Sukses

600 Perusahaan Keuangan AS Tanam Duit di ETF Bitcoin Spot

Manajemen Milenium muncul sebagai investor terbesar di ETF BTC, setelah mengalokasikan dana sebesar USD 1,9 miliar atau setara Rp 30,3 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari 600 perusahaan keuangan telah berinvestasi besar dalam ETF Bitcoin Spot. Hal ini terungkap dalam pengajuan perusahaan keuangan mereka yang diserahkan ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) selama seminggu terakhir. 

Dikutip dari Coinmarketcap, Kamis (23/5/2024), menurut data yang diungkapkan, perusahaan investasi profesional telah menyatakan kepemilikan ETF Bitcoin sebesar USD 3,5 miliar atau setara Rp 55,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.694 per dolar AS). 

Perusahaan aset manajemen Milenium muncul sebagai investor terbesar di ETF BTC, setelah mengalokasikan dana sebesar USD 1,9 miliar atau setara Rp 30,3 triliun.

Diikuti oleh Schonfeld Strategic Advisors, dana lindung nilai yang mengelola aset senilai USD 13 miliar, dengan investasi besar sebesar USD 248 juta pada ETF BlackRock dan tambahan USD 231,8 juta pada dana Fidelity, dengan total USD 479 juta.

Morgan Stanley, salah satu lembaga keuangan terkemuka, telah mengungkapkan investasi besar sebesar USD 269,9 juta di GBTC, memperkuat posisinya sebagai salah satu pemegang GBTC terbesar. 

Aristeia Capital, manajer aset alternatif, telah mengungkapkan investasi USD 163,4 juta di IBIT. Raksasa keuangan lainnya seperti JPMorgan, Wells Fargo, UBS, BNP Paribas, dan Royal Bank of Canada juga masuk dalam daftar investor. 

Meskipun beberapa minggu terakhir terjadi perlambatan arus masuk yang signifikan, ETF Bitcoin spot mengalami permintaan yang sangat besar dalam tiga bulan pertama setelah peluncurannya pada pertengahan Januari.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 3 halaman

Bappebti Gencar Lakukan Literasi Aset Kripto, Sasar Gen Z

Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) terus menggencarkan literasi aset kripto, kali ini kepada mahasiswa dan komunitas komedi tunggal (stand-up comedy) di Surabaya selama dua hari 17—18 Mei 2024.

Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman terkait kripto kepada generasi muda. Hal ini mengingat sebanyak 23,7 persen pelanggan aset kripto 2023 berasal dari kalangan mahasiswa.

“Literasi aset kripto kali ini dilakukan di kalangan mahasiswa dan komunitas komedi tunggal di Surabaya. Rangkaian kegiatan diawali dengan kompetisi komedi tunggal dilanjutkan literasi aset kriptoyang disajikan dalam bentuk kuliah umum di Universitas Airlangga (Unair) pada esok harinya," kata Sekretaris Bappebti Olvy Andrianita, dalam keterangannya, dikutip Rabu (22/5/2024).

Ia menjelaskan, kegiatan literasi aset kripto di Surabaya merupakan salah satu agenda Bulan Literasi Kripto (BLK) 2024. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Bappebti bersama PT Pintu Kemana Saja (PINTU),Unair, dan komunitas komedi tunggal Stand-Up Indo Surabaya.

“Kami mengapresiasi kegiatan literasi aset kripto di Surabaya. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan generasi muda sehingga cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi daninformasi. Sebab, penguatan ekonomi dan perdagangan tidak akan terlepas dari perkembangan teknologi, termasuk aset kripto," ujar Olvy.

3 dari 3 halaman

Semakin Marak

Olvy menyampaikan, bahwa perdagangan aset kripto di Indonesia semakin marak sejak terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 99 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Aset Kripto (Crypto Asset).

Permendag 99/2018 ini kemudian diturunkan ke dalam peraturan-peraturan teknis, antara lain Peraturan Bappebti (Perba) Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Perba Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto di Bursa Berjangka.

Video Terkini