Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Norwegia akan memberlakukan undang-undang pusat data yang menargetkan operasi penambangan mata uang kripto, yang ilegal di negara tersebut.
Menteri Digitalisasi Norwegia, Karianne Tung menjelaskan pemerintah akan mengajukan undang-undang yang mewajibkan registrasi dan data lainnya dari pengguna pusat data di Tanah Air.
Baca Juga
Undang-undang tersebut akan memaksa operator untuk mengungkapkan siapa yang mengelola dan layanan apa yang ditawarkan di setiap pusat data di Norwegia.
Advertisement
Menteri Energi Norwegia, Terje Aasland menjelaskan tujuan sebenarnya dari proyek hukum baru ini adalah untuk mempertahankan aktivitas tertentu di luar negeri, termasuk penambangan mata uang kripto.
“Hal ini terkait dengan emisi gas rumah kaca yang besar, dan merupakan contoh jenis bisnis yang tidak kita inginkan di Norwegia,” kata Tung, dikutip dari Bitcoin.com, Minggu (21/4/2024).
Tak Tertarik
Aasland menjelaskan beberapa operator penambangan mata uang kripto telah menetap di bagian utara negara itu karena biaya energi yang murah. Namun, ia merinci bahwa Norwegia tidak tertarik menjadi tuan rumah bagi para aktor pencari energi murah tersebut.
“Mereka tidak diterima di Norwegia. Kami ingin aktor-aktor serius yang penting bagi masyarakat, dan industri komputer yang melayani masyarakat juga penting bagi kami,” tegasnya.
Meskipun demikian, Norwegia masih membutuhkan industri pusat data, namun industri yang lebih terkendali. Hal ini diutarakan Tung yang menilai pemerintah harus melakukan kontrol intensif terhadap industri data center.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rudal Israel Serang Iran, Harga Bitcoin Kembali Perkasa
Pasar kripto dan Bitcoin masih dalam masa konsolidasi menjelang momen halving pada 20 April mendatang. Ada beberapa faktor untuk penurunan harga Bitcoin akhir-akhir ini.
Utamanya adalah konflik geopolitik yaitu serangan balik Israel kepada Iran yang mempengaruhi pasar kripto secara keseluruhan. Ketidakpastian geopolitik dapat menyebabkan pergerakan harga yang lebih volatil.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, harga Bitcoin sempat terkoreksi 5,2 persen pada Jumat, 19 April 2024 pagi dan sempat menyentuh USD 59.000 atau setara Rp 960 juta (asumsi kurs Rp 16.276 per dolar AS), usai laporan ledakan di bandara Iran memicu penerbangan ke tempat yang lebih aman, sehingga menenggelamkan aset-aset berisiko.
Namun pada Jumat siang menjelang sore, harga Bitcoin kembali berhasil bangkit dengan menguat 5,31 persen dalam sehari dan kini kembali diperdagangkan di kisaran USD 64.500 atau setara Rp 1,04 miliar.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan investor di pasar kripto saat ini sangat menantikan momen halving Bitcoin yang akan datang, yang dijadwalkan terjadi sekitar tanggal 20 April.
“Secara tren, halving ini telah meningkatkan harga, namun dengan harga BTC yang baru-baru ini mencapai titik tertinggi dalam sejarah, keraguan muncul akan terjadi buy the rumor, sell the news,” kata Fyqieh kepada Liputan6.com, Jumat (19/4/2024).
Faktor penekan utama lainnya di balik penurunan belakangan ini adalah pasar kripto ini dipengaruhi oleh angka penjualan ritel AS yang lebih kuat dari perkiraan pada Maret, yang memperkuat keyakinan The Fed tidak mungkin menurunkan suku bunga secara terburu-buru pada tahun ini.
Kepanikan investor berpotensi membuat aset BTC berpotensi turun. Ada baiknya untuk saat ini wait and see terlebih dahulu. Atau jika memang ingin akumulasi aset seperti bitcoin, mungkin bisa mulai DCA (Dollar Cost Averanging) untuk mengurangi volatilitas bitcoin di masa dekat dekat ini.
Pengaruh The Fed
Penurunan Bitcoin juga dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik dan sikap hawkish The Fed yang belum memberikan sinyal penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Selain itu, sentimen Halving Bitcoin biasanya menghasilkan kenaikan harga yang signifikan karena berkurangnya pasokan Bitcoin baru yang ditambang, sementara permintaan tetap atau meningkat.
Halving juga berpotensi mendorong bull run yang dapat mempengaruhi pasar kripto secara keseluruhan. Namun, pola yang mirip dengan halving sebelumnya mungkin terjadi, termasuk koreksi harga yang signifikan sebelum kenaikan harga yang stabil.
Teknikal
Secara teknikal, Bitcoin saat ini berpotensi untuk mengalami bullish dalam 1-2 minggu ke depan karena ada sentimen besar yaitu Bitcoin halving yang berpotensi terjadi pada tanggal 20 April 2024.
Bitcoin diprediksi secara jangka pendek bisa menyentuh ke harga USF 67.775. Namun, jika Bitcoin bergerak dibawah harga USF 60.000, maka BTC bisa berpotensi turun ke USF 58.000.
Advertisement