Liputan6.com, Jakarta - Festival musik Coachella mengumumkan peluncuran Coachella Keepsakes, serangkaian tiga koleksi NFT yang diproduksi dalam kemitraan dengan pasar NFT OpenSea.
Koleksi yang didasarkan pada blockchain Avalanche, akan berfungsi sebagai akses masuk ke area VIP eksklusif festival, serta merchandise edisi terbatas khusus pemegangnya. Innovation Lead Coachella, Sam Schoonover mengatakan, kolaborasinya dengan OpenSea memulai babak baru menggunakan NFT untuk memberikan pengalaman khusus yang unik bagi Coachella.
Baca Juga
Ke depan, Coachella bukan hanya sebuah acara yang dapat dihadiri. Namun, juga menjadi sebuah pengalaman berwujud yang dapat dimiliki.
Advertisement
"Kami mewujudkan masa depan ini dengan OpenSea, pasar terpercaya dan aman yang membantu kami memberikan peluang baru ini secara aman kepada para penggemar,” kata dia, dikutip dari NFT Now, Rabu (6/3/2024).
NFT pertama, Keepsake, yang diluncurkan pada 5 Maret pukul 10 pagi PST, disebut Kenang-kenangan VIP Pass + Oasis Lounge. Tersedia untuk akhir pekan festival, tiket ini membuka akses ke Oasis Lounge khusus pemegangnya, sebuah ruang yang menawarkan berbagai minuman gratis dan lounge teduh untuk anggotanya.
Dengan harga masing-masing USD 1.499, 1.000 token akan tersedia untuk dibeli hingga 1 April di halaman koleksi khusus di OpenSea.
Edisi kedua dari seri ini, “Canvas Welcome Box Keepsake,” diluncurkan pada 25 Maret dan akan menawarkan merchandise unik, konten digital, dan akses area VIP Rose Garden. Keepsake kolaborasi artis keluaran terakhir Coachella, akan diluncurkan pada pertengahan April, dengan identitas artis dan pemegang manfaatnya akan diumumkan pada akhir Maret.
Satukan Digital dengan Fisik
“Kami sangat bersemangat untuk memulai perjalanan ini bersama Coachella, sebuah festival yang telah mendominasi zeitgeist budaya selama lebih dari dua dekade,” kata CEO OpenSea, Devin Finzer.
Sejak didirikan pada 2017, OpenSea telah berada di garis depan revolusi NFT. Perusahaan menyaksikan secara langsung perluasan kepemilikan digital dan perkembangan utilitasnya.
"Kemitraan kami dengan Coachella mewakili tonggak sejarah yang signifikan, menyatukan digital dengan fisik dengan cara yang menjanjikan untuk memperkaya pengalaman festival dan mengantarkan paradigma baru dalam industri tiket dan acara langsung,” imbuh Devin Finzer.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penjualan NFT OpenSea Capai Angka Terendah pada Februari 2024
Sebelumnya diberitakan, pasar non-fungible token (NFT) terkemuka OpenSea mencatatkan penurunan signifikan dalam jumlah penjualan bulanan NFT pada Februari.
Mencapai level terendah dalam tiga tahun terakhir Menurut data dari dasbor Dune Analytics, jumlah NFT yang terjual di Opensea selama periode 29 hari berjumlah 199.000. Ini menandai penurunan 33 persen dari total 297.000 NFT yang terjual di pasar pada Januari sekaligus angka bulanan terendah sejak Mei 2021. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh penurunan jumlah pengguna aktif di pasar selama periode tersebut.
Melansir AMB Crypto, Minggu (3/3/2024), 103.000 pengguna menyelesaikan setidaknya satu transaksi penjualan di OpenSea pada Februari ini. Jumlah tersebut turun 18 persen dari 125.000 pada Januari.
Menariknya, meskipun OpenSea mengalami penurunan jumlah NFT yang terjual pada Februari, volume penjualan melonjak sebesar 5 persen. Informasi dari dasbor menunjukkan volume penjualan NFT di pasar untuk Februari adalah USD 153,03 juta, yang merupakan level tertinggi dalam dua bulan terakhir.
Sebagai hasil dari peningkatan volume penjualan di OpenSea, biaya bulanan yang diperoleh dari transaksi utama dan royalti meningkat sebesar 3 persen. Selama periode 29 hari, biaya platform berjumlah USD 3,2 juta, sedangkan biaya yang diperoleh dari royalti berjumlah USD 3,5 juta. Sementara, Blur terus melampaui OpenSea.
Menurut data dari DappRadar, volume perdagangan di agregator NFT dan pasar Blur anjlok 16 persen dalam sebulan terakhir. Namun, meskipun terjadi penurunan, volume transaksi pada platform ini mencapai lebih dari USD 500 juta, jauh melampaui OpenSea sebesar 306 persen.
OpenSea mengalami penurunan pengguna aktifnya pada bulan lalu, sementara Blur mencatat pertumbuhan. Berdasarkan data DappRadar, selama periode 30 hari, jumlah pedagang NFT di Blur meningkat sebesar 13 persen dengan 60.000 pedagang menyelesaikan 237.000 transaksi penjualan NFT.
Volume Penjualan NFT Blockchain Solana Sentuh Rp 77,9 Triliun
Sebelumnya diberitakan, menurut data terbaru dari CryptoSlam Volume penjualan NFT Solana melonjak melewati USD 5 miliar atau setara Rp 77,9 triliun (asumsi kurs Rp 15.594 per dolar AS) dalam aktivitas perdagangan sepanjang masa, menunjukkan pertumbuhan besar-besaran.
Dilansir dari Coinmarketcap, Selasa (27/2/2024), angka besar ini mencerminkan pertumbuhan eksplosif ekosistem NFT Solana selama setahun terakhir. Setelah menghadapi kesulitan antara Juli dan Oktober 2023, dengan volume penjualan bulanan yang gagal mencapai USD 40 juta atau setara Rp 623,7 miliar, pasar menyaksikan perubahan haluan yang dramatis November.
Penjualan melonjak menjadi USD 82 juta pada bulan itu dan terus meningkat pada Desember 2023 menjadi USD 365 juta volume bulanan tertinggi kedua setelah puncaknya pada Oktober 2021 sebesar USD 373 juta.
Momentum ini juga berlanjut pada 2024, dengan penjualan pada Januari mencapai lebih dari USD 239 juta atau setara Rp 3,7 triliun. Selama 9 bulan terakhir, perdagangan NFT Solana telah melampaui USD 1 miliar atau setara Rp 15,5 triliun.
Blockchain sekarang menampung lebih dari 2,2 juta pembeli dan 1,6 juta penjual yang telah menyelesaikan hampir 43 juta transaksi. Komunitas yang berkembang dan likuiditas yang dalam telah mendorong kebangkitan Solana menjadi ekosistem NFT teratas.
Advertisement
Penjualan NFT Sentuh Rp 4,3 Triliun pada Pekan Kedua Februari 2024
Sebelumnya diberitakan, pekan kedua Februari 2024 terjadi peningkatan dalam penjualan Non Fungible Token (NFT). Data terbaru menunjukkan, transaksi NFT mencapai USD 277,79 juta atau setara Rp 4,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.590 per dolar AS) di 21 platform blockchain berbeda, menandai kenaikan 16,8%.
Dilansir dari Bitcoin.com, Senin (19/2/2024), sebaliknya, jumlah pembeli NFT anjlok 80,74%, dan penjual turun 78,71%. Ethereum memimpin dalam tujuh hari ini, mengumpulkan penjualan sebesar USD 148,49 juta atau setara Rp 2,3 triliun, dengan Bitcoin tertinggal pada penjualan USD 52,97 juta atau setara Rp 825,8 miliar.
Penjualan NFT Ethereum melonjak 99,08%, sementara Bitcoin turun 20,67%. Penjualan NFT berbasis Solana juga terpukul, turun 21,16% menjadi USD 39,84 juta atau setara Rp 621,1 miliar. Mengikuti Ethereum (ETH), Bitcoin (BTC), dan Solana (SOL) dalam penjualan NFT adalah Polygon dan Mythos.
Penjualan Polygon turun menjadi USD 8,23 juta atau setara Rp 128,3 miliar, penurunan sebesar 20,23%, sedangkan Mythos berhasil melawan tren dengan peningkatan sebesar 11,43%, dengan total penjualan sebesar USD 6,23 juta atau setara Rp 97,1 miliar.
Koleksi NFT terkemuka minggu ini adalah Pandora Ethereum, menghasilkan USD 56,78 juta atau setara Rp 885,4 miliar. Di belakangnya adalah Ethereum Nothing, yang mencapai penjualan USD 15 juta atau setara Rp 233,9 miliar.