Liputan6.com, Jakarta Pakar kripto melihat kemungkinan yang terjadi pada momen halving Bitcoin (BTC) beberapa pekan ke depan. Biasanya, halving membuat harga Bitcoin melambung. Lantas, bagaiamana dengan kali ini?
Interim Country Manager Luno Indonesia, Aditya Wirawan mencatat Bitcoin sudah mengalami 3 kali halving sejak penerbitannya. Ketiganya berhasil mengerek harga Bitcoin, namun menurutnya, tidak ada jaminan ada kesamaan dampak di halving kali ini.
Baca Juga
“Mekanisme Halving telah diatur dalam algoritma yang ada di jaringan Bitcoin sebagai langkah untuk mengurangi inflasi. Tidak ada jaminan dan tidak ada yang bisa memprediksi apakah harga Bitcoin akan turun, naik atau tetap sama setelah halving di bulan April ini," jelas Aditya dalam keterangannya, Selasa (16/4/2024).
Advertisement
Ketiga
Halving Bitcoin ketiga terjadi di bulan Mei 2020 dan dua halving sebelumnya menyebabkan kenaikan harga yang dramatis. Namun, rally Bitcoin ke harga tertinggi baru yang belum lama terjadi telah menunjukkan siklus halving kali ini berbeda dengan siklus-siklus sebelumnya.
Bahkan kemungkinan disebabkan karena meningkatnya ketertarikan investor institusional akibat persetujuan ETF Bitcoin di AS. Menurutnya, banyak analis yang juga meyakini bahwa halving tidak banyak berdampak pada harga Bitcoin.
“Siklus kali ini sudah terlihat berbeda dengan siklus-siklus sebelumnya di mana Bitcoin untuk pertama kalinya dalam sejarah menguji harga tertinggi baru menjelang halving,” kata dia.
“Bahkan jika Anda meyakini bahwa halving merupakan faktor pendorong utama dari kenaikan harga Bitcoin, tidak ada jaminan bahwa hal ini akan terus terjadi di masa depan,” jelas Aditya.
Catatan Halving Bitcoin
Informasi, ketika halving pertama terjadi di tahun 2012, Bitcoin dihargai senilai USD 12. Setelah peristiwa halving pertama tersebut, harga BTC melonjak naik ke kisaran USD 1.000 di akhir 2013.
Kemudian, halving kedua terjadi pada tanggal 9 Juli 2016 di mana bitcoin dihargai di kisaran USD 640. Kemudian, pada Juli 2017, harga Bitcoin naik ke level USD 2.550.
Slanjutnya, halving ketiga terjadi pada tanggal 11 Mei 2020, di mana Bitcoin dipertukarkan di level USD 8.750. Satu tahun kemudian, harga Bitcoin melonjak hingga mencapai USD 62.000.
"Selain fluktuasi harga, halving tidak berdampak apapun terhadap jumlah dan sifat Bitcoin yang Anda miliki. Halving hanya berdampak pada imbalan yang akan diterima penambang Bitcoin," jelas Aditya.
Pada halving pertama di tahun 2012, hanya terdapat 43.000 alamat Bitcoin. Pada halving kedua di tahun 2016, terdapat tujuh juta alamat dan kini telah terdapat lebih dari 46 juta alamat Bitcoin yang berisi lebih dari US$1 di dalamnya.
Advertisement