Liputan6.com, Jakarta - Jaringan Nervos menggambarkan dirinya sebagai ekosistem blockchain publik sumber terbuka dan kumpulan protokol. Dilansir dari situs resminya, Nervos memiliki kripto sendiri yaitu Nervos CKB atau sering disebut dengan Nervos coin.
Nervos CKB adalah lapisan 1 bukti kerja protokol blockchain publik dari Jaringan Nervos. Dalam lapisan Ini memungkinkan aset kripto apa pun untuk disimpan dengan keamanan sambil mengaktifkan kontrak pintar dan penskalaan pada lapisan 2.
Baca Juga
Hal tersebut bertujuan untuk menangkap nilai jaringan total melalui desain ekonomi kripto penyimpan nilai dan token asli Nervos. Nervos didirikan pada 2018 oleh sekelompok orang yang tergabung dalam beberapa komunitas seperti ETH Fans hingga pengembangan blockchain Cryptape.
Advertisement
Nervos memang dirancang untuk memungkinkan skalabilitas serta fleksibilitas tanpa batas dengan tidak mengurangi keamanan jaringan karena adanya arsitektur multi lapisan di dalamnya.
Jaringan Nervos terdiri dari sejumlah protokol dan inovasi penting untuk memiliki dokumentasi dan spesifikasi teknis yang jelas tentang desain dan implementasi protokol utama.
“Kami memulai dokumen ini dengan pemeriksaan mendetail tentang masalah yang dihadapi blockchain publik tanpa izin saat ini dan solusi yang ada untuk mencoba menyelesaikannya,” ungkap pihak Nervos dalam white paper proyeknya, seperti dikutip Jumat (7/6/2024).
“Kami kemudian memberikan panduan tingkat tinggi dari semua bagian Jaringan Nervos, dengan fokus pada bagaimana mereka bekerja sama untuk mendukung keseluruhan visi jaringan,” lanjut penjelasan Nervos.
Harga Nervos coin atau Nervos (CKB)
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat (7/6/20244), harga (CKB) adalah Rp 288,28 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 454,3 miliar
CKB melemah 2,09 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 108 dengan kapitalisasi pasar Rp 12,7 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 44,3 miliar CKB dari maksimal suplai 44,9 miliar koin.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Bitcoin Diramal Tembus USD 150.000 Jika Donald Trump Menang Pilpres AS
Sebelumnya, analis di bank ternama asal Inggris, Standard Chartered memperkirakan harga Bitcoin (BTC) akan menyentuh kisaran USD 150.000 jika Donald Trump memenangkan pemilu Amerika Serikat (AS) 2024.
“Saat kita mendekati pemilu AS, saya memperkirakan (harga Bitcoin) USD 100 ribu akan tercapai dan kemudian USD 150 ribu pada akhir tahun jika Trump menang," kata kepala riset valas dan aset digital Standard Chartered, Geoffrey Kendrick, dikutip dari Coindesk, Jumat (7/6/2024).
Kendrick melihat, BTC berada di jalur untuk menyentuh level aspirasi USD 150.000 karena dana yang diperdagangkan di bursa BTC (ETF) terus mengalami arus masuk yang signifikan.
"Saya tetap berpegang pada perkiraan saya pada akhir tahun 2024 sebesar USD 150K dan USD 200K pada akhir tahun 2025 untuk BTC," ungkap Kendrick.
“Sebelum itu, jika data gaji besok baik-baik saja, saya perkirakan rekor tertinggi baru akan dicapai pada akhir pekan," bebernya.
Advertisement
Naik Sejak Mei 2024
Pada Kamis, 6 Juni 2024, pedagang kripto di Polymarket menentukan 56% kemungkinan Trump akan kembali terpilih menjabat Presiden AS, dibandingkan dengan 36% untuk petahana Joe Biden.
Sentimen terhadap bitcoin dan pasar kripto yang lebih luas telah meningkat sejak Mei 2024 seiring dengan persetujuan pencatatan ETF Ethereum (ETH) dan dukungan untuk industri di antara partai politik AS.
ETF melampaui arus masuk bersih sebesar USD 15 miliar pada hari Selasa untuk pertama kalinya sejak diluncurkan pada bulan Januari 2024, meningkatkan sentimen di kalangan pedagang Bitcoin.