Liputan6.com, Jakarta - Platform perdagangan aset kripto di Indonesia, Tokocrypto mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada momen Ramadan 1445 H, Tokocrypto mencatatkan peningkatan signifikan aktivitas trading pengguna dan perubahan perilaku yang berbeda dengan hari biasa. Tokocrypto mencatatkan adanya pertumbuhan sekitar 40% selama momen Ramadan 2024 dibanding hari biasa.
Baca Juga
CMO Tokocrypto, Wan Iqbal menjelaskan, selama Ramadan terdapat perubahan perilaku trading yang menarik untuk diamati. Frekuensi trading pada waktu sahur antara pukul 02.00 WIB hingga 05.00 WIB mengalami peningkatan sebesar 70% dibandingkan dengan sebelum Ramadan.
Advertisement
Hal ini menunjukkan banyak pengguna memanfaatkan waktu sahur untuk melakukan aktivitas perdagangan aset kripto yang bertepatan juga dengan menjelang penutupan pasar Amerika Serikat.
"Perubahan perilaku trading selama bulan Ramadan ini menunjukkan adaptasi dan fleksibilitas pengguna dalam mengatur waktu trading mereka. Peningkatan aktivitas trading di waktu sahur mencerminkan bagaimana pengguna memanfaatkan waktu luang di pagi hari untuk berinvestasi dan melihat pergerakan perdagangan yang lebih volatil," ungkap Iqbal dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (30/3/2024).
Selama Ramadan 2024, aset kripto yang paling banyak diperdagangkan di Tokocrypto adalah USDT, Solana (SOL), Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan PEPE. Menurut data terbaru, jumlah pengguna terdaftar di Tokocrypto mencapai lebih 4 juta. Selama tiga bulan terakhir, Tokocrypto secara konsisten mencatat peningkatan nilai transaksi, dengan kenaikan rata-rata lebih dari 54,1% per bulan.
Akibatnya, transaksi yang terjadi di Tokocrypto mencapai nilai lebih dari USD 550 juta per bulan. "Pertumbuhan pengguna dan perubahan perilaku trading di Tokocrypto selama Ramadan mencerminkan tren global yang menunjukkan minat yang semakin meningkat dalam investasi kripto. Selain itu, adaptasi pengguna terhadap waktu trading yang berbeda menunjukkan bahwa pasar kripto terus berkembang dan menjadi lebih inklusif bagi berbagai segmen masyarakat," ujar Iqbal.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Tokocrypto Targetkan Volume Transaksi Rp 189 Triliun pada 2024
Sebelumnya diberitakan, pertukaran kripto Tokocrypto menargetkan volume transaksi pada 2024 sebesar USD 12 miliar atau setara Rp 189,1 triliun (asumsi kurs Rp 15.776 per dolar AS). Target kripto ini adalah kenaikan sekitar tiga kali lipat dibandingkan pada 2023.
CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis menjelaskan pihaknya optimis dengan target tersebut karena adanya siklus pasar dan momentum Halving Bitcoin pada 2024.
"Katalisnya market, kalau di kripto kan cycle, bisa bullish karena ada halving day," kata Yudhono dalam acara Tokocrypto Outlook 2024, Rabu (31/1/2024).
Pada 2023, Tokocrypto berhasil mencatatkan volume transaksi sebesar USD 4 miliar atau setara Rp 63 triliun. Selain menargetkan peningkatan volume transaksi, Tokocrypto juga menargetkan pertumbuhan pelanggan sebesar dua kali lipat.
“Saat ini pengguna Tokocrypto sekitar 3 juta, pertumbuhan pelanggan dua kali lipat mungkin sekitar 6 juta pelanggan,” jelas Rawis.
Sebagai pelaku industri kripto di Indonesia mengapresiasi pemerintah yang menerapkan aturan pajak di industri kripto.
Di sisi lain, perhitungan pajak diharapkan bisa semakin kompetitif agar partisipasi masyarakat semakin aktif di industri aset kripto.
Yudhono menjelaskan ada tiga skema pajak yang mungkin bisa diterapkan agar pajak kripto di Indonesia semakin kompetitif yaitu pajak Capital Gain, merevisi Pajak Penambahan Nilai (PPN), dan menurunkan sedikit besaran pajak yang saat ini berlaku.
Advertisement
Bos Tokocrypto Sebut Regulasi Dapat Tentukan Tren Pasar Kripto
CEO pertukaran kripto Indonesia Tokocrypto, Yudhono Rawis mengungkapkan regulasi dalam pengaturan dan pengawasan perdagangan aset kripto akan menentukan tren pasar ke depan.
Menurut Yudhono, di Indonesia sendiri, sedang memasuki masa transisi peralihan pengawasan dan pengaturan aset kripto dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Pelaku usaha di industri kripto Tanah Air, kini sedang menunggu rancangan Peraturan OJK (POJK) sebagai regulasi teknis dari pelaksanaan pengawasan kripto dan turunan dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK),” kata Yudhono, dalam siaran pers, dikutip Senin (1/1/2024).
Yudho menjelaskan regulasi kripto oleh OJK dapat membuka kesempatan bagi berkembangnya industri aset digital secara lebih luas. Ini termasuk potensi kerja sama antara institusi keuangan, seperti perbankan dan pedagang aset kripto, serta integrasi edukasi untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada publik mengenai risiko dan peluang di pasar kripto secara lebih masif.
“Di samping itu, kami juga menghargai upaya Bappebti yang telah memajukan industri ini dengan cepat dalam satu hingga dua tahun terakhir. Langkah ini telah meningkatkan kepercayaan masyarakat dan mempercepat adopsi kripto di Indonesia," jelas Yudho.
Yudho berharap industri kripto di Indonesia dapat tumbuh lebih baik lagi. Ia menyebutkan nilai transaksi kripto di Indonesia pada Oktober 2023 mencapai 104,9 triliun rupiah, dengan jumlah investor naik menjadi 18,06 juta.
Namun, angka ini masih lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022, di mana transaksi mencapai Rp 306,4 triliun. Meskipun ada tantangan di pasar, Tokocrypto tetap dalam kondisi perusahaan yang sehat, stabil, dan profit.
Jumlah Pengguna
Transaksi di platform Tokocrypto naik 40% dalam dua kuartal terakhir 2023, termasuk peningkatan jumlah trader aktif dan pengguna baru. Hal ini menunjukkan perusahaan telah mampu mengatasi tantangan industri dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan profitabilitas.
Data terkini menunjukkan jumlah pengguna terdaftar di Tokocrypto mencapai lebih dari 3,2 juta investor dengan transaksi Tokocrypto dalam satu tahun terakhir ini juga menunjukkan tren positif.
Seiring dengan pasar kripto yang mulai tumbuh kembali, Tokocrypto mencatatkan pertumbuhan dengan rata-rata daily trading volume mencapai lebih dari kurang lebih rata-rata USD 18.000 atau sekitar Rp 277 juta per hari.
Advertisement