Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Kamis (28/3/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah. Bitcoin turun 1,39 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 2,18 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 69.191 atau setara Rp 1,09 miliar (asumsi kurs Rp 15.882 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) turut melemah. ETH ambles 2,19 persen sehari terakhir, tetapi masih menguat 0,61 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 55,8 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 1,17 persen tetapi masih menguat 3,24 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 9,09 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA melemah 1,60 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 2,44 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 10.393 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali lesu. SOL ambles 3,78 persen dalam sehari dan 1,85 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,93 juta per koin.
XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP merosot 2,94 persen dalam 24 jam tetapi masih menguat 0,16 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 9.772 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 1,20 persen dan 23,68 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 2.941 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00.
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,61 triliun atau setara Rp 41.502 triliun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Awas, Harga Bitcoin Berpotensi Anjlok
Sebelumnya, Analis JPMorgan, yang dipimpin oleh ahli strategi global Nikolaos Panigirtzoglou, memperingatkan bahwa Bitcoin (BTC) tetap berada di wilayah “overbought” meskipun harga aset kripto baru-baru ini mengalami penurunan.
Hal ini menunjukkan bahwa harga Bitcoin bisa turun lebih jauh, seperti dikutip dari News.bitcoin, Kamis (28/3/2024).
Dengan memeriksa dua metrik, proksi posisi berjangka JPMorgan dan harga premium bitcoin berjangka dibandingkan dengan harga spot, para analis menjelaskan bahwa “Kedua metrik tersebut menunjukkan bahwa Bitcoin tetap berada di wilayah overbought meskipun terjadi koreksi tajam selama seminggu terakhir”.
JPMorgan lebih lanjut memperingatkan bahwa perlambatan arus masuk dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin (ETF) baru-baru ini menimbulkan keraguan terhadap prediksi optimis pasar mengenai kenaikan harga di akhir tahun.
“Meskipun terdapat harapan yang tinggi terhadap permintaan berkelanjutan yang dipicu oleh ETF Bitcoin dan halving Bitcoin yang akan datang, angka-angka baru ini menunjukkan bahwa aliran dana ke ETF spot mungkin tidak akan terus menerus seperti yang diperkirakan beberapa orang,” jelas para analis JPMorgan.
Setelah aliran masuk selama berminggu-minggu, 10 ETF bitcoin spot yang mulai diperdagangkan pada awal Januari mengalami aliran uang keluar minggu lalu karena kepercayaan Bitcoin Grayscale (GBTC) terus mengalami arus keluar yang signifikan.
Sementara itu, sembilan ETF bitcoin spot, tidak termasuk GBTC Grayscale, mengumpulkan USD 1.3 miliar dalam BTC dalam enam hari.
Advertisement
Penulis Rich Dad Poor Dad Robert Kiyosaki: Bitcoin Adalah Aset Sempurna
Penulis Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, melalui platform media sosial X kembali membagikan pendapatnya soal Bitcoin. Ia juga menuliskan pernyataan yang cukup menohok terkait dolar dan perekonomian Amerika Serikat.
Menanggapi pertanyaan dari sejumlah orang: “Apakah Anda seorang bitcoin bull?” Robert Kiyosaki menulis:
“Ya. Bitcoin adalah aset yang sempurna pada waktu yang tepat. Saya suka Bitcoin. Seandainya saya membeli lebih banyak sebelumnya,” tulis Robert Kiyosaki di X.
Ia juga menyoroti kekhawatiran terkait Bitcoin yang diisukan rentan terhadap penipuan atau skema Ponzi.
Namun, dia menyampingkan kekhawatiran tersebut, menyebutkan bahwa “Bitcoin bukan lagi sebuah penipuan atau skema Ponzi dibandingkan dolar AS, euro, yen, atau mata uang ‘palsu’ atau mata uang fiat lainnya.”
Diketahui, Kiyosaki kerap mengkritik mata uang fiat, menyebutnya sebagai “uang palsu.”
“Para pemimpin kita tidak tahu bagaimana mengendalikan pertumbuhan utang pemerintah AS dan pasar obligasi AS, serta pasar saham yang terlalu meningkat,” ucap Kiyosaki.
“Mereka telah menipu rakyat Amerika dan seluruh dunia,” ujar dia.
Optimis Terhadap Bitcoin
Ketika ditanya mengapa dia optimis terhadap bitcoin, Kiyosaki menjawab: “Hukum Metcalf. Hukum Metcalf adalah hukum tentang kekuatan 'jaringan'.
Bitcoin, seperti dolar AS, jaringan telepon seluler, dan bisnis penandaan jaringan seperti Amyway, mendapatkan nilai intinya dari kekuatan sistem jaringan mereka. Itulah alasan Hukum Metcalf penting dan mengapa saya optimis terhadap Bitcoin dan dolar AS. Bitcoin memiliki jaringan yang kuat.”
“Sebagian besar 'koin kripto baru' berasal dari platform Ethereum. Berapa banyak yang akan berhasil dan hanya waktu yang bisa menjawab Bitcoin? Sebagian besar akan mati karena gagal dalam Hukum Metcalf, gagal membangun jaringan. Itu akan seperti Anda tergabung dalam jaringan telepon seluler dengan hanya Anda sendiri,” tambahnya.
Advertisement