Sukses

MicroStrategy Bakal Luncurkan Deposito Untuk Tambah Kepemilikan Bitcoin

Ketua dan salah satu pendiri MicroStrategy, Michael Saylor mulai membeli Bitcoin pada 2020 sebagai lindung nilai inflasi dan alternatif selain menyimpan uang tunai.

Liputan6.com, Jakarta - MicroStrategy Inc mengumumkan untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua minggu mereka akan menjual deposito yang dapat dikonversi untuk membeli lebih banyak Bitcoin sementara mata uang kripto tersebut melonjak ke rekor tertinggi.

Perusahaan pemegang Bitcoin terbesar yang diperdagangkan secara publik berencana untuk menawarkan obligasi senior yang dapat dikonversi dan tanpa jaminan senilai USD 500 juta yang jatuh tempo pada 2031, menurut sebuah pernyataan pada Rabu, 13 Maret 2024.

Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (15/3/2024), perusahaan yang berbasis di Tysons Corner, Virginia membeli Bitcoin senilai USD 821 juta atau setara Rp 12,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.568 per dolar AS) dengan hasil penjualan surat utang senior yang dapat dikonversi yang jatuh tempo pada 2030 dan ditutup pada 8 Maret.

Ketua dan salah satu pendiri MicroStrategy, Michael Saylor mulai membeli Bitcoin pada 2020 sebagai lindung nilai inflasi dan alternatif selain menyimpan uang tunai.

MicroStrategy telah menghabiskan lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp 15,5 triliun untuk Bitcoin dalam tiga bulan pertama 2024, lebih dari setengah total pembelian tahun lalu. Cryptocurrency naik lebih dari 675% sejak Saylor mulai membeli.

Coinbase Global Inc, bursa kripto terbesar AS juga mengatakan pada Selasa pihaknya berencana untuk menawarkan USD 1 miliar dalam bentuk obligasi senior yang dapat dikonversi untuk membayar utang yang ada dan untuk tujuan umum perusahaan.

Perusahaan kripto mengambil keuntungan dari lonjakan nilai harga saham mereka di tengah pasar bullish kripto. MicroStrategy memiliki cryptocurrency senilai lebih dari USD 14 miliar atau setara Rp 217,9 triliun.

Bitcoin telah naik sekitar 70% sepanjang tahun ini berkat peluncuran ETF Bitcoin Spot. Saham MicroStrategy telah meningkat 180%, sementara Coinbase menguat 45% pada periode yang sama.

MicroStrategy berencana menawarkan kepada pembeli awal seri surat utang terbaru opsi untuk membeli hingga tambahan USD 75 juta atau setara Rp 1,1 triliun. Perusahaan yang mengatakan penjualan tersebut dapat berubah, mengatakan dana yang diperoleh juga dapat digunakan untuk keperluan umum perusahaan.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 3 halaman

Kalahkan Perak, Bitcoin Jadi Aset Keuangan Terbesar ke-8 Dunia

Kripto terbesar di dunia, Bitcoin mengalami reli signifikan sepanjang Maret 2024. Bitcoin berhasil mencapai rekor harga tertinggi baru yaitu di atas USD 73.000 atau setara Rp 1,13 miliar (asumsi kurs Rp 15.580 per dolar AS).

Dilansir dari CryptoPotato, Kamis (14/3/2024), ini berarti harga Bitcoin telah naik lebih dari 60% sejak awal tahun, dan total kapitalisasi pasarnya telah melonjak hingga lebih dari USD 1,4 triliun atau setara Rp 21.812 triliun untuk pertama kalinya. 

Akibat kenaikan harga ini, BTC berhasil menjadi aset keuangan terbesar ke-8 di dunia mengalahkan perak. 

Banyak hal yang berubah di pasar mata uang kripto dalam setahun. Saat itu pada 11 Maret 2023, ketika Bitcoin turun kembali ke USD 20.000 banyak pihak menyatakan Bitcoin telah gagal berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan alat keuangan yang berkinerja baik di masa-masa yang tidak menentu.

Keterlibatan institusi keuangan besar seperti BlackRock membalikkan keadaan pasar kripto. Pada Januari 2024, SEC menyetujui hampir selusin ETF Bitcoin Spot dan permintaan yang besar terhadap ETF tersebut mendorong lebih banyak kenaikan harga untuk aset dasar.

3 dari 3 halaman

Target Selanjutnya

Setelah berhasil mengalahkan perak, target berikutnya untuk Bitcoin masuk jajaran 5 besar adalah Alphabet dan Amazon. Namun pesaing Bitcoin tampaknya cukup jauh saat ini.

Harga BTC harus melampaui USD 85.000 atau setara Rp 1,32 miliar (peningkatan sekitar 20%) untuk melampaui perusahaan induk Google dan menjadi USD 94.000 atau setara Rp 1,46 miliar untuk melampaui perusahaan raksasa Jeff Bezos.Â