Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin (BTC) melonjak ke rekor baru pada hari Jumat (8/3), menembus USD 70,000 untuk pertama kalinya.
Mengutip CNBC International, Minggu (10/3/2024) Bitcoin terakhir lebih tinggi sekitar 2 persen pada level USD 69,304.84, menurut Coin Metrics.
Baca Juga
Namun, pada satu titik, harga Bitcoin kembali naik hingga mencapai USD 70,170.00, melampaui rekor sebelumnya yang dibuat pada hari Selasa. Ini menandai kecepatan Bitcoin untuk mengakhiri pekan ini dengan kenaikan setelah sempat anjlok 10 persen.
Advertisement
Pergerakan naik dimulai sekitar waktu pembukaan pasar saham AS.
Dengan diperkenalkannya dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin spot di AS, pergerakan besar mata uang kripto kini cenderung terjadi selama jam perdagangan saham tradisional.
Kenaikan awal ini mungkin sebagian didorong oleh investor yang mempertimbangkan laporan ketenagakerjaan AS pada bulan Februari, dengan harapan bahwa tingkat pengangguran yang lebih tinggi dan pertumbuhan lapangan kerja yang lebih rendah dari yang dilaporkan pada bulan Desember dan Januari akan membuka jalan bagi Federal Reserve untuk mulai menurunkan suku bunga tahun ini.
Di sisi lain, perdagangan kripto juga sangat fluktuatif minggu ini.
Setelah mencapai rekor baru pada hari Selasa untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun, Bitcoin dengan cepat anjlok hingga 10 persen, menjatuhkan mata uang kripto dan saham kripto lainnya, kemudian memulihkan sebagian besar kerugian tersebut pada hari berikutnya.
Indeks volatilitas historis Bitcoin berada pada level tertinggi dalam hampir satu tahun, menurut TradingView.
"Menavigasi harga tertinggi lama sangat rumit dan bendungan Bitcoin cenderung tidak meledak saat pertama kali ditanyakan,"kata Antoni Trenchev, salah satu pendiri pertukaran kripto, Nexo.
"Penjualan tajam Bitcoin pada hari Selasa adalah hal yang sehat, perlu, dan merupakan awal dari kenaikan lebih lanjut. Volatilitas menentukan pasar bullish bitcoin dan tahun 2024 akan dipenuhi dengan penurunan 10%-20% yang tiba-tiba dan memilukan," ungkapnya.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Sentimen Bullish Pasar Kripto Masih Kuat, ke Mana Arah Bitcoin?
Bitcoin kembali menguat ke level USD 67.000 dan telah menguji ulang tingkat harga USD 68.000 di tengah volatilitas yang intens. Namun, para pelaku pasar tetap menggarisbawahi bangkitnya Bitcoin sebagai tanda bahwa pasar kripto masih dibayangi sentimen bullish.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjabarkan, harga BTC saat ini berada di atas moving average 50 hari dan 200 hari, sebuah indikasi sentimen bullish baik dalam jangka pendek maupun panjang. Ada beberapa faktor pendorong bangkitnya Bitcoin menjelang akhir pekan ini.
Salah satunya adalah pengaruh ETF Bitcoin spot tetap menjadi faktor yang menentukan karena terus membentuk minat investor institusi. Dengan akumulasi yang konsisten, trader dan investor menyebut koreksi tersebut sebagai hal yang sehat dan diperlukan untuk membantu menghidupkan kembali harga BTC.
"Di samping itu, sentimen dari pidato Ketua The Fed, Jerome Powell yang berbicara tentang penurunan suku bunga pada akhir tahun ini sambil menyoroti ketergantungan pada data untuk pengambilan kebijakan di masa depan," kata Fyqieh dalam risetnya, Jumat (8/3/2024).
Data pasar tenaga kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan dirilis hari Kamis 7 Maret kemarin, menunjukkan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya lebih cepat. BTC langsung bereaksi terhadap data pasar tenaga kerja AS dan pidato Powell, naik dari level USD 64.706 ke level tertinggi USD 67.567 sebelum turun kembali.
Saat ini narasi di sekitar Bitcoin masih terlihat positif walau sudah mendekati harga tertinggi sebelumnya. Tapi pelaku pasar juga harus waspada ada kemungkinan akan koreksi terlebih dahulu sebelum kembali bergerak naik.
Peristiwa halving Bitcoin yang akan datang adalah pemicu utama yang siap melengkapi permintaan saat ini dari produk ETF BTC spot. Dengan pasokan yang akan dikurangi sebesar 50%, krisis pasokan, jika permintaan dipertahankan, akan menjadi sangat kuat sehingga pasar akan menetapkan harga BTC lebih tinggi.
Advertisement
Indikator Ekonomi
NFP adalah salah satu indikator ekonomi kunci yang diantisipasi dengan cermat oleh pelaku pasar karena memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan pasar tenaga kerja di Amerika Serikat.
Secara umum, angka NFP yang kuat cenderung dianggap positif untuk pasar kripto. Hal ini karena angka yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang kuat biasanya menandakan perekonomian yang sehat dan stabil, yang pada gilirannya dapatmeningkatkan kepercayaan investor. Namun demikian, respon pasar kripto terhadap data ekonomi bisa sangat kompleks.
Sentimen Crypto Fear & Greed Index masih sangat baik di posisi level "Extreme Greed" dengan 81 poin pada Jumat, 8 Maret 2024. Hal ini menunjukan bahwa investor cenderung merasa sangat optimis dan siap mencari peluang, serta mengambil risiko lebih tinggi dalam upaya untuk memperoleh profit.
Bitcoin (BTC) terus menunjukkan kekuatan, tetap kokoh di atas moving average eksponensial (EMA) 50 hari dan 200 hari. Ini menegaskan sinyal harga bullish yang telah lama dinanti oleh para trader.