Liputan6.com, Jakarta - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (Federal Bureau of Investigation/FBI) mengeluarkan peringatan tentang penipu atau scammer yang berpura-pura berafiliasi dengan bursa kripto untuk mencuri dana pengguna.
Menurut FBI, modusnya yakni penipu menghubungi target mereka melalui panggilan atau pesan dan memperkenalkan diri mereka sebagai karyawan perusahaan pertukaran kripto. Mereka akan mengklaim bahwa ada masalah dengan akun pengguna atau seseorang mencoba menyusupi akun mereka.
Baca Juga
Pelaku kejahatan sering kali mencoba mengagetkan calon korbannya dan menyampaikan bahwa pengguna harus segera bertindak untuk melindungi akun mereka. Pada titik ini, penipu akan mencoba membuat pengguna memberikan kode akses, mengeklik tautan, atau memberikan informasi identifikasi.
Advertisement
Hal tersebut akan memungkinkan penipu mengakses akun pengguna dan mencuri aset digital mereka. FBI memperingatkan pengguna untuk tidak menanggapi panggilan atau pesan tersebut. Pemerintah meminta pengguna untuk melakukan ini meskipun panggilan atau pesan tersebut tampak resmi.
"Tutup Telepon. Hubungi nomor telepon resmi bursa mata uang kripto untuk memverifikasi apakah ada masalah. Jangan gunakan nomor telepon apa pun yang disediakan penelepon,” kata FBI, dikutip dari Cointelegraph, Sabtu (3/8/2024).
Selain itu, FBI meminta pengguna untuk tidak mengunjungi situs web apa pun atau mengklik tautan yang dikirimkan penelepon. Agensi tersebut mengatakan akan lebih baik untuk menavigasi ke bursa resmi secara terpisah.
Jika penelepon meminta rincian login, FBI mendesak pengguna untuk tidak memberikan informasi dan menghindari mengunduh file dan lampiran pada pesan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Peningkatan Iklan Penipuan
Terakhir, FBI meminta korban untuk melaporkan aktivitas apa pun terkait penipuan tersebut ke saluran resmi mereka. Badan tersebut juga meminta korban untuk memberikan informasi transaksi terkait penipuan tersebut.
Pada tanggal 6 Juni, FBI mendeteksi peningkatan iklan penipuan untuk pekerjaan palsu dengan iming-iming bisa dikerjakan dari rumah. Penipu menggunakan ditur antarmuka palsu untuk mengelabui pengguna agar mengira mereka menghasilkan uang.
Kemudian, mereka akan meminta pengguna melakukan pembayaran kripto untuk membuka lebih banyak peluang kerja. Namun, penghasilannya tidak pernah ada dan kripto langsung masuk ke scammers.
Advertisement