Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Selasa (9/7/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali pulih. Bitcoin naik tipis 0,37 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 9,95 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 56.651 atau setara Rp 922,8 juta (asumsi kurs Rp 16.290 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik 2,72 persen sehari terakhir, tetapi masih terkoreksi 11,98 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 49,24 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali naik. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat 3,61 persen, tetapi masih lesu 11,50 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 8,32 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA pulih 5,28 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih merosot 8,49 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 6.020 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali perkasa. SOL terbang 4,96 persen dalam sehari, tetapi masih terkoreksi 4,38 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,28 juta per koin.
XRP terpantau kembali berada di zona hijau. XRP menguat 2,32 persen dalam 24 jam, tetapi masih terkoreksi 9,49 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 7.029 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE tumbuh 2,88 persen, tetapi masih melemah 12,84 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.754 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,09 triliun atau setara Rp 34.046 triliun, menguat sekitar 1,25 persen dalam sehari terakhir.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Bitcoin Betah Memerah, Ini Penyebabnya
Sebelumnya, harga bitcoin (BTC) masih betah di zona merah pada perdagangan Senin, (8/7/2024).Sejumlah sentimen telah menekan harga bitcoin sejak pekan lalu.
Berdasarkan data Coinmarketcap, harga bitcoin turun 0,62 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga bitcoin anjlok 9,06 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 57.098 atau sekitar Rp 928,24 juta (asumsi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di kisaran 16.257)
Mengutip decrypt, harga bitcoin turun 6 persen menjadi USD 54.600 atau sekitar Rp 887,98 juta pada akhir pekan meski berhasil memulihkan kerugian pada akhir pekan lalu.
Kripto terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar ini turun ke level terendah ke posisi USD 54.000 pada Jumat pekan ini, demikian ditunjukkan dari data Decrypt.
Sejumlah hambatan untuk bitcoin masih ada termasuk ketidakpastian pasar kripto, potensi tekanan jual dari pemerintah Jerman, dan 127.000 kreditor menunggu dana kripto dari Mt.Gox yang bangkrut.
Reli harga bitcoin yang singkat berusaha untuk kembali mendapatkan posisi di atas USD 58.000 pada Minggu, 7 Juli 2024 sebelum naik dan diperdagangkan pada titik terendah sejak akhir Februari.
Jerman memiliki 39.826 BTC dengan nilai USD 2,2 miliar, menurut dasbord Arkham Intelligence. Sementara itu, pengguna dari bursa Jepang Mt.Gox yang sudah tidak beroperasi sedang menanti menerima dana hingga USD 7,7 miliar yang hilang karena peretasan lebih dari 10 tahun lalu.
Pembayaran kembali dari Mt.Gox akan dimulai bulan ini setelah persiapan penyaluran dana. Bursa yang tidak berfungsi berencana mencairkan sekitar 142.000 BTC dan 143.000 Bitcoin Cash.
“Meskipun belum jelas berapa porsi dari total distribusi yang akan dijual di pasar, akan ada tekanan penjualan yang signifikan yang ditambahkan ke bitcoin,” demikian disampaikan K33 Research mengenai kreditur Mt.Gox dalam laporan terbarunya.
Advertisement
Dampak Kekurangan Likuiditas
K33 menambahkan, musim panas biasanya membawa jeda di kripto, tetapi dengan kelebihan pasokan dan momentum penurunan, pelaku pasar dapat hadapi periode yang lebih sibuk dari yang diperkirakan jika lebih banyak pasokan membanjiri pesanan yang sedikit diperdagangkan.
Adapun likuidasi di kripto menunjukkan posisi beli telah dihapus hingga USD 175 juta, menurut data CoinGlass. Posisi short senilai USD 35 juta telah dihapus dengan jumlah sekitar USD 210 juta.
Hal ini mengikuti aksi jual besar-besaran pada Kamis dan Jumat pekan ini yang menyebabkan likuidasi sebesar USD 600 juta setelah bitcoin sempat turun di bawah USD 55.000.
Kepada Decryot, perusahaan modal ventura yang fokus kepada Web3 yakni Ryze Labs menyebutkan pasar yang lebih luas mengalami dampak kekurangan likuiditas.
“neraca reverse repo the Federal Reserve melonjak lebih dari USD 200 miliar pada pekan lalu menjadi USD 664,5 miliar, mengisyaratkan berkurangnya likuiditas secara signifikan,” ujar dia.
Ryze Labs juga menyebutkan, suntikan likuiditas China yang berkurang sejak Febrari 2024 juga dapat memperketat likuiditas global sehingga berpotensi pengaruhi harga kripto dan meningkatkan likuiditas.