Sukses

Harga Kripto Koin Meme Terus Melemah, Ada Apa?

Penurunan di bawah USD 0,1430 akan menyulitkan koin meme DOGE mencapai level USD 0,1288.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan perlambatan pasar yang meluas, mata uang kripto koin meme kesulitan untuk mencapai pemulihan.

Melansir Coinpedia, Senin (29/4/2024) di bawah perlambatan pasar, koin meme terbesar, yaitu DOGE, mengalami peningkatan pasokan secara teratur. Hal ini mengarah ke garis tren resistensi dan gelombang sekunder yang kuat sehingga memicu penurunan.

Jika momentum bullish melonjak, harga koin meme DOGE diprediksi mencapai angka USD0.185 atau level Fibonacci berbasis tren 50%. Di sisi lain, penurunan di bawah USD 0,1430 akan menyulitkan aset kripto tersebut mencapai level USD 0,1288.

Setelah Dogecoin, Shiba Inu (SHIB) memegang posisi paling dominan kedua di pasar kripto koin meme. Dengan kapitalisasi pasar USD 14.80 miliar, harga SHIB telah turun 22% dalam tujuh hari terakhir.

Jika reli pembalikan menyebabkan penembusan bullish, harga SHIB diprediksi mencapai angka USD 0.00004382. Pada sisi negatifnya, terobosan mungkin akan mendorong mata uang kripto tersebut ke kisaran USD 0,00001833.

Sementara koin meme lainnya, PEPE tengah  berjuang untuk lonjakan pasca-pengujian ulang.

Gagal melampaui level Fibonacci 50% di USD 0,000007662 dan zona resistensi USD0,0000080, PEPE menunjukkan penurunan harian sebesar 4,19%.

Hal itu mengingat pembalikan bullish pada koin meme teratas memberikan momentum tambahan bagi PEPE, lompatan melampaui USD 0,0000080 mungkin saja terjadi. Dalam kasus seperti itu, tren naik bisa mencapai angka USD 0,000010.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Harga Kripto Hari Ini 29 April 2024: Bitcoin Cs Tergelincir ke Zona Merah

Harga Bitcoin dan jajaran kripto teratas terpantau melemah, memasuki awal pekan pada Senin, 29 April 2024.  Sebagian besar kripto jajaran teratas terpantau berada di zona merah.

Mengutip data dari Coinmarketcap, Senin (29/4/2024) harga kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) hari ini melemah 4,27% dalam 24 jam, saat ini di level Rp 1.026.296.541,32.

Sementara itu, Etherum (ETH) terpantau melemah atau di zona merah, turun ke 0,29% dalam 24 jam dan saat ini senilai Rp 53.195.622,84.

Kripto Stablecoin Tether (USDT) terlihat melemah 0,78% dalam 24 jam dan saat ini berada di angka Rp 16.245,63.

Binance coin (BNB), melemah 0,58% dalam sehari dan saat ini di harga Rp 9.750.434,19.

Berikutnya, kripto Solana (SOL) yang mencatat pelemahan 3,32% dalam 24 jam, kini dipatok Rp 2.243.244,54 Sedangkan USD Coin (USDC) menurun 0,78% dan dibanderol Rp 16.257,99.

Adapun XRP melemah 2,27% dan saat ini seharga Rp 8.327,76. Koin Meme Dogecoin (DOGE) mengalami pelemahan 1,48% dalam 24 jam, saat ini bernilai Rp 2.392,03.

Urutan terakhir, adalah kripto Toncoin (TON) yang berada di zona merah dengan penurunan 0,37% menjadi Rp 88.243,11 dan Cardano (ADA) melemah 2,64% menjadi Rp 7.492,51.

3 dari 4 halaman

Kapitalisasi Pasar Kripto Global Sentuh Rp 38.264.92 Triliun

Coinmarketcap mencatat, kapitalisasi pasar kripto global saat ini mencapai Rp 38.264.92 triliun, penurunan 0,42%.

"Volume pasar kripto total selama 24 jam terakhir adalah Rp 822,68 triliun, yang membuat penurunan 7,03%. Volume total di DeFi saat ini Rp 78,82 triliun, 9,58% dari total volume pasar kripto 24 jam," tulis Coinmarketcap.

Volume semua koin stabil sekarang Rp 738,1 triliun, yang merupakan 89,72% dari total volume pasar kripto 24 jam. Dominasi Bitcoin saat ini 52,87%, turun 0,09% sepanjang hari.

4 dari 4 halaman

Investor Institusional Kanada Makin Gandrungi Kripto

Sebelumnya diberitakan, menurut laporan terbaru yang dilakukan oleh firma akuntan publik KPMG, investor institusional di Kanada secara signifikan meningkatkan eksposur mata uang kripto mereka tahun lalu dibandingkan dengan kenaikan sebelumnya.

Dilansir dari Coinmarketcap, Sabtu (27/4/2024), dalam survei tersebut, yang menerima 65 tanggapan dari investor institusi dan organisasi jasa keuangan, menemukan bahwa hampir 40% peserta melaporkan memiliki paparan langsung atau tidak langsung terhadap aset kripto pada 2023, naik dari 31% dibanding dengan studi KPMG pada 2021.

Dari responden, 31 orang diidentifikasi sebagai investor institusi yang mengelola aset lebih dari USD 500 juta atau setara Rp 8 triliun (asumsi kurs Rp 16.191 per dolar AS), sedangkan 34 sisanya adalah organisasi jasa keuangan.

Survei tersebut mengungkapkan sepertiga investor institusional telah mengalokasikan 10% atau lebih portofolio mereka ke aset kripto, menunjukkan peningkatan dari seperlima dua tahun lalu.

Survei tersebut menyoroti pasar yang semakin matang dan peningkatan infrastruktur penyimpanan sebagai faktor utama yang mendorong investor institusi untuk berinvestasi dalam aset kripto.

Selain itu, perusahaan keuangan yang memperluas penawaran mereka menyebutkan peningkatan permintaan klien terhadap layanan aset kripto sebagai faktor signifikan.

Laporan tersebut juga mengungkapkan setengah dari investor institusional yang disurvei memiliki eksposur terhadap aset kripto melalui ETF Kanada, perwalian tertutup, atau produk teregulasi lainnya.

Selain itu, 58% peserta mempunyai eksposur melalui pasar saham, seperti Galaxy Digital di Bursa Efek Toronto, yang meningkat dari 36% pada 2021.

Eksposur melalui pasar derivatif juga mengalami peningkatan yang signifikan, dengan 42% investor institusi menerima eksposur dibandingkan dengan 14% pada 2021. Satu-satunya penurunan terjadi pada perusahaan modal ventura atau dana lindung nilai, turun menjadi 25% dari tahun sebelumnya sebesar 29%.

Â