Liputan6.com, Jakarta Kepemilikan bitcoin El Salvador memiliki laba yang belum direalisasi sebesar USD 84 juta atau setara Rp 1,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.491 per dolar AS) dari kepemilikan yang pertama kali diperolehnya pada September 2021.
Dilansir dari CoinDesk, Rabu (13/3/2024), kenaikan harga Bitcoin sebesar 250% selama setahun terakhir telah melambungkan perbendaharaan bitcoin negara Amerika Tengah menjadi lebih dari USD 206 juta atau setara Rp 3,1 triliun pada Selasa.
Baca Juga
Ini merupakan peningkatan sebesar 69% dari modal awal sejauh ini. El Salvador menampung 2.681 BTC, data menunjukkan, memperoleh lebih dari 12 pembelian terpisah dengan biaya rata-rata USD 42.600 atau setara Rp 659,9 juta.
Advertisement
Pada 2021 jadi momen bersejarah El Salvador karena menjadi negara pertama yang mengakui bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Sejak itu, barang, jasa, dan pajak semuanya dapat dibayar dengan bitcoin.
Oleh karena itu, Presiden El Salvador, Nayib Bukele mengindikasikan dalam postingannya pada Selasa negara tersebut menghasilkan lebih banyak bitcoin dalam bentuk pendapatan dari layanan lain.
Ini termasuk pendapatan dari program paspor kewarganegaraan, yang mengubah bitcoin menjadi dolar AS untuk bisnis lokal, penambangan bitcoin, dan pendapatan dari layanan pemerintah.
El Salvador juga memperkenalkan “VISA Kebebasan” pada Desember, membagikan tempat tinggal kepada maksimal 1.000 orang per tahun yang menginvestasikan setidaknya USD 1 juta atau setara RP 15,4 miliar dalam bentuk stablecoin bitcoin atau tether (USDT).
Pendaftar yang berhasil menerima izin tinggal jangka panjang dan memiliki jalur menuju kewarganegaraan penuh, seperti yang dilaporkan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Kripto Hari Ini 13 Maret 2024: Bitcoin Cs Kembali Terkoreksi
Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Rabu (13/3/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali terkoreksi. Bitcoin melemah 2,16 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 11,18 persen sepekan.
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 70.735 atau setara Rp 1 miliar (asumsi kurs Rp 15.550 per dolar AS).
Ethereum (ETH) turut melemah. ETH turun 2,74 persen sehari terakhir, tetapi masih menguat 12,38 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 61,1 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 2,33 persen dan 36,43 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 8,29 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA melemah 4,71 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 9,83 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 11.443 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali lesu. SOL melemah 0,17 persen dalam sehari, tetapi masih menguat 20,43 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,29 juta per koin.
XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP merosot 4,06 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 16,96 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 10.666 per koin.
Advertisement
Koin Meme Dogecoin
Koin Meme Dogecoin (DOGE) turut melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 8,53 persen, tetapi masih menguat 9,03 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 2.558 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,68 triliun atau setara Rp 41.675 triliun.