Sukses

Hadapi Isu Pengawasan Data, Worldcoin Sepakat Hentikan Sementara Layanan di Spanyol

Worldcoin telah mengajukan banding di hadapan Sidang Nasional, sebuah pengadilan tingkat tinggi di Spanyol.

Liputan6.com, Jakarta - Worldcoin menghadapi semakin banyak tantangan dari lembaga privasi di Spanyol. Perusahaan tersebut diperintahkan untuk menghentikan aktivitasnya di Spanyol selama tiga bulan.

Melansir News.bitcoin.com, Sabtu (8/6/2024) pengawas privasi data Spanyol, AEPD mengungkapkan bahwa pihaknya telah menandatangani perjanjian dengan Tools For Humanity, perusahaan di balik protokol pemindaian iris mata biometrik Worldcoin, yang mendesak perusahaan tersebut menghentikan operasinya di negara itu untuk sementara waktu.

Perjanjian tersebut muncul setelah diambilnya tindakan peringatan yang memerintahkan Worldcoin untuk menghentikan aktivitasnya di Spanyol selama tiga bulan.

Dalam pernyataannya, AEPD mengatakan bahwa mereka tidak memiliki cukup informasi terkait perlakuan terhadap data yang dikumpulkan perusahaan dari warga Spanyol.

Lembaga tersebut juga menyoroti dugaan penyertaan anak di bawah umur dalam pengumpulan data dan bagaimana pengguna tidak dapat menarik informasi yang dikumpulkan.

Sementara itu, pihak Worldcoin telah mengajukan banding di hadapan Sidang Nasional, sebuah pengadilan tingkat tinggi di Spanyol.

 

Worldcoin beragumen bahwa AEPD tidak memiliki yurisdiksi terhadapnya, mengingat Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) menetapkan bahwa lembaga perlindungan data dapat melakukan intervensi.

 

Dalam kasus Worldcoin, ini adalah Kantor Pengawasan Perlindungan Data Negara Bagian Bavaria (BayLDA).

Namun, Sidang Nasional menguatkan langkah ini, karena menyimpulkan bahwa menjaga perlindungan data biometrik warga Spanyol berada di atas perlindungan kepentingan ekonomi perusahaan.

Perjanjian baru menetapkan bahwa operasi pengumpulan data akan dihentikan selama satu tahun, atau sampai penyelidikan yang diselenggarakan oleh BayLDA selesai.

Meskipun demikian, dalam siaran persnya, AEPD mengakui bahwa sejak tindakan pencegahan pertama diambil, Worldcoin telah memperkenalkan fungsionalitas baru, termasuk batasan usia dan kemungkinan menghapus informasi iris mata untuk pengguna protokol.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

China dan Uni Emirat Arab Kompak Perangi Kejahatan Kripto

Tiongkok dan Uni Emirat Arab (UEA) akan meningkatkan kerja sama mereka dalam memerangi kejahatan dunia maya yang terkait kripto.

Komitmen terbaru tersebut disampaikan melalui pernyataan resmi bersama pada 30 Mei 20244 setelah kunjungan kenegaraan Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan ke Tiongkok.

Dilansir dari Coinmarketcap, pengumuman ini muncul ketika data Hong Kong menunjukkan lonjakan aktivitas penipuan kripto antara 2022 dan 2023. Pernyataan bersama tersebut menyoroti bidang-bidang tertentu yang menjadi perhatian, termasuk penipuan jaringan telekomunikasi dan perjudian online.

Kedua negara bertujuan untuk mengekang aktivitas ilegal yang mungkin mengeksploitasi kripto, dan menunjukkan tekad bersama untuk mengatasi masalah ini.

Selain fokus pada kejahatan dunia maya, China dan UEA menggarisbawahi komitmen mereka untuk memerangi pencucian uang, perdagangan manusia, perdagangan narkoba, dan imigrasi ilegal. Upaya yang lebih luas ini mengatasi aliran keuangan gelap yang dapat melibatkan aset digital.

Meskipun pernyataan tersebut tidak menguraikan peraturan khusus yang menargetkan mata uang kripto, pernyataan tersebut menunjukkan pendekatan terkoordinasi oleh kedua negara untuk mengatasi potensi penyalahgunaan teknologi kripto.

Selain masalah keamanan, pernyataan tersebut menekankan pentingnya mendukung kemitraan perdagangan dan investasi bilateral. Kedua negara berkomitmen untuk mempromosikan perdagangan, memfasilitasi investasi, dan mengembangkan pariwisata melalui Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama.

Aspek penting dari pernyataan bersama tersebut adalah pengakuan mata uang digital bank sentral (CBDC) dalam meningkatkan perdagangan dan investasi lintas batas. 

3 dari 3 halaman

Perdalam Kerja Sama

Tiongkok dan UEA menyatakan komitmen mereka untuk memperdalam kerja sama bilateral dan multilateral berdasarkan Nota Kesepahaman tentang Penguatan Kerjasama Mata Uang Digital Bank Sentral, yang ditandatangani oleh bank sentral mereka.

Proyek Bersama

Bank sentral Hong Kong, Tiongkok, Thailand, dan UEA, bersama dengan HKMA, sedang mengembangkan mBridge, sebuah inisiatif mata uang digital bank sentral lintas batas.

Proyek ini diperkirakan diluncurkan pada pertengahan 2024 dan dapat memberikan alternatif terhadap infrastruktur pembayaran dominan Swift, yang berpotensi menyebabkan fragmentasi pembayaran lebih lanjut di wilayah lain. HKMA juga sedang mengerjakan proyek terkait CBDC lainnya yang dikenal sebagai e-HKD.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.