" yang berarti penyimpanan adalah platform penyimpanan cloud sumber terbuka. Pada dasarnya, Storj menggunakan jaringan node yang terdesentralisasi untuk menampung data pengguna. 

Platform ini juga mengamankan data yang dihosting menggunakan enkripsi tingkat lanjut.Dalam buku putih (white paper) yang diterbitkan pada Desember 2014, Storj pertama kali diperkenalkan ke dunia sebagai sebuah konsep yang akan menjadi platform penyimpanan cloud terenkripsi peer-to-peer terdesentralisasi.

Sama seperti jaringan lainnya, Storj memiliki kripto-nya sendiri dengan nama yang sama yaitu STORJ Coin. STORJ merupakan kripto yang diterbitkan pada blockchain Ethereum.

Pada perdagangan Senin (19/2/2024) di tengah kondisi pasar kripto yang cenderung datar, token kripto STORJ Coin justru mengalami penguatan. Adapun detil performa dari STORJ Coin.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, harga STORJ Coin adalah USD 11.034 dengan volume perdagangan 24 jam sekitar Rp 1,33 triliun. STORJ Coin berhasil menguat 0,53 persen dalam 24 jam terakhir.

Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 188 naik dari yang sebelumnya 314. STORJ Coin memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 4,48 triliun Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 409,5 juta STORJ Coin dari maksimal suplai tidak tersedia. 

Pendiri Storj

Storj didirikan oleh Shawn Wilkinson pada Mei 2014. Wilkinson adalah pengembang perangkat lunak yang berbasis di Atlanta. Dia melihat bagaimana teknologi blockchain dapat dimanfaatkan untuk membangun jaringan penyimpanan cloud yang terdesentralisasi.

Bersama dengan salah satu pendirinya, John Quinn, buku putih pertama diterbitkan akhir 2014. Sejak itu, konsep dan detailnya telah berubah. Versi Storj saat ini, V3, diluncurkan pada pertengahan 2019.

Selain menjadi penggemar blockchain, Quinn memiliki latar belakang yang luas dalam pengembangan bisnis. Sebelum mendirikan proyeknya sendiri (termasuk Storj), ia telah terlibat dalam industri perbankan investasi. Konsep ini akhirnya dimasukkan sebagai sebuah perusahaan Storj Labs Inc. 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Bos The Fed Ungkap Rencana Penerbitan Dolar Digital dan Atur Stablecoin

Sebelumnya diberitakan, Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell memberikan kabar terkait rencana kebijakan untuk dua aset digital, yakni dolar digital dan stablecoin. 

Kepada anggota Kongres Amerika Serikat, Powell menyampaikan informasi terkini mengenai mata uang digital bank sentral atau CBDC.

"Jika kita ingin memiliki CBDC, Kongres perlu mengesahkannya," tegas Bos The Fed tersebut dikutip dari laman bitcoin.com, ditulis Sabtu (17/2/2024).

Sebelumnya, Powell mengadakan pertemuan tertutup dengan Partai Demokrat di Komite Jasa Keuangan DPR Amerika Serikat untuk melaporkan progres soal dolar digital.  

"Jika kami ingin memiliki CBDC, Kongres wajib mengesahkannya. Kita bukannya pendukung, tapi kita belum membuat keputusan untuk menyarankan CBDC kepada Kongres," kata Powell dikutip oleh salah seorang sumber dalam pertemuan tersebut. 

Bos The Fed juga menekankan pentingnya kerangka kerja untuk stablecoin. Hal itu turut didiskusikannya dalam pertemuan tertutup bersama anggota dari Komite Jasa Keuangan DPR Amerika Serikat.

"Kita membutuhkan kerangka kerja untuk stablecoin," ujar Powell, menurut seseorang yang juga berada dalam pertemuan itu. 

Powell menyatakan, ia sangat mendukung pembentukan UU Stablecoin. "Senang kita sudah semakin dekat (ke arah sana)," imbuh dia. 

Di saat The Fed tengah mengkaji untuk menerbitkan dolar digital, Wakil Ketua Dewan Gubernur Bidang Pengawasan The Fed Michael Barr sempat terpikir itu masih membutuhkan waktu panjang.

"Investigasi dan penilitian sangat berbeda dengan pengambilan keputusan tentang langkah selanjutnya dalam hal pengembangan sistem pembayaran. Kita masih jauh dari itu," ungkapnya. 

3 dari 3 halaman

Potensi Dolar Digital

Sementara pada Maret 2023, Powell menuturkan, The Fed telah berinteraksi dengan publik secara berkelanjutan mengenai potensi dolar digital. 

"Kita belum dalam tahap mengambil keputusan konkret. Apa yang kami lakukan adalah bereksperimen dalam jenis eksperimen tahap awal," terang dia. 

Di sisi lain, banyak anggota parlemen yang menentang penerbitan dolar digital. Pada awal tahun ini, anggota Kongres Tom Emmer menegaskan, 75 anggota parlemen AS ikut mensponsori UU Negara Anti Pengawasan CBDC.

Selain itu, calon presiden yang juga mantan Presiden Amerika Donald Trump telah berjanji untuk memastikan The Fed tidak akan meluncurkan CBDC, jika ia terpilih lagi jadi kepala negara.

Video Terkini