Sukses

Kepemilikan Bitcoin MicroStrategy Naik jadi 193 Ribu, Nilainya Tembus Rp 172 Triliun

MicroStrategy kini memiliki sekitar 193,000 bitcoin senilai USD 11 miliar atau setara Rp. 172,3 triliun.

Liputan6.com, Jakarta MicroStrategy mengatakan pada hari Senin (26/2) bahwa mereka memperoleh tambahan 3,000 Bitcoin senilai USD 155 juta atau Rp. 2,4 triliun pada periode 15 Februari dan 25 Februari. Juga di hari Selasa (27/2) bitcoin diperdagangkan di bawah USD 57,000.

Melansir CNBC International, Kamis (29/2/2024) MicroStrategy, bersama dengan anak perusahaannya sekarang memiliki sekitar 193,000 bitcoin senilai USD 11 miliar atau setara Rp. 172,3 triliun.

Mantan CEO Microstrategy, Michael Saylor menggembar-gemborkan pembelian terbaru perusahaan dalam sebuah postingan di X, mencatat bahwa harga pembelian rata-rata MicroStrategy dari waktu ke waktu adalah USD 31,544.

Saham MicroStrategy melonjak 16 persen pada hari Senin dan 10 persen lainnya pada hari Selasa menjadi ditutup pada USD 871,80.

Didirikan pada tahun 1989, MicroStategy memiliki bisnis di bidang perangkat lunak perusahaan dan layanan berbasis cloud, namun nilai pemegang sahamnya hampir seluruhnya terkait dengan kepemilikan Bitcoin, sehingga secara efektif menjadikan perusahaan tersebut sebagai proksi bagi mata uang kripto terbesar di dunia.

"Microstrategy) adalah perusahaan pemegang bitcoin terbesar di dunia, dan kami tetap berkomitmen terhadap strategi akuisisi bitcoin kami dengan keyakinan tertinggi," kata CFO Andrew King, selama panggilan pendapatan terbaru MicroStrategy pada 7 Februari 2024.

Nilai Bitcoin telah melonjak sekitar 35 persen tahun ini ke level tertinggi sejak Desember 2021. Ether, mata uang kripto terbesar berikutnya, juga naik 42 persen di awal 2024, menjadi sekitar USD 3,250 pada hari Selasa (27/2).

Investor kini semakin optimis terhadap perdagangan Bitcoin setelah persetujuan SEC terhadap beberapa dana yang diperdagangkan di bursa Btcoin bulan lalu.

 

 

 

2 dari 2 halaman

Menanti Halving

"Modal institusional masih terus berkembang dengan ETF Bitcoin. Saya perkirakan masih banyak permintaan yang masih belum terlihat," bebernya.

Yang juga mendukung sentimen pedagang adalah peristiwa halving, yang terjadi setiap empat tahun dan berikutnya akan terjadi pada bulan April mendatang.

Nantinya, produksi Bitcoin akan dipotong setengahnya, sebuah proses yang dimaksudkan untuk mengurangi tingkat masuknya koin baru ke dalam jaringan.