Sukses

Harga Kripto Hari Ini 25 Mei 2024: Bitcoin Melesat, Ethereum Lesu

Mayoritas harga kripto jajaran teratas bergerak di zona hijau, Sabtu, 25 Mei 2024. Bahkan harga bitcoin naik 1 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Harga kripto jajaran teratas berada di zona hijau pada perdagangan Sabtu (25/5/2024). Harga bitcoin bahkan menguat hingga 1 persen.

Berdasarkan data Coinmarketcap.com, harga kripto kapitalisasi pasar terbesar bitcoin (BTC) melonjak 1,35 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga bitcoin melambung 2,64 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 68.642 atau sektiar Rp 1,1 miliar (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.034).

Sementara itu, harga Ethereum (ETH) merosot 2,62 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga Ethereum meroket 20,03 persen. Kini, harga Ethereum berada di posisi USD 3.717 atau sekitar Rp 59,60 juta.

Harga binance coin (BNB) naik tipis 0,10 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BNB melesat 3,72 persen. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 600,91.

Sementara itu, harga kripto solana (SOL) anjlok 3,76 persen dalam 24 jam terakhir. Harga solana terpangkas 2,6 persen selama sepekan terakhir. Harga solana kini berada di posisi USD 166,94.

Harga XRP naik 1,28 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga XRP bertambah 2,43 persen. Saat ini, harga XRP berada di posisi USD 0,5357.

Harga dogecoin (DOGE) melejit 2,85 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga DOGE meroket 5,32 persen. Kini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,1633.

Harga toncoin (TON) naik 1,11 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga TON terpangkas 3,64 persen. Saat ini, harga toncoin berada di posisi USD 6,33.

Di sisi lain, harga cardano (ADA) melemah 1,27 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga cardano terbenam 4,44 persen. Saat ini, harga cardano berada di posisi USD 0,4608.

Harga kripto hari ini seperti stablecoin tether (USDT) naik 0,03 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga tether susut 0,06 persen. Kini, harga USDT berada di posisi USD 0,9999.

Harga USDC berada di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Demikian juga selama sepekan terakhir, harga USDC kini berada di posisi USD 1,00.

Kapitalisasi pasar kripto global naik 0,34 persen dalam sehari menjadi USD 2,55 triliun.

2 dari 4 halaman

Pasokan Energi Terbatas, Venezuela Larang Penambangan Kripto

Sebelumnya, pihak berwenang Venezuela melakukan operasi untuk mengawasi aktivitas pelanggan yang terhubung ke jaringan listrik nasional, termasuk penambang mata uang kripto, termasuk Bitcoin.

Dikutip dari News.bitcoin.com, Kamis (22/5/2024) Kementerian Tenaga Listrik Nasional Venezuela mengatakan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk memutuskan semua penambangan kripto dari sistem kelistrikan, untuk mencegah tingginya permintaan energi di negara itu.

Gubernur negara bagian Carabobo, Rafael Lacava memimpin serangkaian tindakan yang berujung pada penyitaan lebih dari 11,000 ASIC dan pemutusan sejumlah penambangan kripto dalam jumlah yang belum ditentukan.

Tindakan-tindakan tersebut akan fokus pada pengurangan energi yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan terkait kripto. Langkah tersebut dilakukan lantaran Venezuela terus menghadapi pemadaman listrik akibat kekurangan pasokan imbas situasi iklim dan sanksi.

Gubernur Lacava menyatakan para penambang tidak dapat melanjutkan operasinya sementara masyarakat umum menghadapi gangguan energi yang terus menerus.

Namun, pihak berwenang tidak menjelaskan apakah tindakan ini bersifat definitif atau akan diterapkan seiring penyesuaian sistem kelistrikan nasional untuk menghasilkan lebih banyak energi.

Gubernur Lacava menyatakan bahwa lebih banyak lagi penambangan Bitcoin akan terputus dan langkah-langkah lain, termasuk perintah eksekutif nasional untuk mengurangi konsumsi energi lembaga-lembaga negara, akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.

Tindakan ini memberikan wawasan tentang industri penambang kripto di Venezuela setelah pemutusan beberapa peternakan penambangan bitcoin ketika Sunacrip, pengawas kripto nasional, dikaitkan dengan skema korupsi yang melibatkan penjualan minyak yang dikenai sanksi untuk mata uang kripto.

 

3 dari 4 halaman

Disanksi AS, Perusahaan Minyak Venezuela Mau Dibayar Pakai Kripto

Venezuela sedang bersiap untuk meningkatkan ketergantungan salah satu industri utamanya pada pembayaran kripto dan stablecoin.

Dilansir dari Bitcoin.com, Minggu (28/4/2024), menurut laporan, PDVSA, perusahaan minyak milik negara Venezuela akan siap untuk meningkatkan jumlah pembayaran yang diterima dalam kripto USDT. Langkah ini dipengaruhi oleh penerapan kembali sanksi sepihak AS terhadap negara tersebut.

Sebuah kantor berita internasional menyatakan sejak tahun lalu, perusahaan telah mulai menggunakan kripto USDT, stablecoin yang dipatok dalam dolar sebagai bagian dari mata uang pembayaran yang diterima.

Namun, pemberlakuan kembali sanksi oleh pemerintah AS telah mempercepat proses ini, dengan PDVSA beralih ke model kontrak yang kini mengharuskan lebih dari separuh pembayaran setiap pengiriman dilakukan menggunakan USDT.

Selain itu, PDVSA akan mewajibkan perusahaan yang mengadopsi kontrak semacam ini untuk mendaftar ke database internalnya dan memberikan bukti mereka memiliki mata uang kripto yang diperlukan untuk menyelesaikan pembayaran, menurut sumber lain.

Tindakan pencegahan ini mungkin berasal dari skema pencucian uang dan penggelapan yang baru-baru ini terungkap yang melibatkan pembayaran kripto untuk pengiriman minyak yang tidak terdaftar.

 

4 dari 4 halaman

Hindari Sanksi AS

Skema ini melibatkan beberapa mantan anggota tingkat tinggi pemerintah Venezuela, termasuk mantan menteri perminyakan Tareck El Aissami dan Joselit Ramirez, mantan kepala pengawas mata uang kripto Venezuela Sunacrip, keduanya saat ini ditangkap.

Meskipun masih belum ada informasi mengenai jumlah uang yang digelapkan dan kemudian dicuci menggunakan kripto sebagai alatnya, laporan sebelumnya menunjukkan setidaknya USD 20 miliar atau setara Rp 322,7 triliun telah dikurangkan dari kas publik.

Dugaan penggunaan USDT untuk menghindari sanksi AS telah menggerakkan komunitas cryptocurrency karena konsekuensi tersiratnya. Namun, Tether berjanji untuk menegakkan sanksi AS bila diperlukan.

Â