Liputan6.com, Jakarta - MicroStrategy (MSTR) telah meningkatkan penawaran utang konversinya menjadi USD 700 juta dari USD 600 juta untuk membeli lebih banyak bitcoin (BTC).
Perusahaan Tysons Corner, yang berbasis di Virginia, yang didirikan oleh pendukung setia Bitcoin Michael Saylor, kini berupaya mengumpulkan USD 700 juta melalui penjualan surat utang senior yang dapat dikonversi dengan tingkat bunga 0,625 persen per tahun.
Baca Juga
Melansir Coindesk, Jumat (8/3/2024), MicroStrategy juga mengumumkan harga utang konversinya. Tingkat konversi untuk surat utang tersebut pada awalnya akan setara dengan USD 1,497.68 per saham. Jumlah tersebut mewakili premi 42.5 persen dibandingkan dengan harga penutupan hari Selasa sebesar USD 1,051.01.
Advertisement
Saylor mulai membeli Bitcoin pada 2020 untuk melakukan lindung nilai terhadap tingginya inflasi pada saat itu dan mengejar pengembalian kelebihan uang tunai. Investasi ini berjalan dengan sangat baik, dan MicroStrategy telah menjadi salah satu investor Bitcoin terbesar di dunia.
Dalam laporan 26 Februari, MicroStrategy mengungkapkan pembelian Bitcoin terbarunya. Antara 15 dan 25 Februari, perusahaan membeli 3.000 Bitcoin tambahan seharga USD 155,4 juta atau setara Rp 2,4 triliun. Pada hari pengungkapan, saham MicroStrategy naik 15,86%, menandai salah satu kinerja satu hari terbaik dalam sejarah perusahaan.
Pembelian terbaru membuat total cadangan Bitcoin MicroStrategy menjadi 193.000, senilai lebih dari USD 11 miliar atau setara Rp 172,2 triliun dengan harga saat ini. Token, yang terus dibeli selama beberapa tahun terakhir.
MicroStrategy menghasilkan pendapatan sekitar USD 120 juta atau setara Rp 1,8 triliun setiap kuartal dan kesulitan untuk mendapatkan pendapatan positif. Keuntungan Bitcoin jauh lebih tinggi daripada yang diperoleh perusahaan dari operasinya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Terus Timbun Bitcoin, MicroStrategy Berpotensi Raih Keuntungan Rp 76 Triliun
Sebelumnya, selama beberapa tahun terakhir, MicroStrategy (NASDAQ:MSTR) dan pimpinan perusahaan Michael Saylor telah membeli ratusan ribu Bitcoin. Sejauh ini, investasi di kripto yang dilakukan oleh MicroStrategy tersebut sangat sukses.
Dilansir dari Yahoo Finance, sabtu (2/3/2024), strategi investadi di Bitcoin ini membuat MicroStrategy memperoleh keuntungan yang belum direalisasi sekitar USD 4,9 miliar atau setara Rp 76,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.658 per dolar AS) atas kepemilikan Bitcoin.
Dalam laporan 26 Februari, MicroStrategy mengungkapkan pembelian Bitcoin terbarunya. Antara 15 dan 25 Februari, perusahaan membeli 3.000 Bitcoin tambahan seharga USD 155,4 juta atau setara Rp 2,4 triliun. Pada hari pengungkapan, saham MicroStrategy naik 15,86%, menandai salah satu kinerja satu hari terbaik dalam sejarah perusahaan.
Pembelian terbaru membuat total cadangan Bitcoin MicroStrategy menjadi 193.000, senilai lebih dari USD 11 miliar atau setara Rp 172,2 triliun dengan harga saat ini. Token, yang terus dibeli selama beberapa tahun terakhir.
Meskipun keuntungan besar dapat diperoleh dengan menutup posisi dan menjual, MicroStrategy tidak akan menjual kepemilikan Bitcoin dalam waktu dekat. Saylor tampil di Bloomberg TV minggu lalu untuk membahas pengalaman perusahaan dengan Bitcoin serta pandangannya terhadap aset tersebut, dengan mengatakan tidak ada alasan untuk menjual aset yang menang dan membeli yang kalah.
Â
Advertisement
Kinerja Saham MicroStrategy
MicroStrategy menghasilkan pendapatan sekitar USD 120 juta atau setara Rp 1,8 triliun setiap kuartal dan kesulitan untuk mendapatkan pendapatan positif. Keuntungan Bitcoin jauh lebih tinggi daripada yang diperoleh perusahaan dari operasinya.
Selain itu, kepemilikan Bitcoin mendekati ukuran kapitalisasi pasar MicroStrategy sebesar USD 14,5 miliar atau setara Rp 227 triliun. Sahamnya juga berkinerja sangat baik dalam sebulan terakhir, naik lebih dari 80%.
Saylor mulai membeli Bitcoin pada 2020 untuk melakukan lindung nilai terhadap tingginya inflasi pada saat itu dan mengejar pengembalian kelebihan uang tunai. Investasi ini berjalan dengan sangat baik, dan MicroStrategy telah menjadi salah satu investor Bitcoin terbesar di dunia.