Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI)optimistis kinerja perdagangan berjangka komoditi akan positif pada 2024.
"Kita optimis akan tetap tumbuh, mungkin sekitar di atas 20 persen,” ungkap Head of Learning Center ICDX, Anang Wicaksono kepada media di Ashley Wahid Hasyim, Kamis, 29 Februari 2024.
Anang mengatakan, target tersebut didukung oleh data historis perdagangan ICDX yang selalu mencatat pertumbuhan setiap tahunnya. Bahkan, kenaikan transaksi multilateral di dalam perusahaan ICDX menyentuh 60 persen per tahunnya.
Advertisement
"Salah satu (faktor) yang bisa memastikan itu adalah kita terus pengembangan produk, instrumen-instrumen yang baru,” bebernya.
Terkait produk baru tersebut, Anang mengatakan, ka belum bisa mengungkap nama produknya. Hal itu karena masih dalam tahap proses perizinan dari Badan Pengawasan Perdangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Namun, dia juga mengatakan, proses tersebut hampir rampung.
"ICDX juga melakukan edukasi dan literasi secara terus menerus, apalagi tahun ini adalah tahun penyegaran, karena kami berkewajiban untuk literasi ke masyarakat,” jelas Anang.
Selain itu, Anang juga menuturkan , ICDX tahun ini akan fokus pada pengembangan dan peningkatan transaksi multilateral.
ICDX saat ini memiliki produk multilateral, yaitu GOFX yang berupa kontrak gold, crude, serta currency.
"Produk multilateral ini ke depannya tentu akan terus kami kembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," pungkas Anang.
Bagi Ilmu Soal Perdagangan Berjangka Komoditas
Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) menggelar kelas jurnalis terkait Perdagangan Berjangka Komoditi pada Kamis, 29 Februari 2024.
Kelas jurnalis ICDX yang diikuti belasan media itu mengambil tema “Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi dan Mekanisme Perdagangan di Bursa”.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya ICDX sebagai Self Regulatory Organization (SRO) di bidang perdagangan berjangka komoditi untuk melakukan edukasi dan literasi berkelanjutan. Dengan memberikan paparan yang lengkap kepada para jurnalis, harapan kami nantinya para jurnalis dapat memahami tentang industri PBK, sehingga menambah wawasan pada saat media menyampaikan pemberitaan terkait industri ini kepada masyarakat,” ungkap Head of Corporate Communications ICDX Group, P Giri Hatmoko dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Kamis (29/2/2024).
“Dalam hal edukasi dan literasi, ICDX telah melaksanakan berbagai programnya melalui ICDX Academy bekerja sama dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dan pialang berjangka yang resmi. ICDX juga senantiasa bersinergi dengan seluruh pihak dalam melakukan edukasi sebagai upaya peningkatan literasi hingga sertifikasi kepada seluruh pemangku kepentingan”, bebernya.
Adapun Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Gaib Maruto Sigit menyampaikan bahwa, “Upaya yang dilakukan ICDX ini tentunya menjadi hal positif bagi para awak media. Pada dasarnya, fungsi media massa adalah sebagai sarana memberikan informasi dan edukasi kepada Masyarakat”.
"Upaya ICDX dengan memberikan pembekalan serta pemahaman kepada para jurnalis ini merupakan hal yang sangat berharga untuk para awak media, karena bisa mendapatkan penjelasan secara lengkap dan benar tentang perdagangan berjangka komoditi. Hal ini akan memudahkan bagi para awak media ketika harus melakukan peliputan maupun menulis berita terkait perdagangan berjangka komoditi”, tambah Gaib.
Advertisement
ICDX Proyeksikan Perdagangan Berjangka Komoditi Meningkat pada 2024
Sebelumnya diberitakan, Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) memproyeksikan kinerja perdagangan berjangka komoditi akan meningkat pada 2024.
Optimisme ini sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2024 diprediksi lebih baik dari tahun ini yaitu di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen.
Direktur Utama Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), Nursalam mengatakan Meskipun 2024 Indonesia memiliki agenda nasional yaitu Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden, namun pihaknya memiliki keyakinan kegiatan tersebut tidak banyak memberikan dampak negatif di sektor perdagangan berjangka komoditi.
“Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan membaik, kami lihat akan menjadi katalis positif terhadap industri perdagangan berjangka komoditi,” kata Nursalam dalam acara ICDX Outlook, Rabu (13/12/2023).
Nursalam menambahkan, pada 2024, ICDX akan memfokuskan pada pengembangan dan peningkatan transaksi multilateral. Ini merupakan upaya ICDX untuk membawa perdagangan berjangka komoditi sebagai sarana hedging dan lindung nilai komoditas.
“Saat ini, ICDX memiliki produk multilateral yaitu GOFX yang berupa kontrak Gold, Crude serta Currency. Produk multilateral ini yang kedepan terus kami kembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” jelas Nursalam.
Untuk 2024, Nursalam mengungkapkan ICDX memproyeksikan total transaksi akan tumbuh 25 persen. Demi mencapai hal tersebut, ICDX telah menyiapkan berbagai agenda strategis untuk mendorong peningkatan transaksi.
“Yaitu dengan Edukasi dan Literasi berkelanjutan, Pengembangan Produk dan tentunya juga Pengembangan Sumber Daya Manusia”, pungkas Nursalam.