Sukses

Pasar Kripto Berhasil Bangkit Meski Dibayangi Sentimen Negatif

Pasar kripto mengalami sedikit pemulihan, namun harga Bitcoin (BTC) tetap berada di bawah tekanan karena pelaku pasar bersiap menghadapi data inflasi AS dan kontrak derivatif kripto yang akan berakhir pada Jumat.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto mengalami sedikit pemulihan, namun harga Bitcoin (BTC) tetap berada di bawah tekanan karena pelaku pasar bersiap menghadapi data inflasi AS dan kontrak derivatif kripto yang akan berakhir pada Jumat. 

Altcoin teratas, seperti Ethereum (ETH) juga menghadapi tekanan karena melemah terhadap harga BTC, dengan dominasi Bitcoin kembali naik di atas 53%. 

Trader Tokoccrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan Investor kini fokus pada Personal consumption expenditures (PCE) dan angka inflasi PCE inti, yang merupakan indikator pilihan The Fed untuk mengukur inflasi AS secara keseluruhan. 

“Wall Street memperkirakan inflasi PCE akan lebih rendah dari perkiraan. Pasar memperkirakan inflasi PCE tahunan akan berada pada tingkat yang sama yaitu 2,7% seperti bulan lalu. Sementara itu, inflasi PCE MoM juga diperkirakan sebesar 0,3%, serupa dengan bulan sebelumnya,” kata Fyqieh dalam siaran pers, Sabtu (1/6/2024).

Fyqieh menjelaskan, inflasi PCE inti tahunan dan bulanan akan tetap pada level yang sama yaitu 2,8% dan 0,3%, sesuai perkiraan pasar. Meskipun angka inflasi PCE aktual yang stagnan akan berdampak positif bagi pasar, mengisyaratkan penurunan inflasi, bank-bank di Wall Street memperkirakan poros inflasi akan mendorong reli pasar. 

Indeks dolar AS (DXY) melemah mendekati 104,70 setelah naik berturut-turut dalam beberapa hari terakhir. Pertumbuhan PDB AS direvisi lebih rendah menjadi 1,3% di Triwulan ke-1, sejalan dengan ekspektasi, terutama karena belanja konsumen yang lebih lambat. 

“Sementara itu, imbal hasil Treasury AS 10-tahun turun menuju 4,55%, turun dari level tertinggi empat minggu di 4,61% yang dicapai kemarin karena pasar terus menilai data terbaru sebagai petunjuk mengenai prospek kebijakan The Fed,” jelasnya.

 

2 dari 3 halaman

Kenaikan Suku Bunga

Khususnya, Presiden The Fed, Minneapolis Neel Kashkari menyatakan bahwa sikap kebijakan saat ini bersifat restriktif namun menekankan para pejabat belum sepenuhnya mengesampingkan kenaikan suku bunga tambahan. 

Penurunan lebih lanjut pada DXY dan imbal hasil treasury dapat membawa pemulihan harga BTC karena tekanan inflasi mereda. Laporan CPI memberikan momentum bullish yang sangat dibutuhkan untuk Bitcoin dan pasar secara keseluruhan, dengan para investor mengharapkan hasil serupa setelah data PCE. 

Harga BTC melonjak 2% dalam 24 jam terakhir, dengan harga saat ini diperdagangkan mendekati USD 68.500. Harga terendah dan tertinggi 24 jam masing-masing adalah USD 67.118 dan USD 69.500. Selain itu, volume perdagangan telah meningkat sebesar 10% dalam 24 jam terakhir, menunjukkan minat di kalangan investor dan trader.

 

3 dari 3 halaman

Crypto Fear & Greed Index

Sentimen Crypto Fear & Greed Index menunjukkan level Greed pada 73 poin, posisi ini tidak mengalami perubahan sejak Kamis lalu. Hal ini menunjukkan bahwa pasar masih optimis dan para investor cenderung lebih bersemangat untuk membeli daripada menjual aset mereka. 

Ketidakberubahannya indeks ini juga mengindikasikan stabilitas dalam sentimen positif di kalangan pelaku pasar, meskipun ada fluktuasi harga yang biasa terjadi di pasar cryptocurrency. Dengan level Greed yang tinggi, ada potensi harga aset digital bisa terus naik dalam jangka pendek, karena minat beli yang kuat dari para investor.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi. 

Video Terkini