Liputan6.com, Jakarta Investor dan penulis terkenal Robert Kiyosaki kembali membagikan pandangannya untuk aset kripto. Melalui postingannya di X, Kiyosaki memperkirakan harga Bitcoin (BTC) akan naik menjadi USD 100.000 atau setara Rp 1,5 miliar (asumsi kurs Rp 15.633 per dolar AS) pada Juni 2024.
Dilansir dari Coinmarketcap, Selasa (20/2/2024), postingan tersebut mendapat reaksi positif dari banyak pelaku pasar kripto. Dikenal karena buku keuangan pribadi terlarisnya “Rich Dad Poor Dad” dan partisipasi aktifnya di pasar keuangan, Kiyosaki telah menarik perhatian investor dan penggemar kripto dengan membagikan ekspektasi bullishnya terhadap Bitcoin di akun X pribadinya.
Baca Juga
Dalam postingannya, Kiyosaki menekankan optimismenya terhadap potensi jangka panjang Bitcoin dan kemampuannya untuk melanjutkan tren kenaikannya di tahun-tahun mendatang. Target harga USD 100.000 mewakili tonggak penting bagi Bitcoin, sesuai dengan kenaikan 92% dari tingkat harga saat ini.
Advertisement
Penggambaran Kiyosaki tentang BTC sebagai opsi investasi yang menguntungkan adalah bagian dari semakin banyak suara yang mengungkapkan ekspektasi pertumbuhan signifikan untuk mata uang kripto terbesar ini.
Rekam Jejak Robert Kiyosaki
Rekam jejak Kiyosaki sebagai investor sukses memberikan kredibilitas pada prediksinya, semakin meningkatkan optimisme di kalangan investor Bitcoin dan memperkuat kepercayaan terhadap kinerja masa depan mata uang kripto terkemuka tersebut.
Postingan Kiyosaki bertepatan dengan periode peningkatan volatilitas dan volume perdagangan Bitcoin.
Seiring dengan berlanjutnya dukungan dari sebelas ETF Bitcoin spot yang diluncurkan di AS pada Januari dan penerimaan arus utama terhadap altcoin meningkat, banyak analis dan pakar seperti Kiyosaki memperkirakan nilai Bitcoin akan semakin meningkat dalam beberapa bulan dan tahun mendatang.
Lindung Nilai
Selain itu, penggambaran Kiyosaki tentang Bitcoin sebagai lindung nilai yang sesuai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi melengkapi narasi yang lebih luas seputar peran mata uang kripto terbesar ini sebagai emas digital.
Ketika bank sentral di seluruh dunia menerapkan kebijakan moneter yang ketat dan pemerintah bergulat dengan meningkatnya beban utang, kelangkaan dan sifat desentralisasi Bitcoin menjadikannya sebagai penyimpan nilai dan aset investasi alternatif yang menarik.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement