Liputan6.com, Jakarta - Platform trading kripto, Nanovest menyoroti dua aset kripto terbesar saat ini, yaitu Bitcoin dan Ethereum. Baru-baru ini, harga Bitcoin di prediksi akan naik hingga mencapai USD 150.000. Sedangkan harga Ethereum (ETH) diprediksi akan sentuh angka USD 8.000.
Kenaikan ini terutama dipicu oleh beberapa peristiwa sepanjang minggu ini, salah satunya adalah pernyataan analis pasar dari Standard Chartered Bank, Geoffrey Kendrick.
Baca Juga
Kendrick menyampaikan pandangan bullis terhadap Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) dimana aliran masuk yang signifikan ke ETH Bitcoin spot akan mendorong kenaikan harga BTC di akhir tahun 2024. Standard Chartered juga menambahkan target terhadap ETH kini berada di angka 116% di bawah angka harga smart contract.
Advertisement
“Sebelumnya persetujuan ETF Ethereum spot oleh SEC juga menjadi sorotan utama, pasalnya keputusan tersebut dianggap bisa menjadi langkah strategis yang menguntungkan karena dapat memberikan akses lebih luas kepada investor dan meningkatkan likuiditas pasar kripto secara keseluruhan,” kata Nanovest dalam paparan tertulis, dikutip Minggu (2/5/2024).
“Keputusan ini juga akan berpengaruh terhadap nilai tukar Ethereum di masa depan, dimana dorongan positif ini dapat menjadi penanda era baru bagi investor yang mencari eksposur terhadap aset digital melalui instrumen yang lebih tradisional dan diatur. Aktivitas pembelian pun diharapkan akan meningkat baik di bursa terpusat maupun bursa berbasis blockchain,” lanjutnya.
Nanovest, yang mengutip laporan The Motley Fool menjelaskan, kombinasi dari persetujuan ETF spot serta Bitcoin Halving juga dapat memberi pengaruh kuat terhadap harga Bitcoin dan Ethereum, disertai dengan altcoin lainnya sepanjang tahun ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Altcoin
Pemicu bullish altcoin lain adalah pengesahan Undang-Undang Inovasi Keuangan dan Teknologi untuk Abad ke-21 (FIT21) yang bertujuan untuk memperjelas otoritas mana yang memiliki kendali atas sektor kripto, sehingga sektor ini aman tanpa mengakibatkan pertumbuhannya melambat, katanya.
“Hal ini juga menjadi tonggak legislatif yang signifikan dalam regulasi aset kripto,” sambung Nanovest.
Dari berbagai prediksi tersebut hal ini dinilai cukup masuk akal, kata Gerald Logor, Head of Business Intelligence Nanovest.
“Jika dilihat dalam 90 hari terakhir, trend kenaikan dari trading volume BTC atau ETH di aplikasi Nanovest meningkat lebih dari 70% dibandingkan trend harian di awal tahun 2024,” ujar Gerald Logor.
Meningkatnya trend ini menjadikan Nanovest sebagai aplikasi investasi dengan koin kripto terlengkap bisa menjadi salah satu pilihan terbaik untuk para investor di Indonesia.
Dilengkapi lebih dari 600 pilihan aset kripto rare dan up-to-date, pengguna juga dapat memulai investasi hanya dengan modal yang kecil yaitu cukup dengan 5000 rupiah.
Advertisement