Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Rabu (5/6/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih menguat. Bitcoin naik 2,34 persen dalam 24 jam dan 3,26 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 70.594 atau setara Rp 1,14 miliar (asumsi kurs Rp 16.286 per dolar AS). Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik 1,01 persen sehari terakhir dan 0,99 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 62,15 juta per koin.
Advertisement
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 8,65 persen dan 13,38 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 11,11 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA naik 0,56 persen dalam 24 jam terakhir dan 0,96 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 7.516 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali menguat. SOL naik 3,78 persen dalam sehari dan 1,75 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,79 juta per koin.
XRP terpantau kembali berada di zona hijau. XRP menguat 0,80 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 0,68 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.560 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE tumbuh 1,76 persen, tetapi masih melemah 2,33 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 2.628 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,61 triliun atau setara Rp 42.535 triliun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
44% Peserta Pemilu di AS Bakal Investasi Kripto Jika Penuhi Ini
Sebelumnya, Menurut survei baru oleh Grayscale yang dirilis pada Selasa, 28 Mei 2024, 44% peserta pemilihan di AS yang saat ini tidak memiliki kripto menunda pembelian sampai ada kebijakan peraturan yang lebih baik.
Dilansir dari Coinmarketcap, Rabu (5/6/2024), hal ini menunjukkan investasi baru yang besar dapat memasuki pasar kripto ketika pemerintah AS memperjelas pendirian peraturannya terhadap aset digital.
Grayscale mencatat dalam laporannya ada perubahan penting dalam minat dan persepsi mengenai kepemilikan mata uang kripto, yang menjadi topik yang semakin relevan seiring dengan semakin dekatnya pemilihan presiden AS pada 2024.
Jajak pendapat tersebut menemukan 65% responden memandang memegang Bitcoin sebagai investasi di masa depan teknologi blockchain, sementara 53% melihatnya sebagai cara membayar sesuatu secara digital atau mata uang digital.
Selain itu, 43% menganggap Bitcoin sebagai investasi spekulatif, dan 36% menganggapnya sebagai bentuk digital emas atau lindung nilai terhadap inflasi.
Di sisi lain, survei yang dilakukan oleh The Harris Poll sejak 30 April hingga 2 Mei mencakup tanggapan dari 1.768 orang dewasa yang berencana untuk memilih dalam pemilihan presiden mendatang.
Advertisement
Aset Digital
Temuan ini menggarisbawahi semakin pentingnya aset digital dalam lanskap politik, dengan 47% responden mengindikasikan mereka berharap untuk memasukkan mata uang kripto ke dalam portofolio investasi mereka di masa depan, naik dari 40% pada November.
Survei Grayscale juga menyoroti 41% responden lebih memperhatikan Bitcoin dan mata uang kripto lainnya karena ketegangan geopolitik, inflasi, dan melemahnya dolar AS, peningkatan yang signifikan dari 34% pada enam bulan sebelumnya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
60% Investor Kripto di Amerika Serikat Tak Paham Blockchain
Sebelumnya, berdasarkan temuan dari studi Preply, sekitar 40% investor kripto Gen Z di Amerika Serikat (AS) kurang percaya diri terhadap pengetahuan tentang kripto.
Dikutip dari laman Bitcoin.com, Senin (27/5/2024), kurangnya rasa percaya diri ini bahkan lebih terasa di kalangan milenial (35%) dan Gen X (32%). Studi tersebut juga mengungkapkan, 60% investor kripto AS "tidak tahu apa itu blockchain.”
Meskipun demikian, data menunjukkan 27% dari mereka yang belum pernah berinvestasi dalam kripto dan menyatakan minatnya untuk mengambil kelas untuk mempelajari lebih lanjut.
Jika dikelompokkan berdasarkan gender, penelitian ini menemukan 54% pria dan 53% wanita yang disurvei tertarik untuk belajar lebih banyak terkait kripto. Dalam hal minat generasi, Gen X memiliki proporsi individu tertinggi (57%) yang ingin belajar lebih banyak.
Gen Z, dengan 41% menyatakan minatnya untuk belajar tentang kripto, memiliki proporsi individu yang paling rendah yang mau belajar. Studi ini juga menemukan minat terhadap aset digital selain kripto bervariasi dari generasi ke generasi.
Misalnya, 12% generasi milenial yang disurvei melaporkan pernah berinvestasi pada token non-fungible (NFT), dibandingkan dengan hanya 4% generasi Baby Boomer.
Mengomentari temuan terkait minat investor kripto terhadap NFT dan metaverse, laporan survei menyatakan: “Hanya 42% responden survei menyatakan keyakinannya terhadap pemahaman mereka tentang NFT dan metaverse. Ini menunjukkan peluang untuk mengedukasi masyarakat tentang topik ini.
Hal ini juga dapat menjelaskan mengapa hanya 11% yang tertarik untuk berinvestasi di NFT, sementara 32% yang jauh lebih besar ingin bergabung dengan metaverse. Namun, laporan tersebut mencatat penduduk AS yang telah berinvestasi di NFT juga cenderung berinvestasi di kripto, menunjukkan ini mungkin merupakan langkah pertama untuk mengeksplorasi aset digital lainnya.
Advertisement