Sukses

Harga Kripto Hari Ini 3 Juni 2024: Mayoritas Koin Parkir di Zona Merah

Harga kripto jajaran teratas bervariasi pada Senin, 3 Juni 2024. Namun, harga bitcoin naik tipis 0,2 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Senin (3/6/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik tipis 0,23 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 0,88 persen sepekan.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 67.889 atau setara Rp 1,10 miliar (asumsi kurs Rp 16.225 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) kembali melemah. ETH merosot 0,92 persen sehari terakhir dan 1,0 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 61,47 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 0,27 persen dan 0,34 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 9,79 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA turun 1,21 persen dalam 24 jam terakhir dan 3,01 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 7.249 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali melemah. SOL anjlok 1,98 persen dalam sehari dan 0,18 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,65 juta per koin. 

XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP turun 1,10 persen dalam 24 jam dan 3,00 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.353 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE ambles 2,12 persen dan 5,71 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 2.555 per token.

Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,53 triliun atau setara Rp 41.125 triliun. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 5 halaman

Tanam Duit di Perusahaan Kripto Nu Holdings Ltd, Berkshire Hathaway Raih Untung Besar

Sebelumnya, banyak miliarder dunia terutama yang bermain di sektor pasar modal menyangsikan aset baru bernama kripto. Tak hanya miliarder, para petinggi lembaga keuangan hingga pimpinan negara pun masih banyak yang menolak keberadaan kripto. 

Salah satunya miliarder dan juga petinggi salah satu lembaga keuangan besar yang masih belum bisa menerima aset kripto adalah Warren Buffett. Pria ini skeptis terhadap Bitcoin dan mempertahankan sudut pandang kritisnya terhadap mata uang kripto.

Namun ternyata, di balik penolakan Warren Buffett terhadap Bitcoin ini perusahaan investasinya yaitu Berkshire Hathaway Inc justru mampu meraup keuntungan finansial melalui investasi di perusahaan kripto fintech Brasil Nu Holdings Ltd.

Dikutip dari dari Yahoo Finance, Minggu (2/6/2024), Warren Buffett secara terbuka telah mengkritik Bitcoin di berbagai kesempatan. Ia menyebut aset kripto tersebut sebagai racun tikus. Namun di luar hujatan itu Berkshire Hathaway telah meraup keuntungan signifikan melalui kepemilikannya di Nu Holdings. 

Awalnya menginvestasikan USD 500 juta atau setara Rp 8,1 triliun (asumsi kurs Rp 16.235) dalam putaran pendanaan Seri G dan tambahan USD 250 juta atau setara Rp 4,05 triliun telah membuahkan hasil.

Nu Holdings, didirikan pada 2013, meluncurkan platform Nucripto pada 2022, memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan lebih dari 15 token. Kinerja perusahaan sangat mengesankan, dengan lonjakan pasar sebesar 100% pada 2023 dan kenaikan 50% pada awal 2024.

Keberhasilan investasi ini telah menempatkan Buffett dalam posisi yang sulit, karena kinerja Nu Holdings, yang naik hampir 125% tahun ini, sangat kontras dengan sikap negatifnya terhadap Bitcoin.

Sementara itu, Bitcoin sendiri mengalami tahun yang luar biasa pada 2024, secara signifikan mengungguli indeks seperti S&P 500.

 

3 dari 5 halaman

Pasar Dinamis

Memahami konteks yang lebih luas seputar keterlibatan Berkshire Hathaway dengan Nu Holdings dapat membantu menilai pentingnya perkembangan ini. Keberatan kuat Warren Buffett terhadap Bitcoin sudah ada sejak beberapa yang lalu. Dia secara konsisten menganggapnya sebagai aset non-produktif tanpa nilai intrinsik.

Paparan tidak langsung Buffett terhadap mata uang kripto melalui Nu Holdings menyoroti perubahan besar dalam strategi investasi. Seperti yang diberitakan awal tahun ini, peningkatan paparan Berkshire terhadap perusahaan yang berkecimpung di dunia kripto mungkin mencerminkan pasar yang dinamis.

Pada awal 2023, muncul laporan adopsi fintech global sedang meningkat. Tren ini menggarisbawahi mengapa Berkshire tetap berkomitmen terhadap investasi fintech meskipun ada keraguan pribadi dari Buffett.

Manajemen portofolio Buffett selalu menekankan profitabilitas jangka panjang dibandingkan tren pasar jangka pendek. Strategi ini mungkin menjelaskan mengapa Berkshire terus mendukung Nu Holdings meskipun pandangan Buffett mengenai Bitcoin dipublikasikan secara luas.

4 dari 5 halaman

Investasi Kripto di Indonesia Diprediksi Makin Moncer pada 2024, Ini Sebabnya

Sebelumnya, investasi pada aset kripto dinilai masih akan terus berkembang tahun ini. Mengingat sejumlah dukungan regulasi hingga perkembangan kripto internasional.

CEO Tokocrypto Yudhowo Rawis menilai prospek pasar kripto di 2024 terlihat cukup optimis dengan berbagai faktor pendukung. Penerimaan yang lebih luas dari regulator di berbagai negara dan adopsi yang meningkat dari institusi keuangan tradisional memberikan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan lebih lanjut.

"Inovasi teknologi dalam blockchain dan Decentralized Finance (DeFi) juga terus berkembang, membuka peluang baru bagi pasar kripto," ucap Yudho dalam keterangannya, Minggu (2/6/2024).

"Secara keseluruhan, pasar kripto di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat positif dengan potensi pertumbuhan yang besar di tahun 2024," imbuhnya.

Dia mengatakan, dengan dukungan regulasi yang lebih baik dan adopsi yang terus meningkat, industri kripto di Indonesia diprediksi mencapai torehan baru dan menjadi pemain penting di Asia Tenggara.

Meski begitu, tantangan tetap ada. Volatilitas harga kripto masih menjadi perhatian utama bagi banyak investor.

"Selain itu, isu keamanan, pencucian uang dan penipuan di dunia kripto juga perlu diatasi untuk menjaga kepercayaan investor," tegasnya.

Menurut dia, tren positif yang ada kali ini turut didukung oleh beberapa perkembangan penting di pasar global. Persetujuan ETF Bitcoin dan ETF Ethereum spot di Amerika Serikat serta perdagangan BTC dan ETH ETP (exchange-traded products) di Bursa Efek London menandai langkah signifikan dalam adopsi aset kripto oleh institusi keuangan tradisional.

 

 

5 dari 5 halaman

Likuiditas Makin Besar

Perubahan sikap regulator global, seperti Financial Conduct Authority (FCA) di Inggris yang kini lebih terbuka. Alhasil berpotensi mendorong lahirnya regulasi yang lebih ramah terhadap aset kripto di berbagai yurisdiksi, termasuk Indonesia.

“Dengan semakin banyaknya produk keuangan yang tersedia, seperti ETF dan ETP yang diperdagangkan di bursa internasional, serta regulasi yang lebih mendukung, investor merasa lebih percaya diri untuk melakukan transaksi. Ini mendorong likuiditas pasar dan menciptakan peluang baru bagi pertumbuhan nilai transaksi kripto di Indonesia,” jelas Yudho.

Yudho juga melihat regulasi yang lebih harmonis dan mendukung dapat menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan industri kripto. Dengan negara-negara seperti Amerika Serikat dan Hong Kong yang mulai mengatur produk kripto dengan lebih baik, ini membuka jalan bagi pertumbuhan pasar kripto yang lebih inklusif di berbagai negara.

"Ini juga merupakan harapan dari pelaku industri kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang akan mengawasi dan mengatur aset kripto pada awal tahun 2025 mendatang," pungkasnya.