Liputan6.com, Jakarta Didirikan pada 18 Mei 2018, Verasity (VRA) adalah generasi berikutnya dari platform berbagi video yang bertujuan menciptakan sistem yang adil. VRA Coin memberikan keuntungan bagi pembuat konten untuk mendapatkan penghasilan dan bagi pengiklan untuk mendapatkan nilai dari pembelanjaan iklan mereka.
Dilansir dari Coinmarketcap, Verasity mencapai ini melalui protokol proof-of-value (PoV), lapisan produknya, dan platform-nya esportfightclub yang platform streaming pro-game yang menampilkan turnamen esports seperti PUBG Mobile yang merupakan kasus penggunaan terpenting Verasity.
Baca Juga
Verasity juga memiliki token kripto utilitasnya sendiri yang disebut VRA Coin. Dalam situs webnya VRA menggabungkan semua produk Verasity menjadi satu platform yang dimiliki dan dikendalikan oleh Verasity. Dengan semakin banyak pengguna, platform menawarkan hadiah dalam VRA untuk menonton, berlangganan, dan menang.
Advertisement
Verasity.tv jadi salah satu produk lain dari Verasity senbagai agregat untuk platform seperti YouTube, Twitch, dan penerbit di platform lain berjuang untuk mendapatkan pendapatan untuk pekerjaan mereka.
Berdasarkan data Coinmarketcap, Rabu (28/2/2024), harga VRA Coin adalah Rp 128,51 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 570,4 miliar.
VRA menguat 11,38 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 458, turun dari sebelumnya peringkat 450. VRA memiliki kapitalisasi pasar Rp 1,3 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 10,3 miliar VRA dari maksimal suplai 110,3 miliar VRA.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Investor Kripto di Indonesia Terus Bertumbuh, Ini Faktor Pendorongnya
Investor aset kripto di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) per Desember 2023, jumlah investor kripto Indonesia mencapai 18,5 juta.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tirta Karma Senjaya mengungkapkan ada beberapa faktor pendorong kenaikan investor kripto di Indonesia, yaitu ekosistem, keuntungan geografis, dan regulasi.
Pertama, terkait ekosistem menurut Tirta ekosistem aset kripto di Indonesia sudah mulai bagus. Selain itu ekonomi Indonesia juga terus mengalami pertumbuhan. Seperti diketahui, saat ini ekosistem aset kripto di Indonesia telah memiliki bursa, lembaga kliring, dan kustodian.
"Indonesia juga memiliki keuntungan geografis yaitu banyak usia muda dan Indonesia juga memiliki keuntungan populasi. Banyak anak muda memiliki rasa ingin tahu tinggi,” ujar Tirta dalam Talkshow Indodax, ditulis Rabu (28/2/2024).
Faktor selanjutnya adalah regulasi. Menurut Tirta, adanya regulasi dapat memberikan kepercayaan dan keamanan bagi masyarakat dalam berinvestasi kripto.
Advertisement
Potensi Digital Luar Biasa
Pada kesempatan yang sama, CEO Indodax, Oscar Darmawan menuturkan Indonesia memiliki potensi digital luar biasa yang mendorong pertumbuhan industri kripto di Indonesia.
"Banyak orang Indonesia mau mencoba hal baru karena kunci adopsi digital adalah berani mencoba. Dengan mencoba kita bisa melihat apakah kita akan menggunakan teknologi itu atau tidak,” tutur Oscar.
Selain itu menurut Oscar pertumbuhan industri kripto di Indonesia bukan karena hanya soal teknologi saja, melainkan ada regulator yang mau membina dan mengatur industri kripto.
"Jadi itu hal yang mendorong industri kripto di Indonesia,” pungkas Oscar.